fbpx

Apa Itu Perineum?

Perineum adalah area antara vagina dan anus yang terdiri dari kulit, otot, serta jaringan ikat. Bagian ini berperan penting dalam menopang organ reproduksi, saluran kemih, dan sistem pencernaan bagian bawah. Selain itu, perineum juga terlibat saat Mama mengejan, buang air besar, bahkan ketika berhubungan intim (Lowdermilk et al., 2019).


Perubahan Perineum Saat Kehamilan & Persalinan

Selama kehamilan, hormon membuat jaringan perineum lebih elastis untuk mempersiapkan persalinan. Namun, saat proses lahir, tekanan bayi bisa membuat perineum meregang sangat kuat. Inilah alasan mengapa sebagian Mama mengalami robekan perineum atau perlu dilakukan episiotomi (sayatan perineum).


Cara Merawat Perineum

Merawat perineum dengan baik akan membantu Mama merasa lebih nyaman setelah melahirkan. Berikut tipsnya:

  1. Higiene
    • Cuci area perineum dengan air hangat setelah BAK/ BAB.
    • Keringkan dengan menepuk lembut, bukan menggosok.
    • Ganti pembalut nifas secara rutin.
  2. Senam Kegel
    • Dilakukan secara teratur untuk memperkuat otot dasar panggul.
    • Caranya: kontraksikan otot seakan menahan kencing, tahan 5–10 detik, lalu lepas. Ulangi 10–15 kali sehari.
  3. Kompres Hangat/Dingin
    • Kompres hangat dapat meningkatkan aliran darah dan mempercepat pemulihan.
    • Kompres dingin bisa membantu mengurangi bengkak.

Risiko Robekan & Episiotomi

Tidak semua Mama akan mengalami robekan, tetapi risikonya meningkat pada:

  • Persalinan pertama
  • Bayi besar (> 4 kg)
  • Persalinan dengan alat bantu (forcep/vakum)
  • Posisi bayi sungsang

Jika robekan cukup besar, dokter atau bidan akan menjahit area perineum. Tenang, Mama, luka ini bisa sembuh dengan perawatan yang tepat (Carroli & Mignini, 2009).


Tips Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum

Beberapa langkah yang bisa Mama lakukan:

  • Istirahat cukup dan hindari duduk terlalu lama.
  • Konsumsi makanan tinggi serat & minum banyak air agar BAB tidak keras.
  • Gunakan bantal khusus saat duduk.
  • Tetap menyusui bayi langsung, karena hormon oksitosin saat menyusui membantu mempercepat pemulihan tubuh Mama.

Produk Rekomendasi untuk Perawatan Perineum

  • Salep khusus luka jahitan perineum (atas rekomendasi dokter).
  • Betadine perineum untuk menjaga kebersihan area luka.
  • Sitz bath (rendam perineum dengan air hangat campur garam).

Selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menggunakan produk apapun ya, Mama.

Baca Juga: Susah BAB Setelah Melahirkan? Ini Cara Mengatasinya!


FAQ: “Kapan Boleh Berhubungan Intim Setelah Robekan Perineum?”

Biasanya, Mama disarankan menunggu 4–6 minggu setelah persalinan, atau setelah dokter memastikan luka benar-benar sembuh. Jangan khawatir, Mama, tubuh butuh waktu untuk pulih, dan komunikasi dengan pasangan sangat penting agar Mama tetap merasa nyaman.


Perineum memang seringkali jadi area yang terabaikan, padahal kesehatannya berpengaruh besar pada kenyamanan Mama pasca persalinan. Dengan perawatan yang tepat, luka bisa cepat pulih dan Mama lebih percaya diri menjalani masa nifas.

Baca Juga: 4 Persiapan Sebelum Melahirkan Normal Tanpa Jahitan


Referensi

  • Carroli, G., & Mignini, L. (2009). Episiotomy for vaginal birth. Cochrane Database of Systematic Reviews, (1). https://doi.org/10.1002/14651858.CD000081.pub2
  • Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., Cashion, M. C., & Alden, K. R. (2019). Maternity & Women’s Health Care. Elsevier.
  • Kementerian Kesehatan RI. (2021). Panduan Asuhan Persalinan Normal. https://kesmas.kemkes.go.id