fbpx

Menyusui tentu menjadi momen berharga yang menawarkan nutrisi dan ikatan emosional antara Mama dan si Kecil, bukan? Ada dua cara utama untuk menyusui, yaitu Direct Breastfeeding (DBF) dan menggunakan pompa ASI. 

Saat Mama harus kembali bekerja atau menghadapi beberapa tantangan dalam menyusui, pompa ASI bisa menjadi solusi yang sangat membantu. Namun, sering kali Mama merasa bingung tentang cara kerja dan penggunaan pompa ASI. Jangan khawatir! Artikel ini akan menjelaskan secara santai dan jelas tentang manfaat pompa ASI dan bagaimana cara menggunakannya. Yuk, simak bersama!.

Apa Itu Pompa ASI?

Pompa ASI adalah alat praktis yang dirancang untuk membantu Mama mengeluarkan ASI dari payudara dengan cara lebih mudah dan efisien. Bayangkan pompa ASI seperti asisten yang meniru cara bayi menyusu. Dengan cara ini, pompa ASI merangsang payudara Mama untuk memproduksi dan mengeluarkan ASI dengan lancar.

Ada berbagai jenis pompa ASI, mulai dari manual hingga elektrik. Masing-masing punya kelebihan sendiri, jadi Mama bisa pilih sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Pompa ASI ini sangat berguna dalam berbagai situasi, seperti saat Mama harus kembali bekerja, si Kecil tidak bisa menyusu langsung, atau saat Mama ingin menyimpan stok ASI untuk cadangan.

Dengan pompa ASI, Mama bisa mendapatkan fleksibilitas dalam pemberian ASI kepada bayi. Mama bisa mengatur waktu pemberian ASI sehingga memastikan bayi tetap mendapatkan nutrisi terbaik meskipun tidak bisa menyusu langsung. Ini juga sangat membantu saat Mama perlu meninggalkan bayi sejenak atau jika bayi menghadapi kesulitan dalam menyusu langsung.

Baca juga: 4 Bagian Pompa ASI yang Harus Rutin Diganti dan Cara Membersihkannya

Jenis Pompa ASI

Saat memilih pompa ASI, Mama akan menemui dua jenis, yaitu pompa manual dan pompa elektrik. Keduanya punya cara pakai yang sedikit berbeda, jadi yuk kita bahas satu per satu supaya Mama bisa memilih yang paling cocok!

Pompa ASI Manual

Pompa ASI manual  menggunakan tangan untuk mengoperasikan dengan memanfaatkan pegangan untuk menciptakan hisapan yang mengeluarkan ASI. Ini adalah pilihan yang sangat terjangkau dan portabel sehingga cocok banget kalau Mama cuma memerlukan pompa untuk penggunaan sesekali atau ingin memiliki kontrol lebih saat memompa.

Berikut cara pakainya:

  • Cuci tangan dan sterilkan semua komponen pompa.
  • Tempatkan corong pompa di payudara.
  • Tekan dan lepaskan pegangan pompa secara perlahan.
  • Ulangi hingga ASI keluar dan Mama merasa cukup.
  • Cuci dan sterilkan pompa setelah digunakan.

Pompa ASI Elektrik

Nah, kalau Mama memerlukan efisiensi dan memompa dalam jumlah lebih banyak, pompa elektrik bisa jadi pilihan yang tepat. Pompa ini bekerja dengan bantuan motor listrik dan ada pilihan untuk model tunggal atau ganda. Jadi, sangat ideal untuk penggunaan rutin atau jika Mama sering memompa.

Cara pakainya seperti ini:

  • Cuci tangan dan sterilkan semua komponen pompa.
  • Hubungkan pompa ke sumber listrik dan atur mode serta kecepatan yang diinginkan.
  • Tempatkan corong pompa di payudara dan nyalakan mesin.
  • Biarkan pompa terus bekerja hingga ASI keluar dan Mama merasa cukup.
  • Matikan mesin, lepaskan corong, dan cuci serta sterilkan pompa setelah digunakan.

