Mama yang sedang menjalani program hamil mungkin pernah mendengar istilah HSG. HSG adalah singkatan dari Hysterosalpingography, yaitu pemeriksaan medis dengan bantuan sinar X dan cairan kontras untuk melihat kondisi rahim dan saluran tuba falopi. Pemeriksaan ini sering direkomendasikan oleh dokter kandungan ketika pasangan mengalami kesulitan mendapatkan kehamilan.
Artikel ini akan membantu Mama memahami lebih dalam tentang HSG, mulai dari pengertian, tujuan, prosedur, hingga tips menghadapi pemeriksaan ini dengan lebih tenang.
Apa Itu HSG?
Hysterosalpingography (HSG) adalah prosedur radiologi yang digunakan untuk memeriksa bentuk rahim dan memastikan apakah saluran tuba falopi terbuka atau tersumbat. Dengan pemeriksaan ini, dokter bisa mengetahui kondisi yang berhubungan dengan infertilitas atau masalah kehamilan berulang.
Tujuan dan Indikasi HSG
HSG biasanya disarankan untuk Mama yang:
- Mengalami kesulitan hamil setelah mencoba lebih dari 1 tahun.
- Mengalami keguguran berulang.
- Diduga memiliki kelainan bawaan rahim.
- Memiliki riwayat operasi pada organ reproduksi.
Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat menentukan langkah selanjutnya agar peluang kehamilan Mama semakin besar.
Prosedur dan Persiapan HSG
Gambar pendukung: ilustrasi prosedur HSG di ruang radiologi
- Waktu terbaik: dilakukan setelah menstruasi selesai (hari ke-7 hingga ke-10 siklus), ketika Mama tidak sedang hamil.
- Prosedur: dokter akan memasukkan cairan kontras ke dalam rahim melalui leher rahim, lalu dilakukan pemotretan dengan sinar X. Cairan ini akan memperlihatkan jalur rahim dan saluran tuba.
- Durasi: hanya sekitar 10–30 menit.
- Persiapan:
- Mama bisa minum obat pereda nyeri ringan 1 jam sebelum tindakan.
- Pastikan sudah buang air kecil sebelum prosedur.
- Usahakan datang dengan kondisi tenang, bisa ditemani pasangan atau keluarga.
- Mama bisa minum obat pereda nyeri ringan 1 jam sebelum tindakan.
Baca Juga: Kenali Program Hamil Inseminasi Buatan, Ini 5 Tahapannya!
Apa yang Bisa Dilihat Dokter dari HSG?
Melalui HSG, dokter bisa menilai:
- Apakah ada penyumbatan saluran tuba.
- Kondisi dinding rahim, misalnya ada polip, miom, atau perlengketan.
- Bentuk rahim, apakah normal atau ada kelainan bawaan.
Informasi ini sangat penting agar dokter bisa menentukan pengobatan terbaik untuk mendukung program hamil Mama.
Risiko dan Efek Samping HSG
Meski umumnya aman, Mama mungkin merasakan beberapa hal berikut setelah HSG:
- Nyeri perut ringan, mirip kram menstruasi.
- Sedikit bercak darah dari vagina.
- Reaksi alergi terhadap cairan kontras (jarang terjadi).
Jika Mama mengalami demam, nyeri hebat, atau perdarahan berlebihan, segera hubungi dokter.
Baca Juga: Sebelum Program Hamil, Kenali 7 Jenis Tes Kesuburan Wanita
Berapa Harga Pemeriksaan HSG?
Biaya HSG bervariasi, tergantung rumah sakit dan fasilitas yang digunakan. Rata-rata, harga pemeriksaan HSG di Indonesia berkisar antara Rp1.000.000 – Rp3.000.000. Beberapa rumah sakit juga menyediakan paket pemeriksaan kesuburan yang sudah termasuk HSG.
FAQ: Apakah HSG Terasa Menyakitkan?
Pertanyaan ini sering ditanyakan Mama. Jawabannya: tingkat rasa sakit berbeda-beda untuk setiap orang. Sebagian Mama hanya merasakan tidak nyaman, sementara yang lain bisa mengalami kram ringan hingga sedang. Dengan persiapan yang tepat, rasa nyeri bisa diminimalkan.
Tips untuk Mama Saat Menjalani HSG
- Datang dengan pikiran tenang, usahakan ditemani pasangan.
- Gunakan pakaian yang nyaman.
- Konsultasikan terlebih dahulu jika Mama punya riwayat alergi obat.
- Jangan lupa beristirahat cukup sebelum tindakan.
Referensi
- American College of Obstetricians and Gynecologists. (2021). Hysterosalpingography (HSG). Retrieved from https://www.acog.org
- National Institutes of Health. (2020). Hysterosalpingography: Risks and Benefits. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov
- Siregar, S. (2022). Pemeriksaan HSG pada wanita infertil. Jurnal Obstetri dan Ginekologi Indonesia, 10(2), 87–93.