Saat si Kecil menangis keras dan tidak mau berpisah saat Mama mau pergi, mungkin ia mengalami apa yang disebut dengan Separation Anxiety. Ini adalah kondisi di mana anak merasa cemas dan takut secara berlebihan saat harus berpisah dengan orang tua atau pengasuhnya.
Meskipun ini umum terjadi pada bayi dan balita, kondisi ini bisa berlanjut hingga usia yang lebih tua jika tidak ditangani dengan baik. Artikel MamaBear kali ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan Separation Anxiety. Yuk, baca sampai habis ya, Mam!
Gejala Separation Anxiety
Anak dengan kondisi ini mungkin akan menunjukkan gejala seperti:
- Kecemasan berlebihan saat harus berpisah dari orang tua.
- Tantrum atau marah saat berpisah.
- Menangis saat berada di lingkungan baru.
- Menolak tidur tanpa orang tua atau pengasuh lain di dekatnya.
Baca juga: 7 Tips Menerapkan Gaya Parenting yang Tepat untuk Anak
Penyebab Separation Anxiety
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami kecemasan berlebihan saat berpisah dengan orang tua antara lain:
- Perubahan lingkungan atau rutinitas.
- Stres atau trauma yang dialami.
- Overprotection atau perlindungan berlebihan dari orangtua.
Baca juga: 5 Tips Happy Parenting untuk Mama dan Si Kecil
Cara Mengatasi Separation Anxiety pada Anak
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk membantu si Kecil mengatasi kondisi ini:
1. Mendengarkan dan mengakui perasaan anak
Mama bisa mengajak si Kecil berbicara tentang perasaannya. Tanyakan apa yang membuatnya khawatir atau sedih karena berpisah dengan orang tua. Berikan juga penjelasan bahwa perpisahan bukanlah hal yang buruk dan bahwa orang tua tetap mencintai anak meskipun harus berpisah sesaat.
2. Mengantisipasi dan mempersiapkan perpisahan
Apabila Mama akan pergi meninggalkan si Kecil, jelaskan padanya tentang rencana Mama dan berikan ia waktu untuk menyiapkan diri berpisah dengan Mama. Misalnya, beri tahu si Kecil beberapa menit sebelum Mama pergi. Mama juga bisa menyiapkan kegiatan yang menyenangkan sebelum Mama pergi.
Setelah itu, ucapkan selamat tinggal kepada anak. Pertahankan ekspresi santai dan bahagia di wajah Mama saat akan pergi. Jika Mama tampak khawatir atau sedih, si Kecil mungkin berpikir tempat ia sekarang tidak aman dan menangis saat melihat Mama pergi.
3. Membuat ritual perpisahan
Membuat ritual perpisahan yang konsisten dan menenangkan dapat membantu anak mengatasi perasaan cemasnya saat harus berpisah dengan Mama. Mama bisa memeluk, memberikan kecupan di pipi kanan dan kiri, atau salam khusus yang hanya anak yang tahu.
Jika Mama berjanji akan kembali pada waktu tertentu, usahakan untuk memenuhi janji tersebut ya, Mam. Memberikan kepastian tentang kapan Mama akan kembali dapat membantu anak merasa lebih tenang.
4. Konsistensi dan rutinitas
Menjaga rutinitas harian yang konsisten dapat memberikan rasa aman pada anak. Konsistensi ini membantu anak memahami bahwa perpisahan adalah bagian dari rutinitas dan tidak perlu ditakuti.
5. Latihan Kemandirian
Mama bisa melatih kemandirian si Kecil dengan membiasakannya bermain dengan pengasuh lainnya. Mulailah dengan menjaga waktu dan jarak perpisahan sesedikit mungkin, dan secara bertahap tingkatkan saat kondisi sudah lebih nyaman. Jangan lupa berikan pujian dan hadiah kecil ketika si Kecil berhasil mengatasi kecemasannya ya, Mam.
Ingat, setiap anak unik dan mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda. Jika Mama merasa kecemasan anak sudah mengganggu fungsi sehari-harinya, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional ya, Mam.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. What Is Separation Anxiety? URL: https://www.verywellhealth.com/separation-anxiety-disorder-symptoms-causes-treatment-5089469 (diakses 9/4/2024)
2. Separation anxiety in babies and children. URL: https://raisingchildren.net.au/babies/behaviour/common-concerns/separation-anxiety (diakses 9/4/2024)
3. How to manage your child’s separation anxiety. URL: https://www.unicef.org/parenting/child-care/managing-child-separation-anxiety (diakses 9/4/2024)