Manfaat Pompa ASI 

Ada banyak manfaat dari menggunakan pompa ASI yang mungkin belum Mama ketahui, seperti: 

1. Fleksibilitas dalam Pemberian ASI

Dengan pompa ASI, Mama bisa memberikan ASI kepada bayi kapan saja dan di mana saja. Bayangkan kalau Mama harus pergi bekerja atau bepergian, tidak perlu khawatir! Mama bisa memompa ASI terlebih dahulu dan menyimpannya dalam botol atau kantong penyimpanan. 

Jadi, meski Mama tidak ada di rumah, si Kecil tetap bisa mendapatkan ASI yang bergizi. Fleksibilitas ini sangat membantu untuk menjaga rutinitas menyusui bayi tanpa harus terputus, bahkan saat Mama sedang sibuk.

2. Mempermudah Mama Kembali Bekerja

Kembali bekerja setelah melahirkan? Pompa ASI jadi sahabat terbaik Mama. Dengan memompa ASI sebelum kembali bekerja atau di tempat kerja, Mama bisa memastikan bahwa bayi tetap mendapatkan asupan nutrisi yang optimal selama jam kerja. Ini membantu Mama untuk tetap memberikan yang terbaik bagi bayi tanpa harus merasa tertekan atau khawatir.

3. Meningkatkan Produksi ASI

Rutin menggunakan pompa ASI dapat membantu merangsang produksi ASI. Jadi, jika bayi tidak menyusu seperti biasanya, memompa ASI secara teratur bisa meningkatkan pasokan ASI. 

Hal ini seperti memberi semangat pada tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI sehingga Mama selalu punya cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi yang terus berkembang.

4. Mengurangi Risiko Mastitis

Mastitis atau infeksi payudara bisa terjadi jika ASI menumpuk dan tidak dikeluarkan secara teratur. Memompa ASI secara rutin membantu mengurangi risiko ini dengan mengeluarkan ASI yang tidak digunakan. 

Jadi, selain menjaga kesehatan, pompa ASI juga bisa membantu Mama merasa lebih nyaman dan bebas dari masalah yang tidak diinginkan.

5. Memberikan ASI kepada Bayi yang Tidak Bisa Menyusui Langsung

Ada kalanya bayi mengalami kesulitan menyusui langsung, seperti bayi prematur atau bayi yang sakit. Nah, pompa ASI memungkinkan Mama tetap memberikan ASI yang kaya nutrisi kepada bayi, meski mereka tidak bisa menyusu langsung. Dengan cara ini, Mama tetap bisa memberikan manfaat ASI yang luar biasa untuk kesehatan dan perkembangan bayi.

Baca juga: Pompa ASI Elektrik atau Manual, Manakah Paling Sesuai dengan Kebutuhan Mama?

Kapan Waktu Terbaik untuk Pompa ASI? 

Untuk memastikan si Kecil mendapatkan ASI yang cukup dan menjaga pasokan ASI, Mama disarankan untuk menyusui langsung sebanyak mungkin. Namun, ada beberapa waktu yang ideal untuk memompa ASI agar Mama bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan menjaga pasokan ASI tetap lancar. 

Waktu Ideal untuk Memompa ASI

  1. Pagi Hari

Banyak Mama yang mengalami bahwa pasokan ASI meningkat di pagi hari. Jadi, memompa di pagi hari bisa menjadi waktu yang sangat efektif untuk mendapatkan hasil maksimal. Sebab, tubuh Mama biasanya memproduksi lebih banyak ASI saat pagi hari.

  1. Antara Waktu Menyusui

Cobalah memompa sekitar 30-60 menit setelah menyusui atau setidaknya 1 jam sebelum sesi menyusui berikutnya. Hal ini membantu memastikan pasokan ASI tetap tersedia dan mencegah penurunan produksi. Jadi, Mama bisa tetap siap sedia dengan ASI yang cukup untuk bayi.

Jika Mama Hanya Memompa ASI Tanpa Menyusui Langsung

  1. Jadwalkan Pemompaan

Rencanakan untuk memompa sekitar 8-10 kali dalam periode 24 jam. Produksi ASI penuh biasanya berkisar antara 25-35 ons (750-1.035 mL) per hari. Memiliki jadwal yang konsisten bisa membantu tubuh Mama beradaptasi dan memproduksi ASI dengan baik.

