Momen Idul Adha kemarin sangat meriah dirayakan oleh umat muslim di dunia. Selain melakukan sholat ied bersama keluarga, kewajiban dalam berkurban juga dilaksanakan oleh keluarga yang mampu. Apakah Mama dan Si Kecil berhasil merayakan momen ini dengan penuh makna?
Nah, biasanya Si Kecil sangat antusias untuk menyambut hari raya idul adha ini. Bagaimana tidak, melihat banyaknya hewan kurban (sapi dan kambing) di sekitar rumah membuat Si Kecil senang. Bahkan ada Si Kecil yang turut memberi makan hewan tersebut.
Tapi, apakah Mama sudah mengenalkan makna idul adha tersebut ke Si Kecil? Cobalah kenalkan makna ini pada Si Kecil, supaya Ia dapat lebih memahami dan mengimani ajaran agamanya. Langsung aja Ma, simak tips mengenalkan makna idul adha berikut!
7 Tips Mengenalkan Makna Idul Adha bareng Si Kecil
1. Ajarkan kisah di balik idul adha
Mama bisa mulai mengenalkan makna idul adha dari sejarah Nabi Ibrahim menyembelih anaknya yaitu Ismail. Pertama, Mama bisa menjelaskan sosok Nabi Ibrahim yang sangat sabar dan ikhlas untuk menunggu kelahiran anak pertamanya di umur 80 tahunan. Nabi Ibrahim selalu berdoa dan beribadah kepada Allah supaya diberikan keturunan.
Doa tersebut dikabulkan oleh Allah, anaknya yang bernama Ismail lahir dan dibesarkan sampai menginjak usia 14 tahun. Sayangnya, Nabi Ibrahim kembali menerima ujian dari Allah yaitu harus menyembelih anaknya.
Pilihan tersebut tentu sulit. Gimana nggak ya Mam, anak kesayangan satu-satunya ini harus disembelih karena perintah dari Allah. Nabi Ibrahim sempat merasa dilema. Ia pun akhirnya menceritakan pada putranya, Ismail.
Tak disangka, Ismail malah menyetujui untuk meminta Ayahnya segera mengorbankan dirinya. Sosok yang bisa dipelajari dari Ismail adalah keimanannya untuk mengabulkan perintah dari Allah SWT.
Singkat cerita, Nabi Ibrahim akan menyembelih anaknya. Atas izin Allah SWT, malaikat jibril mengganti ismail dengan seekor domba. Oleh karena itu Mam, di hari raya idul adha ini orang-orang dianjurkan untuk berkurban untuk mengikhlaskan hartanya semata-mata hanya untuk Allah.
Si Kecil dapat memaknai kisah ini, agar saat tumbuh besar nanti selalu beriman kepada tuhannya dan bisa diajarkan untuk memulai berkurban.
2. Ajak Si Kecil sholat idul adha
Perayaan Idul Adha memiliki kesamaan dengan hari raya Idul Fitri. Pada pagi hari, dianjurkan untuk melaksanakan shalat ied dua rakaat secara berjamaah. Apakah Mama pernah mengajak Si Kecil sholat ied bersama?
Mengajak Si Kecil untuk melaksanakan shalat Idul Adha, bukan hanya memberikan pengajaran tentang menjalankan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga memperkenalkan budaya dan memperkenalkan masyarakat sekitar.
Setelah shalat, biasanya terdapat tradisi saling berkunjung dan makan bersama dengan saudara dan tetangga sebagai bentuk silaturahmi.
3. Beritahu alasan hewan kurban harus disembelih
Si Kecil mungkin akan merasa sensitif dan bingung, lalu bertanya-tanya “mengapa ibadah harus melibatkan penyembelihan hewan yang tidak bersalah?”
Hmm.. Mama pasti gemas dengan pertanyaan ini. Mama harus bisa mengenalkan dengan tepat dan jangan sampe menakut-nakuti Si Kecil.
Si Kecil mungkin berpikir bahwa menyembelih hewan kurban adalah tindakan kejam yang seharusnya tidak dilakukan. Untuk menjawab pertanyaan ini, Mama dapat merujuk pada kisah Nabi Ibrahim.
