fbpx

Setelah melahirkan, tubuh Mama menjalani masa yang disebut nifas, yaitu periode pemulihan selama sekitar 6 minggu. Pada masa ini, rahim berangsur-angsur kembali ke ukuran semula, dan tubuh mengeluarkan sisa darah serta jaringan dari dalam rahim yang disebut lochia.

Lochia terdiri dari campuran darah, lendir, dan jaringan uterus yang dikeluarkan secara bertahap dalam tiga fase:

  1. Lochia rubra (hari 1–4): darah berwarna merah segar, mengandung gumpalan kecil.
  2. Lochia serosa (hari 5–10): warna mulai berubah menjadi merah muda kecokelatan.
  3. Lochia alba (hari 10–40): cairan menjadi kekuningan atau putih, menandakan rahim mulai bersih.

Mengapa Terjadi Nifas?

Secara fisiologis, setelah plasenta keluar, rahim berkontraksi untuk menghentikan perdarahan dan membersihkan sisa jaringan. Proses ini merupakan bagian dari pemulihan alami tubuh Mama.

Namun, jika kontraksi lemah atau ada sisa jaringan plasenta (retained products), maka darah nifas bisa lebih lama atau berbau tidak sedap. Inilah sebabnya penting untuk Mama mengenali ciri-ciri nifas yang normal dan tidak normal.


Ciri-Ciri Nifas Normal dan Kapan Harus Waspada

Ciri nifas normal:

  • Warna darah berubah secara bertahap dari merah ke putih kekuningan.
  • Tidak berbau menyengat.
  • Jumlah berangsur-angsur berkurang.

Waspadai jika Mama mengalami:

  • Darah keluar sangat banyak hingga harus mengganti pembalut setiap jam.
  • Bau darah menyengat.
  • Demam di atas 38°C.
  • Nyeri hebat di perut bawah.

Jika tanda-tanda ini muncul, segera periksakan diri ke tenaga medis karena bisa menandakan infeksi nifas atau perdarahan pasca persalinan (postpartum hemorrhage).

Baca Juga: Mengenal Diastasis Recti, Kondisi yang Sering Dialami Ibu Pasca Melahirkan


Cara Mencegah Komplikasi Nifas

Beberapa langkah yang bisa Mama lakukan di rumah:

  1. Jaga kebersihan perineum — ganti pembalut setiap 3–4 jam dan bersihkan area genital dari depan ke belakang.
  2. Istirahat cukup — tubuh butuh waktu untuk pulih, jangan ragu meminta bantuan pasangan atau keluarga.
  3. Pantau suhu tubuh — segera periksa ke dokter jika demam.
  4. Perhatikan jumlah darah — bila terasa berlebihan, segera konsultasi.

Tips untuk Mama: Gunakan pembalut khusus nifas yang lembut dan breathable agar area perineum tetap kering dan nyaman.


Mengatasi Masalah Selama Nifas

Jika Mama mengalami:

  • Infeksi atau luka episiotomi nyeri: bersihkan luka dengan air hangat, keringkan dengan lembut, dan hindari penggunaan sabun berpewangi.
  • Perdarahan berlebih: segera temui bidan atau dokter, karena bisa disebabkan oleh sisa plasenta.
  • Kelelahan ekstrem: dukung pemulihan dengan makanan bergizi, cairan cukup, dan tidur setiap kali bayi tidur.

Siapa yang Berisiko Mengalami Gangguan Nifas?

  • Persalinan dengan operasi caesar (C-section).
  • Retained placenta atau sisa jaringan.
  • Riwayat gangguan pembekuan darah (koagulopati).
  • Infeksi saat proses melahirkan.

Tata Cara Mandi Nifas dalam Islam

Dalam ajaran Islam, setelah darah nifas berhenti, Mama wajib mandi besar (ghusl) sebelum kembali beribadah.
Niat mandi nifas:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَكْبَرِ مِنَ النِّفَاسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar nifas karena Allah Ta’ala.”

Langkah-langkah mandi nifas:

  1. Berniat dalam hati.
  2. Mencuci kedua tangan dan membersihkan area kemaluan.
  3. Berwudhu seperti biasa.
  4. Menyiram seluruh tubuh mulai dari kepala hingga kaki tanpa ada bagian yang tertinggal.

Catatan agama: Mama boleh kembali sholat dan berpuasa setelah darah nifas benar-benar berhenti dan telah mandi wajib.

baca juga: Wajar Nggak Sih Kalau ASI Belum Keluar Setelah Melahirkan? Ini Jawabannya, Ma!


FAQ Seputar Nifas

Bolehkah sholat sebelum mandi nifas?
Tidak boleh. Secara fikih, sholat baru sah setelah darah nifas berhenti dan Mama sudah mandi wajib.

Kapan boleh kembali berhubungan?
Secara medis, umumnya aman setelah 6 minggu atau ketika perdarahan benar-benar berhenti dan luka perineum pulih sempurna. Namun, penting untuk menunggu hingga Mama merasa siap secara fisik dan emosional.


Perawatan Fisik dan Emosional Selama Nifas

  • Konsumsi makanan kaya zat besi, protein, dan serat untuk mencegah anemia.
  • Minum air putih cukup agar ASI lancar.
  • Gunakan waktu istirahat untuk skin-to-skin contact dan menyusui langsung.
    Sentuhan dan tatapan Mama saat menyusui membantu produksi hormon oksitosin, yang mempercepat pemulihan rahim. Apabila Mama mengalami kesulitan saat menyusui si kecil, Mama bisa konsultasi gratis dengan Konselor Menyusui MamaBear yang ready 24 jam.
    https://wa.me/628888695757?text=Hai%20MamaBear%20saya%20dari%20website,%20mau%20konsultasi%20dong 

Masa nifas bukan hanya tentang pemulihan tubuh, tapi juga tentang kelahiran kembali peran baru Mama sebagai sosok penuh kasih. Tak apa bila tubuh terasa lemah  tubuh Mama baru saja melalui keajaiban besar.
Nikmati setiap momen, peluk bayi Mama, dan teruslah menyusui langsung saat bersama si kecil, karena di sanalah cinta dan kekuatan tumbuh setiap hari. 


Referensi

  • American College of Obstetricians and Gynecologists. (2024). Postpartum Care and Changes. https://www.acog.org/
  • World Health Organization. (2023). Postnatal care for mothers and newborns: Highlights from the WHO 2022 recommendations. https://www.who.int/
  • Kementerian Kesehatan RI. (2022). Panduan Perawatan Masa Nifas untuk Ibu dan Bayi. https://www.kemkes.go.id/
  • Departemen Agama RI. (2021). Tata Cara Mandi Wajib Nifas Menurut Fikih Islam.