ASI perah dapat bertahan selama 3-5 hari jika disimpan dalam kulkas. Dalam proses penyimpanan ini, bisa jadi nutrisi dan kandungan antioksidan di dalam ASI berkurang dibandingkan kadar awal saat Si Kecil menyusu secara langsung. Eitsss, meski begitu, Si Kecil tetap dapat benefit segudang kok, Mama! Nutrisinya akan tetap terpenuhi secara lengkap selama Ia mengonsumsi ASI Mama. Lalu, bagaimana ya cara menghangatkan ASI dari kulkas agar bisa diberikan pada Si Kecil? Simak selengkapnya di sini!
Penyimpanan ASI dalam Kulkas
Sebelum mengetahui cara menghangatkan ASI dari kulkas, MamaBear akan berikan tips dan trik singkat seputar cara menyimpan ASI dalam kulkas yaa, Mama…
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menempatkan ASI hasil perah Mama ke dalam tempat-tempat penyimpanan, seperti kantong ASI atau botol, kemudian berikan label berisi tanggal dan jumlah (ml) ASI yang disimpan. Hasil ASI sebaiknya disimpan dalam jumlah kecil untuk mencegah ASI tersisa dan terbuang. Segera masukkan ASI hasil perah ke dalam kulkas dengan suhu sekitar 4°C. ASI yang disimpan dalam kulkas dapat digunakan dalam kurun waktu 4-8 hari.
Jika Mama ingin menerapkan cara menghangatkan ASI dari kulkas, ingatlah untuk selalu mengambil ASI yang lebih awal dimasukkan dalam kulkas. First in, first out adalah kuncinya! DIlansir dari Healthy Children, hal ini karena nutrisi dalam ASI dapat berkurang dari waktu ke waktu, jadi manfaatkan semua ASI hasil perah Mama agar tidak ada yang terbuang yaa!
Persiapan Menghangatkan ASI dari Kulkas
- Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir untuk meminimalkan adanya kontaminasi bakteri
- Periksa kebersihan peralatan yang akan digunakan, seperti gelas, botol, atau mangkok
- Pastikan menggunakan tempat penyimpanan ASI yang telah lulus uji keamanan pangan dengan penutup rapat
- Hindari penggunaan tempat penyimpanan dari bahan plastik BPA (bisphenol A)
Cara Menghangatkan ASI dari Kulkas
Terdapat dua rekomendasi paling mudah cara menghangatkan ASI dari kulkas, yakni direndam dalam air hangat dan dialiri air panas. Lalu, mana cara menghangatkan ASI dari kulkas yang paling efektif? Berikut ini adalah langkah-langkah, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing cara, Mam… Baca lebih lanjut, Yuk!
Direndam dalam Air Hangat
- Ambil kantong atau botol berisi ASI perah yang telah disimpan dari kulkas dan sisihkan;
- Memanaskan air pada teko dan tuangkan air hangat ke dalam mangkuk atau gelas;
- Masukkan kantong atau botol berisi ASI perah ke dalam mangkuk berisi air hangat;
- Diamkan ASI dalam air hangat selama 1-2 menit hingga mencapai suhu yang diinginkan;
- Jika ASI telah hangat, pindahkan ke dalam gelas atau botol;
- Saat menyimpan ASI, biasanya foremilk dan hindmilk akan terpisah karena massa lemak yang berbeda. Jadi, sebelum memberikan ASI pada bayi, goyangkan botol ASI agar keduanya kembali tercampur;
- Sebelum memberikan pada Si Kecil, uji dulu suhu ASI-nya dengan cara menuangkan sedikit pada pergelangan tangan Mama.
Kelebihan:
- Membutuhkan waktu lebih cepat
- Bisa dilakukan sembari mengerjakan kegiatan lain
- Berisiko rendah untuk terkena air panas
Kekurangan:
- Membutuhkan lebih banyak peralatan, seperti mangkuk, dll.
Dialiri Air Hangat
- Mengeluarkan kantong atau botol ASI perah yang telah disimpan di kulkas dan sisihkan
- Memegang kantong atau botol ASI
- Alirkan di bawah air hangat dari keran
- Jika ASI telah hangat, pindahkan ke dalam gelas atau botol;
- Saat menyimpan ASI, biasanya foremilk dan hindmilk akan terpisah karena massa lemak yang berbeda. Jadi, sebelum memberikan ASI pada bayi, goyangkan botol ASI agar keduanya kembali tercampur;
- Sebelum memberikan pada Si Kecil, uji dulu suhu ASI-nya dengan cara menuangkan sedikit pada pergelangan tangan Mama.