Berikan pemahaman kepada Si Kecil, bahwa penyembelihan hewan kurban bukan berarti Tuhan mengizinkan perlakuan kejam terhadap hewan tersebut. Namun, tindakan ini merupakan ungkapan iman seorang hamba yang membebaskan sebagian harta sesuai dengan perintah Allah SWT.
Selain itu, praktik penyembelihan ini juga dilakukan dengan cara khusus agar hewan kurban tidak merasa tersiksa saat menghadapi akhir hayatnya. Sebab, daging hewan kurban ini dimaksudkan untuk disedekahkan kepada mereka yang membutuhkan.
4. Belajar ikhlas dan dermawan
Dalam cerita Nabi Ibrahim, Mama dapat mengajarkan Si Kecil untuk mengikhlaskan apa saja yang berasal dari Allah untuk mengembalikan lagi ke Allah SWT. Momen perayaan hari raya ini juga dapat menjadi kesempatan bagi Mama dan Papa untuk mengajarkan nilai-nilai yang sama kepada Si Kecil.
Pada hari raya yang juga dikenal sebagai Idul Kurban, umat Muslim dianjurkan untuk menyisihkan sebagian harta mereka untuk dijadikan hewan kurban dan disembelih. Daging dari hewan kurban ini kemudian akan diberikan kepada fakir miskin.
Keikhlasan dalam menyumbangkan hewan kurban dan pembagian daging kurban ini akan menjadi contoh yang dapat dilihat dan diikuti oleh Si Kecil di masa depan. Sehingga Ia dapat belajar menjadi dermawan dan berbagi kepada sesama.
Baca juga: 9 Tips Mengatur Keuangan Keluarga
5. Ajarkan indahnya berbagi di idul adha
Mama pasti tahu sendiri kalau daging sapi saat ini terus mengalami kenaikan harga! Oleh karena itu, daging masih dianggap sebagai hidangan istimewa yang tidak semua orang mampu menikmatinya setiap hari.
Perayaan Idul Adha menjadi kesempatan untuk berbagi kepada semua orang, tanpa memandang kekayaan atau kekurangan, untuk bisa merasakan kenikmatan makan daging.
Melalui momen Idul Adha, Mama dapat mengajarkan Si Kecil tentang pentingnya berbagi, menghargai kebersamaan, kepekaan sosial, dan pentingnya hidup dalam harmoni di tengah masyarakat.
6. Beritahu hubungan idul adha dan haji
Ibadah haji merupakan rukun islam ke-5 yang sudah sepatutnya dikenalkan pada Si Kecil. Kementerian Agama RI memberikan penjelasan bahwa Idul Adha sebenarnya merupakan dua perayaan penting dalam agama Islam, yaitu perayaan pelaksanaan Ibadah Haji dan Ibadah Kurban.
Oleh karena itu Mam, Idul Adha selain dikenal sebagai Idul Kurban, juga sering disebut sebagai Lebaran Haji. Hal ini karena hari raya ini jatuh pada waktu yang sama dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.
Mama dapat mengambil hikmahnya dan bisa dikenalkan pada Si Kecil, bahwa ibadah haji juga merupakan perintah Allah yang wajib dilakukan. Jika Si Kecil bertumbuh besar dan mendapat harta yang lebih, dianjurkan untuk menunaikan ibadah haji ini.
7. Ajarkan pentingnya kerja sama
Pada saat perayaan Idul Kurban, masyarakat bekerja sama untuk merayakannya. Seperti yang Mama ketahui, penyembelihan hewan kurban tidak dapat dilakukan oleh 1-2 orang saja.
Dibutuhkan kerjasama dan gotong royong dari sejumlah orang agar proses penyembelihan berjalan lancar. Selain itu, masih ada tahapan lain seperti pemotongan, pengumpulan, dan distribusi daging kurban juga harus dilakukan bersama-sama
Hal ini memberikan pengajaran kepada Si Kecil tentang makna gotong royong. Ia akan belajar bagaimana semua anggota masyarakat bekerja sama dengan tekun agar semua orang dapat merasakan kenikmatan yang sama.
Nah, itulah tadi tips yang bisa Mama lakukan untuk Si Kecil. Mumpung masih dalam suasana idul adha, Mama bisa banget mulai mengenalkannya tentang makna idul adha. Jadii.. Mama sudah menyantap berapa daging nih kemaren? Hehehe, tetap jaga kesehatan ya, Mam!
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Writer: M. Najib Wafirur Rizqi