  1. Pertahankan Jadwal

Setelah Mama berhasil tingkat produksi ASI yang diinginkan, penting untuk tetap mengikuti jadwal pemompaan yang konsisten. Ini membantu mempertahankan pasokan ASI yang memadai dan memastikan bahwa Mama selalu punya stok ASI untuk kebutuhan bayi.

Tips Memilih Pompa ASI yang Tepat

Banyak pilihan pompa ASI di pasaran memang bisa bikin pusing. Tapi, dengan beberapa tips sederhana ini, Mama bisa menemukan pompa yang paling sesuai dengan kebutuhan.

1. Pertimbangkan Kebutuhan dan Frekuensi Penggunaan

Pertama-tama, pikirkan seberapa sering Mama akan memompa ASI. Kalau hanya sesekali, pompa manual mungkin sudah cukup. Namun, jika Mama memompa rutin atau dalam jumlah besar, pompa elektrik ganda bisa jadi pilihan yang lebih efisien dan menghemat waktu.

2. Periksa Fitur dan Kualitas

Lihat fitur-fitur yang ditawarkan pompa ASI. Apakah ada pengaturan kecepatan? Mode stimulasi? Dan apakah pompa bisa meniru pola menyusui bayi? Pastikan juga pompa terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi, aman, dan mudah dibersihkan. Fitur tambahan seperti kantong penyimpanan atau baterai cadangan bisa jadi nilai tambah.

3. Kenyamanan dan Ergonomi

Pompa ASI yang nyaman tentu jadi pilihan utama. Untuk pompa manual, pastikan pegangan ergonomis dan mudah digenggam agar Mama merasa nyaman saat memompa. Kalau memilih pompa elektrik, pastikan desainnya memudahkan penggunaan dan tidak membuat Mama merasa terbebani.

4. Portabilitas

Kalau Mama sering bepergian atau membutuhkan pompa yang mudah dibawa-bawa, pilihlah pompa ASI yang ringan dan dilengkapi dengan tas atau casing khusus. Beberapa pompa elektrik juga memiliki baterai, jadi Mama bisa memakainya di mana saja tanpa harus mencari listrik.

5. Anggaran

Sesuaikan pilihan pompa dengan anggaran Mama. Pompa manual biasanya lebih terjangkau, tetapi memompa dengan tangan mungkin memerlukan usaha lebih. Pompa elektrik mungkin lebih mahal, tapi menawarkan kemudahan dan efisiensi. Terutama jika Mama memompa sering atau dalam jumlah banyak. Pertimbangkan fitur dan manfaat yang Mama butuhkan dibandingkan dengan biaya.

6. Kemudahan Pembersihan

Pilih pompa yang mudah dibongkar dan dibersihkan. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi. Pompa dengan komponen yang bisa dilepas dan dicuci dengan tangan atau mesin cuci piring akan sangat memudahkan perawatan. Pastikan juga bahan yang digunakan aman dan tahan lama.

7. Garansi

Periksa apakah pompa ASI dilengkapi dengan garansi. Garansi melindungi Mama jika terjadi kerusakan pada pompa serta membantu mengalami masalah teknis atau memerlukan bantuan dalam penggunaan.

8. Ulasan dan Rekomendasi

Cari ulasan produk dan rekomendasi dari Mama lain, melalui internet maupun teman-teman tentang kinerja dan keandalan pompa ASI tertentu. Ulasan bisa memberikan insight tentang kelebihan dan kekurangan produk sehingga membantu Mama membuat keputusan yang lebih terinformasi.

Nah, sekarang Mama sudah tahu tentang pompa ASI bukan? Jadi, mau pilih yang manual atau elektrik? Itu semua tergantung kebutuhan Mama. Pompa elektrik lebih cepat dan praktis, sedangkan pompa manual lebih hemat dan memberi kontrol penuh. Pilih yang paling nyaman untuk Mama ya. Semoga artikel ini membantu! 

Source: