Halo, Mama! Ketika Mama menyusui si kecil, ada banyak proses biologis yang terjadi dalam tubuh, salah satunya adalah produksi hormon prolaktin. Hormon ini memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan produksi ASI yang cukup untuk kebutuhan si kecil. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai fungsi prolaktin, faktor yang mempengaruhinya, dan bagaimana Mama dapat mendukung keseimbangan hormon ini.
Apa Itu Prolaktin dan Fungsinya?
Prolaktin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon ini terutama dikenal karena perannya dalam merangsang produksi ASI. Ketika Mama menyusui, isapan bayi pada puting akan mengirim sinyal ke otak untuk melepaskan prolaktin, yang kemudian merangsang jaringan payudara untuk memproduksi ASI.
Peran Prolaktin Terutama Bagi Ibu Menyusui
Mendukung proses laktasi
Prolaktin membantu memastikan ASI terus diproduksi selama menyusui. Semakin sering Mama menyusui atau memompa ASI, semakin banyak prolaktin yang dilepaskan, dan ini akan meningkatkan produksi ASI.
Menjaga keseimbangan hormon
Prolaktin bekerja bersama hormon oksitosin untuk memastikan produksi dan pengeluaran ASI berjalan lancar.
Mengatur siklus menstruasi
Selama masa menyusui, kadar prolaktin yang tinggi dapat menekan ovulasi, yang menjelaskan mengapa menstruasi Mama mungkin tertunda.

Apa Saja yang Penyebab yang Mempengaruhi Kadar Prolaktin?
Beberapa faktor dapat mempengaruhi kadar prolaktin dalam tubuh, di antaranya:
1. Frekuensi Menyusui
Semakin sering Mama menyusui atau memompa ASI, semakin banyak prolaktin yang diproduksi. Ini mengapa menyusui langsung sangat penting untuk menjaga produksi ASI.
2. Stres dan Kecemasan
Stres emosional dapat mempengaruhi keseimbangan hormon, termasuk prolaktin. Ketika Mama merasa rileks dan nyaman, produksi prolaktin bisa optimal.
3. Kondisi Kesehatan
Gangguan pada kelenjar pituitari, seperti prolaktinoma (tumor jinak), bisa menyebabkan kadar prolaktin meningkat. Namun, kondisi ini biasanya jarang terjadi.
4. Penggunaan Obat-obatan:
Beberapa obat, terutama obat yang mempengaruhi dopamin, dapat mempengaruhi kadar prolaktin. Penting bagi Mama untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun selama masa menyusui.
Baca Juga: Obat Flu untuk Ibu Menyusui: Rekomendasi dan Tips Aman
Apa yang Terjadi Jika Prolaktin Tinggi?
Kadar prolaktin yang tinggi, yang dikenal sebagai hiperprolaktinemia, bisa terjadi karena berbagai alasan. Beberapa gejala prolaktin tinggi meliputi:
- Gangguan menstruasi: Siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali.
- Produksi ASI di luar masa menyusui: Ini bisa terjadi bahkan jika Mama tidak sedang menyusui.
- Masalah kesuburan: Kadar prolaktin yang tinggi bisa mengganggu ovulasi dan menyebabkan kesulitan untuk hamil.

Berapa Kadar Prolaktin Normal?
Kadar prolaktin normal bervariasi tergantung pada apakah Mama sedang hamil, menyusui, atau tidak. Secara umum, kadar prolaktin normal pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui berkisar antara 4 hingga 23 ng/mL (nanogram per mililiter).
Namun, selama masa kehamilan dan menyusui, kadar prolaktin bisa meningkat hingga ratusan ng/mL, yang merupakan hal yang normal dan diperlukan untuk produksi ASI.
Tips untuk Menjaga Keseimbangan Prolaktin
Untuk mendukung keseimbangan prolaktin dan memastikan produksi ASI yang optimal, berikut beberapa tips yang bisa Mama terapkan:
1. Menyusui Langsung
Usahakan untuk menyusui si kecil secara langsung sesering mungkin, terutama pada minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Isapan bayi adalah cara terbaik untuk merangsang produksi prolaktin.
2. Hindari Stres Berlebihan
Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar mengambil waktu sejenak untuk diri sendiri. Lingkungan yang tenang dan dukungan dari orang terdekat juga sangat membantu.
3. Cukup Istirahat
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk prolaktin.
4. Konsumsi Makanan Bergizi
Pastikan Mama mengonsumsi makanan bergizi yang mendukung kesehatan secara keseluruhan, termasuk produksi ASI. Makanan yang kaya protein, lemak sehat, dan vitamin bisa membantu Mama tetap bugar dan mendukung produksi hormon yang optimal.
Baca Juga: Susu untuk Ibu Menyusui: Kenali Manfaat dan Rekomendasinya
Pentingnya Menyusui Langsung
Menyusui langsung tidak hanya bermanfaat untuk menjaga produksi prolaktin, tetapi juga memperkuat ikatan antara Mama dan bayi. Kontak kulit ke kulit dan kedekatan fisik ini membantu merangsang hormon oksitosin, yang bekerja bersama prolaktin untuk memastikan proses menyusui berjalan lancar.
Mama, prolaktin adalah hormon yang sangat penting dalam mendukung perjalanan menyusui. Dengan memahami fungsi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Mama bisa lebih percaya diri dalam menjalani proses menyusui. Ingat, setiap Mama memiliki perjalanan menyusui yang unik, dan yang paling penting adalah kesejahteraan Mama dan si kecil. Jika Mama memiliki kekhawatiran mengenai kadar prolaktin atau produksi ASI, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Sumber:
- Mayo Clinic. (2021). Prolactin Test
- La Leche League International. (2019). Prolactin and Breastfeeding
- KellyMom. (2018). Increasing Low Milk Supply