LDM artinya adalah Long Distance Marriage, atau pernikahan jarak jauh. Kondisi ini biasanya dialami oleh pasangan suami-istri yang karena pekerjaan, pendidikan, atau alasan lain tidak bisa tinggal bersama dalam satu kota bahkan negara. Bagi Mama yang sedang menjalani LDM, tentu ada tantangan tersendiri baik secara emosional maupun praktis. Namun, dengan komunikasi yang sehat dan strategi yang tepat, hubungan bisa tetap hangat, bahkan semakin kuat.
Tantangan Emosional dan Praktis dalam LDM
Hidup berjauhan dengan pasangan bisa membuat Mama merasa:
- Rindu yang terus-menerus.
- Perasaan cemas atau insecure.
- Sulit berbagi momen sehari-hari secara langsung.
- Tantangan dalam membesarkan anak bersama, terutama di masa menyusui.
Secara praktis, LDM juga bisa membuat pengaturan keuangan, pembagian tugas rumah tangga, hingga pengasuhan anak menjadi lebih menantang.
Tips Menjaga Komunikasi & Kedekatan
Komunikasi adalah kunci utama dalam LDM. Berikut beberapa tips yang bisa Mama lakukan:
- Atur jadwal komunikasi: Tentukan waktu tetap untuk saling menelepon atau video call setiap hari.
- Gunakan kata-kata positif: Ceritakan hal-hal kecil sehari-hari agar pasangan tetap merasa hadir.
- Tunjukkan apresiasi: Ucapkan terima kasih atau pujian agar pasangan merasa dihargai.
- Libatkan pasangan dalam pengasuhan: Misalnya, ajak si Kecil menyapa Ayah lewat video call setelah menyusu langsung bersama Mama.
Manfaat Jarak dalam Hubungan
Meski terdengar sulit, ternyata ada manfaat dari LDM:
- Memberi ruang bagi masing-masing untuk berkembang.
- Menumbuhkan rasa percaya yang lebih kuat.
- Membuat momen bertemu lebih bermakna.
Baca Juga: Klamidia pada Ibu Hamil, Berbahayakah bagi Bayi?
Strategi Mengatur Waktu Bertemu
Agar tetap ada kebersamaan nyata, buatlah perencanaan:
- Jadwalkan pertemuan rutin: minimal setiap 1–2 bulan sekali.
- Gunakan cuti dengan bijak: sempatkan waktu bersama keluarga kecil.
- Prioritaskan momen bersama anak: terutama saat Mama menyusui langsung, agar bonding Ayah dan bayi juga terbangun.
Tools & Aplikasi Pendukung
Teknologi bisa sangat membantu Mama dan pasangan menjaga kehangatan:
- WhatsApp/Telegram untuk chat cepat.
- Zoom/Google Meet untuk video call lebih stabil.
- Google Calendar untuk menjadwalkan momen penting bersama.
- Album foto digital untuk berbagi perkembangan si Kecil.
Baca Juga: 6 Tips Menjalani Long Distance Marriage (LDM) yang Sehat
FAQ
“Berapa frekuensi ideal video call dalam LDM?”
Tidak ada aturan baku, Mama. Namun, menurut Pew Research Center (2023), pasangan LDM yang melakukan video call minimal sekali sehari melaporkan kepuasan hubungan lebih tinggi dibandingkan yang lebih jarang. Jadi, usahakan setidaknya sekali sehari, meskipun singkat.
Menjalani LDM memang penuh tantangan, apalagi saat Mama sedang menyusui dan membesarkan si Kecil. Namun, jarak bukan berarti memisahkan cinta dan perhatian. Justru dengan komunikasi hangat, rasa percaya, serta pertemuan yang terencana, hubungan bisa tetap hangat bahkan semakin kokoh.
Referensi
- Pew Research Center. (2023). The state of relationships in the digital age. Retrieved from https://www.pewresearch.org
- Stafford, L. (2010). Maintaining Long-Distance and Cross-Residential Relationships. Routledge.
- Susanto, T., & Rahmawati, I. (2021). Dinamika pernikahan jarak jauh di Indonesia. Jurnal Psikologi Sosial, 19(2), 45–58.