fbpx

Apa Itu Stretch Mark? 

Stretch mark atau striae gravidarum adalah garis-garis halus yang muncul di kulit akibat peregangan yang berlebihan. Kondisi ini umum terjadi pada ibu hamil, terutama di area perut, payudara, paha, dan pinggul. Stretch mark awalnya berwarna merah atau ungu dan lama-kelamaan akan memudar menjadi putih atau keperakan.

Penyebab Stretch Mark pada Ibu Hamil 

Stretch mark terjadi ketika kulit meregang lebih cepat dari kemampuan elastisitasnya. Beberapa faktor yang berkontribusi antara lain:

  • Perubahan hormon: Hormon kehamilan dapat melemahkan serat kolagen dan elastin di kulit.
  • Pertumbuhan janin: Seiring bertambahnya usia kehamilan, kulit perut akan meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan bayi.
  • Faktor genetik: Jika Mama atau anggota keluarga memiliki riwayat stretch mark, kemungkinan besar Mama juga mengalaminya.
  • Pertambahan berat badan: Kenaikan berat badan yang cepat membuat kulit lebih rentan terhadap robekan kecil yang menyebabkan stretch mark.

Baca Juga: 4 Manfaat Bunga Magnolia untuk Merawat Kulit Bumil

Ciri-Ciri dan Jenis Stretch Mark 

Stretch mark memiliki beberapa jenis dan tahapan warna:

  • Merah atau ungu: Stretch mark yang baru terbentuk biasanya berwarna merah hingga ungu akibat pecahnya pembuluh darah di bawah kulit.
  • Pink atau kebiruan: Pada tahap ini, stretch mark mulai mengalami perubahan warna.
  • Putih atau keperakan: Setelah waktu tertentu, stretch mark akan berubah menjadi warna putih dan lebih sulit untuk dihilangkan.

Cara Mencegah Stretch Mark Selama Kehamilan 

Meskipun tidak selalu bisa dihindari, ada beberapa langkah yang bisa Mama lakukan untuk meminimalkan risiko stretch mark:

  1. Menjaga hidrasi kulit – Gunakan pelembap dengan kandungan shea butter, cocoa butter, atau minyak almond.
  2. Minum air putih yang cukup – Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih elastis dan tidak mudah robek.
  3. Mengonsumsi makanan bergizi – Pastikan asupan makanan kaya vitamin C, E, zinc, dan protein untuk mendukung elastisitas kulit.
  4. Menjaga kenaikan berat badan tetap stabil – Penambahan berat badan yang bertahap mengurangi risiko stretch mark.
  5. Rutin melakukan pijatan lembut – Pijatan dengan minyak alami seperti minyak zaitun atau minyak kelapa dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di kulit.

Cara Mengatasi Stretch Mark Setelah Melahirkan 

Jika stretch mark sudah muncul, Mama bisa melakukan beberapa cara berikut untuk membantu menyamarkannya:

  • Menggunakan krim atau serum khusus – Produk yang mengandung retinol, asam hialuronat, atau peptida bisa membantu memperbaiki tekstur kulit.
  • Terapi laser – Perawatan ini bisa membantu memudarkan stretch mark yang sudah lama.
  • Microneedling – Teknik ini merangsang produksi kolagen untuk memperbaiki tampilan kulit.
  • Eksfoliasi rutin – Menggunakan scrub lembut bisa membantu mengangkat sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit.

Baca Juga: Apa Perbedaan Stretch Mark Putih dan Merah pada Bumil?

Pentingnya Menyusui Langsung Meskipun Ada Stretch Mark 

Stretch mark memang bisa mengurangi rasa percaya diri, tetapi tidak seharusnya menghambat momen berharga menyusui si kecil. Menyusui langsung tidak hanya memberikan manfaat nutrisi terbaik bagi bayi, tetapi juga membantu tubuh Mama kembali ke bentuk semula lebih cepat. Saat menyusui, hormon oksitosin akan membantu rahim berkontraksi dan mempercepat pemulihan pasca melahirkan.

Stretch mark adalah bagian alami dari perjalanan kehamilan yang dialami banyak Mama. Meskipun tidak bisa sepenuhnya dicegah, ada berbagai cara untuk mengurangi risikonya dan menyamarkan tampilannya. Yang terpenting, jangan biarkan stretch mark mengurangi rasa percaya diri Mama dalam menyusui dan merawat si kecil.💕


Referensi:

  • American Academy of Dermatology. (2021). “Stretch marks: Why they appear and how to get rid of them.” Retrieved from https://www.aad.org
  • Mayo Clinic. (2022). “Stretch marks: Symptoms & causes.” Retrieved from https://www.mayoclinic.org
  • National Health Service (NHS). (2023). “Stretch marks.” Retrieved from https://www.nhs.uk