Ibu hamil dengan kondisi kesehatan yang baik diperbolehkan puasa. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan saat puasa, terutama jika Ibu hamil mengalami pusing yang tidak kunjung mereda. Lalu, apakah wajar Ibu hamil mengalami pusing saat puasa? Apa yang sebaiknya dilakukan Ibu hamil yang ibu hamil pusing saat puasa? Ini dia penjelasannya, Mam!
Apakah Wajar Ibu hamil mengalami Pusing saat Puasa?
Ya, mengalami pusing saat puasa bisa terjadi pada Ibu hamil dan ini cukup wajar, Mam. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan kadar gula darah, dehidrasi, atau penurunan tekanan darah.
Namun, penting untuk memperhatikan bahwa jika Ibu hamil mengalami pusing saat puasa disertai dengan gejala lain seperti lemas, mual, atau sakit kepala yang intens, ini bisa menjadi tanda bahwa Ibu hamil perlu membatalkan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
Risiko Puasa bagi Ibu Hamil
Puasa memang diperbolehkan bagi Ibu hamil jika kondisi kesehatan ibu dan janin dalam keadaan baik. Namun, sebuah studi menyebutkan ada beberapa risiko yang mungkin terjadi, seperti:
- Dehidrasi
- Anemia
- Berat badan janin di bawah normal
- Kelahiran prematur
Oleh karena itu, sangat penting bagi Ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai puasa.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa? Ini Penjelasannya!
Tanda-Tanda Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa
Inilah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Ibu hamil harus membatalkan puasa, diantaranya:
- Dehidrasi. Jika Mama mengalami rasa haus berlebihan, tubuh lemas, pusing, merasa mau pingsan, sembelit, atau mual, ini bisa menjadi tanda dehidrasi.
- Mimisan. Hormon kehamilan yang menyebabkan pembuluh darah hidung melebar dan mudah pecah, terutama jika kurang minum air putih saat berpuasa.
- Pergerakan bayi berkurang. Mama perlu waspada jika pergerakan janin berkurang atau bayi tidak bergerak dalam kandungan, terutama pada trimester dua atau tiga.
- Sakit kepala yang intens dan berkepanjangan bisa disebabkan oleh hipertensi atau preeklampsia.
- Jika berat badan tidak naik atau malah turun saat puasa, ini bisa menjadi indikator bahwa nutrisi tidak mencukupi selama kehamilan.
Jika mengalami salah satu dari tanda-tanda ini, sebaiknya Ibu hamil membatalkan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
Langkah-langkah Mengatasi Pusing saat Puasa
Jika Ibu hamil merasa pusing saat berpuasa, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Penuhi nutrisi saat sahur dan berbuka. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang saat sahur dan berbuka untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
- Hidrasi yang cukup. Minumlah cukup air antara waktu berbuka hingga sahur untuk mencegah dehidrasi.
- Istirahat yang cukup. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas berat. Istirahat yang cukup akan membantu mengurangi rasa pusing.
- Dengarkan tubuh Mama. Jika rasa pusing terasa sangat mengganggu, lebih baik untuk membatalkan puasa dan menggantinya di hari lain atau membayar fidyah sesuai dengan syariat Islam.
- Jika rasa pusing berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Apakah Ibu Menyusui yang Tidak Puasa Perlu Bayar Fidyah?
Ingatlah bahwa kesehatan Mama dan janin adalah prioritas utama. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk meminta pandungan berpuasa yang aman bagi Ibu hamil. Semoga puasa Mama berjalan dengan lancar dan sehat, yaaa…
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. 7 Ciri-Ciri Ibu Hamil Tidak Boleh Puasa yang Perlu Diwaspadai. URL: https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/batal-puasa-bagi-ibu-hamil/ (diakses 19/3/2024)
2. Fasting during Ramadan Increases Risk of Very Preterm Birth among Arabic-Speaking Women. URL: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0022316622164564?via%3Dihub (diakses 19/3/2024)
3. Ramadan during pregnancy and neonatal health—Fasting, dietary composition and sleep patterns. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9931121/ (diakses 19/3/2024)