Kelebihan:
- Tidak membutuhkan peralatan tambahan
Kekurangan:
- Membutuhkan waktu yang relatif lebih lama
- Membutuhkan air dalam jumlah banyak
- Berisiko untuk terkena air panas
Menghangatkan ASI dengan Penghangat Botol
Tahukah Mama bahwa ada alat sederhana yang berfungsi membantu Mama menghangatkan botol? Beberapa Mama lebih memilih menggunakan penghangat botol untuk menghangatkan ASI mereka. Kelebihan dari alat ini adalah panas yang dihasilkan lebih merata daripada microwave. Adapun kekurangannya yaitu potensi suhu terlalu panas yang dapat merusak kandungan dalam ASI.
Penelitian Bransburg-Zabary et al. (2015), menunjukkan bahwa ASI yang dihangatkan dalam penghangat botol dapat mencapai suhu di atas 80°F atau 26,7°C sehingga dapat berpotensi merusak nutrisi yang terkandung dalam ASI. Jika Mama tertarik untuk menggunakan penghangat botol, Mama dapat memastikan batas keamanan suhunya dengan menggunakan termometer atau diujikan pada tangan sebelum memberikan ASI pada Si Kecil.
Cara Menghangatkan ASI dari Kulkas dengan Menggunakan Penghangat Botol
Penghangat botol juga dapat dijadikan sebagai salah satu cara menghangatkan ASI dari kulkas. Pertama, masukkan botol berisi ASI ke dalam alat penghangat botol, kemudian atur suhu dan waktu sesuai petunjuk manual. Meskipun mudah dan efektif, sayangnya alat ini juga memiliki kekurangan, yaitu kebanyakan alat penghangat botol membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai tingkat suhu yang diinginkan. Awasi penghangat botol agar tidak terlalu panas saat akan digunakan. Ingat cabut stekernya saat tidak digunakan yaa, Mam!
Daya Tahan ASI yang Dihangatkan dari Kulkas
Setelah menerapkan cara menghangatkan ASi dari kulkas, ASI sebaiknya digunakan dalam jangka waktu 2 jam setelah dihangatkan atau diletakkan dalam suhu ruang. Hindari kembali memasukkan ASI yang telah dihangatkan ke dalam kulkas.
Bolehkah Menghangatkan ASI dari Kulkas dalam Microwave?
Cara menghangatkan ASI dari kulkas dengan cara memasukkannya dalam microwave itu tidak direkomendasikan yaaa, Mam… Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, microwave dapat merusak nutrisi yang terkandung dalam ASI sehingga asupan nutrisi yang diserap Si Kecil tidak optimal. Selain itu, microwave dapat membentuk spot panas pada ASI yang berpotensi menyebabkan melepuh pada mulut bayi.
Bolehkan Menghangatkan ASI dari Kulkas Lebih dari Sekali?
Ada kalanya bayi merasa kenyang dan tidak mau menghabiskan ASI yang diberikan oleh Mama, lalu bagaimana doongg? Boleh ngga sih kembali menghangatkan atau menyimpan ASI yang sudah pernah dihangatkan sebelumnya? Sebaiknya jangan yaa, Mama… Apabila telah dibiarkan lebih dari dua jam, Sisa dari ASI yang telah diminum Si Kecil ini berpotensi tinggi untuk basi dan tercemar bakteri dari lingkungan. Oleh karena itu, lebih baik segera dibuang yaa!
Tapiii, sayang juga ya kalau dibuang? Hmmm, ternyata ASI juga bisa digunakan sebagai campuran mandi lhoo, Ma! ASI yang kaya nutrisi ini bisa memberikan segudang manfaat baik untuk tubuh. Jadi, saat ASI yang Si Kecil konsumsi tidak habis, segera gunakan untuk mandi saja, Mama…
Jadi, lebih pilih cara menghangatkan ASI dari kulkas yang mana nihh? Semua tergantung minat dan kebutuhan masing-masing yaa, Ma… Yuk, baca juga artikel Tips Jitu untuk Busui, Cara Menghangatkan ASI Perah untuk informasi lengkap seputar cara menghangatkan ASI!
Dapatkan juga Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
Tips for Freezing & Refrigerating Breast Milk – HealthyChildren.org
Proper Storage and Preparation of Breast Milk | Breastfeeding | CDC