fbpx
bayi gumoh

Gumoh pada bayi sering kali menjadi kekhawatiran bagi orang tua. Gumoh, atau regurgitasi, adalah kondisi di mana bayi memuntahkan sedikit susu yang telah diminumnya. Untuk mengurangi risiko gumoh, posisi tidur bayi sangat penting untuk diperhatikan. Bagaimana posisi tidur bayi yang tepat agar tidak gumoh? Yuk, cek jawabannya di artikel Mamabear berikut ini!

Apakah Penyebab Gumoh pada Bayi?

Menurut IDAI atau Ikatan Dokter Anak Indonesia, gumoh adalah aliran balik isi lambung ke dalam kerongkongan dan dikeluarkan melalui mulut yang berlangsung secara tidak sadar.

Infant baby is belching.

Bayi yang berusia di bawah 5 bulan, memang dapat lebih mudah mengalami gumoh. Ini terjadi karena otot bagian atas lambung bayi, yang berfungsi sebagai klep pemisah dengan kerongkongan, belum berkembang sempurna.

Selain itu, ukuran lambung bayi masih kecil, sehingga pada posisi tubuh tertentu, cairan susu akan keluar kembali ke mulut atau hidung dengan mudah.

Gumoh bukan hal yang membahayakan kok, Mam. Namun apabila disertai gejala, seperti pucat (anemia), darah pada muntahan atau tinja, menolak makan, kenaikan berat badan yang adekuat, rewel berlebihan maka perlu dibawa ke dokter spesialis anak terdekat.

Baca juga: Bayi Gumoh Setelah Menyusu, Normal atau Berbahaya?

Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh

Telentang adalah posisi tidur bayi yang tepat agar tidak mengalami gumoh. Dilansir dari Alodokter, posisi tidur ini dapat membawa susu masuk ke dalam perut dan tidak kembali ke esofagus atau kerongkongan.

Hindari posisi tidur tengkurap karena dapat meningkatkan risiko gumoh dan tersedak, serta masalah pada sistem pernapasan dan pencernaan bayi.

Tips Mengurangi Gumoh pada Bayi

Untuk mencegah terjadinya gumoh pada bayi, Mama bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Sendawakan bayi setelah menyusu. Ini membantu mencegah penumpukan udara di perut yang bisa menyebabkan gumoh.
  • Gendong bayi dalam posisi tegak selama 15–30 menit setelah minum susu. Ini membantu pencernaan dan mencegah gumoh.
  • Hindari memberikan ASI dalam jumlah yang banyak sekaligus. Sebaiknya, susui bayi sedikit demi sedikit tetapi lebih sering.
  • Tinggikan kepala bayi. Saat bayi tidur telentang, tinggikan sedikit posisi kepala bayi. Ini dapat membantu mencegah susu kembali ke kerongkongan.
  • Jaga bayi tetap tenang setidaknya selama 20 menit setelah minum susu dan hindari bermain yang aktif yang dapat menekan perutnya.

Baca juga: Tak Kalah Penting, Coba 3 Cara Menyendawakan Bayi Ini!

Dengan memperhatikan posisi tidur dan beberapa tips di atas, semoga dapat membantu Mama mengurangi risiko gumoh pada bayi. Apabila gumoh pada si Kecil si Kecil tidak kunjung mereda, segera konsultasi dengan dokter ya, Mam.

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Ini Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh. URL: https://www.alodokter.com/ini-posisi-tidur-bayi-agar-tidak-gumoh (diakses pada 14/4/2024)

2. Posisi Tidur Bayi yang Benar agar Terhindar dari Segala Risiko. URL: https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/posisi-tidur-bayi-yang-benar-agar-terhindar-dari-segala-risiko (diakses pada 14/4/2024)

3. Gumoh pada Bayi. URL: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/gumoh-pada-bayi (diakses pada 14/4/2024)

4. Spitting up in babies: What’s normal, what’s not. URL: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20044329 (diakses pada 14/4/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *