fbpx
mpasi pertama

Saat si Kecil sudah siap memasuki tahap Makanan Pendamping ASI (MPASI), rasanya pasti campur aduk, ya Ma. Senang karena si Kecil mulai bisa merasakan berbagai macam makanan, tapi di sisi lain, mungkin Mama merasa bingung memilih menu yang tepat. 

Memulai MPASI adalah langkah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Di sini, Mama akan menemukan berbagai ide menu MPASI pertama, ukuran porsi yang disarankan, serta waktu yang ideal untuk memulai. Semua informasi ini akan membantu Mama dalam memulai perjalanan MPASI si Kecil dengan percaya diri.

Apa Itu MPASI dan Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulainya?

MPASI atau Makanan Pendamping ASI adalah langkah penting dalam perjalanan si Kecil dari hanya mengandalkan ASI ke makanan padat. MPASI biasanya diperkenalkan ketika bayi sudah berusia sekitar 6 bulan. Ini sesuai dengan rekomendasi dari World Health Organization (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Kenapa 6 bulan? Pada usia ini, sistem pencernaan bayi sudah mulai siap untuk mulai menerima makanan selain ASI. Bayi juga biasanya sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka siap untuk MPASI, seperti bisa duduk dengan dukungan, penasaran dengan makanan yang Mama makan, dan mengurangi refleks lidah yang mendorong makanan keluar dari mulut.

Namun, Mama juga perlu ingat bahwa setiap bayi itu unik. Ada yang mungkin siap sedikit lebih awal atau lebih lambat. Jadi, jangan ragu untuk memperkenalkan MPASI secara perlahan dan sesuai dengan kesiapan si kecil. Perhatikan tanda-tanda kesiapan bayi Mama dan jika semuanya sudah menunjukkan bahwa dia siap, Mama bisa mulai memberikan MPASI dengan penuh cinta dan kesabaran.

Bayi 5 bulan Apakah Sudah Boleh MPASI?

Mama, mungkin mulai bertanya-tanya, “Kapan ya saat yang tepat untuk memperkenalkan MPASI pada si Kecil?” Biasanya, bayi mulai dikenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) saat mereka menginjak usia 6 bulan. 

Pada usia tersebut, sistem pencernaan si Kecil sudah lebih siap untuk menerima makanan padat. ASI atau susu formula yang selama ini jadi andalan mereka mungkin sudah tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisinya.

Sebelum usia 6 bulan, ASI atau susu formula sudah sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tapi, sebelum Mama memulai MPASI, ada baiknya konsultasikan dulu dengan dokter anak untuk memastikan si Kecil benar-benar siap.

Baca Juga: Apa Saja Lemak Tambahan untuk MPASI? Ini Daftarnya!

Apa Saja Tanda Bayi Sudah Siap Menerima MPASI?

Tanda-tanda bayi siap menerima makanan pendamping ASI (MPASI) antara lain:

  • Usia: Sudah mencapai 6 bulan.
  • Kontrol Kepala: Bisa menegakkan kepala dengan baik.
  • Duduk dengan Dukungan: Bisa duduk dengan sedikit bantuan.
  • Refleks Ekstrusi Berkurang: Tidak lagi mendorong makanan keluar dari mulut dengan lidah.
  • Ketertarikan pada Makanan: Menunjukkan minat pada makanan yang dikonsumsi orang lain.
  • Kebutuhan Nutrisi Tambahan: Memerlukan lebih banyak nutrisi selain yang didapat dari ASI.

Porsi dan Tekstur MPASI 

Berdasarkan panduan dari IDAI, bayi yang berusia 6 bulan dapat mulai mengonsumsi MPASI dengan porsi sekitar 2-3 sendok makan atau setengah mangkuk berukuran 250 ml, serta 1-2 kali camilan ringan dalam sehari.

Untuk MPASI pertama, tekstur makanan sebaiknya berupa puree atau semi cair ya Ma. Jangan kasih makanan yang terlalu cair seperti air atau terlalu kental karena dapat menyulitkan si Kecil yang masih beradaptasi dengan makanan padat.

Setelah bayi mulai terbiasa dengan MPASI, Mama dapat secara bertahap ubah konsistensi makanan sehingga pada akhirnya si Kecil dapat mengonsumsi makanan padat seperti yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya.

panduan mpasi

Ide Menu MPASI Pertama

Memperkenalkan MPASI pertama kepada si Kecil adalah langkah penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Berikut adalah beberapa ide menu MPASI pertama yang bisa Mama buat:

  1. Puree Apel

Apel adalah sumber vitamin C dan serat yang baik untuk sistem pencernaan bayi. Vitamin C mendukung sistem kekebalan tubuh, sementara serat membantu mencegah sembelit.

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih satu buah apel.
  2. Kupas kulit apel dan buang bijinya.
  3. Potong apel menjadi bagian kecil dan rebus dalam air mendidih selama 10-15 menit hingga apel lunak.
  4. Tiriskan dan haluskan apel dengan blender atau food processor hingga menjadi puree halus.
  5. Biarkan dingin sebelum menyajikan.

2.  Puree Wortel

Wortel kaya akan vitamin A yang penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, wortel juga mengandung serat yang mendukung pencernaan.

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih beberapa wortel kecil.
  2. Kupas kulitnya dan potong menjadi bagian kecil.
  3. Rebus wortel dalam air mendidih selama 10-15 menit hingga empuk.
  4. Tiriskan dan haluskan wortel dengan blender hingga menjadi puree.
  5. Diamkan hingga suhu kamar sebelum diberikan kepada bayi.

Baca Juga: Penuh Nutrisi, Ini Inspirasi Resep MPASI Daging Sapi

3. Bubur Beras

Bubur beras adalah pilihan yang mudah dicerna dan baik untuk perkenalan makanan padat pertama. Ini juga memberikan energi dari karbohidrat.

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih 1/4 cangkir beras.
  2. Rebus beras dalam 1 cangkir air hingga menjadi lunak, biasanya sekitar 20-30 menit.
  3. Setelah matang, saring dan haluskan beras dengan blender atau food processor.
  4. Jika diperlukan, tambahkan sedikit air atau ASI untuk mendapatkan konsistensi yang diinginkan.
  5. Biarkan dingin sebelum disajikan.

4.  Puree Pisang

Pisang adalah buah yang kaya akan potasium, vitamin B6, dan serat. Potasium penting untuk fungsi otot dan keseimbangan cairan, sedangkan vitamin B6 mendukung perkembangan otak.

Cara Membuat:

  1. Pilih pisang matang yang lunak.
  2. Kupas pisang dan potong-potong kecil.
  3. Haluskan pisang dengan garpu atau blender hingga menjadi puree yang lembut.
  4. Sajikan segera atau simpan dalam wadah bersih di kulkas untuk digunakan dalam waktu singkat.

5. Puree Kentang

Kentang mengandung vitamin C, vitamin B6, dan potasium. Ini memberikan energi dari karbohidrat dan membantu mendukung sistem kekebalan tubuh.

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih kentang dan kupas kulitnya.
  2. Potong kentang menjadi kubus kecil dan rebus dalam air mendidih selama 15-20 menit hingga empuk.
  3. Tiriskan dan haluskan kentang dengan blender atau food processor hingga mendapatkan tekstur yang lembut.
  4. Tambahkan sedikit air atau ASI jika diperlukan untuk mencapai konsistensi yang diinginkan.

6. Puree Kacang Hijau

Kacang hijau kaya akan protein dan serat. Protein mendukung pertumbuhan dan perkembangan, sementara serat mendukung kesehatan pencernaan.

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih 1/4 cangkir kacang hijau kering dan rendam semalaman.
  2. Rebus kacang hijau dalam air mendidih selama 30-40 menit hingga empuk.
  3. Tiriskan dan haluskan kacang hijau dengan blender hingga mencapai konsistensi puree.
  4. Sajikan setelah dingin.

7. Puree Labu Kuning

Labu kuning kaya akan vitamin A dan C, serta serat. Vitamin A mendukung kesehatan mata, sementara vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih labu kuning dan kupas kulitnya.
  2. Potong labu kuning menjadi kubus kecil dan rebus dalam air mendidih selama 15-20 menit hingga empuk.
  3. Tiriskan dan haluskan labu kuning dengan blender hingga menjadi puree halus.
  4. Dinginkan sebelum disajikan kepada bayi.

8. Puree Daging Ayam

Daging ayam adalah sumber protein dan zat besi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Protein membantu membangun jaringan tubuh, sementara zat besi mendukung pembentukan sel darah merah.

Cara Membuat:

  1. Pilih daging ayam tanpa tulang dan lemak.
  2. Rebus atau kukus daging ayam hingga matang dan empuk, sekitar 20-25 menit.
  3. Cincang daging ayam dan haluskan dengan blender hingga mencapai tekstur puree.
  4. Tambahkan sedikit air atau kaldu rendah garam jika diperlukan untuk mendapatkan konsistensi yang diinginkan.

9. Yogurt Plain

Yogurt plain mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan serta kalsium untuk perkembangan tulang dan gigi.

Cara Membuat:

  1. Pilih yogurt plain tanpa tambahan gula atau perasa.
  2. Sajikan yogurt langsung kepada bayi, atau campurkan dengan pure buah untuk variasi rasa.

10. Puree Bayam

Bayam kaya akan zat besi, vitamin A, dan vitamin C. Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah, sementara vitamin A dan C mendukung kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih daun bayam dan buang batang yang keras.
  2. Kukus bayam selama 5-7 menit hingga layu.
  3. Haluskan bayam dengan blender hingga mencapai konsistensi puree.
  4. Sajikan setelah dingin.

Baca Juga: Cara Mengolah Tepung Gasol untuk MPASI Bayi

Cara Memberikan MPASI yang Benar

Memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk si Kecil memang memerlukan perhatian dan langkah-langkah yang tepat. Berikut cara memberikan MPASI yang benar dan tepat:

  • Mulai pada Usia yang Tepat: MPASI sebaiknya dimulai ketika bayi berusia 6 bulan.
  • Pilih Makanan yang Sesuai: Mulailah dengan makanan yang mudah dicerna seperti bubur saring, puree buah dan sayur, atau bubur beras.
  • Perkenalkan Satu Jenis Makanan pada Satu Waktu: Ini membantu untuk memantau reaksi alergi dan memastikan bayi terbiasa dengan rasa baru.
  • Tekstur yang Tepat: Awali dengan makanan yang sangat halus dan secara bertahap tingkatkan kekasarannya sesuai perkembangan bayi.
  • Frekuensi dan Porsi: Mulailah dengan memberikan MPASI sekali sehari dalam porsi kecil, lalu secara bertahap tingkatkan frekuensi dan jumlahnya.
  • Kebersihan: Pastikan semua peralatan makan bersih dan cuci tangan sebelum menyiapkan makanan.
  • Variasi Makanan: Berikan berbagai jenis makanan untuk memastikan bayi mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan.
  • Pantau Reaksi Bayi: Perhatikan reaksi bayi terhadap makanan baru, termasuk tanda-tanda alergi seperti ruam, muntah, atau diare.
  • Tetap Berikan ASI: ASI tetap diberikan sebagai sumber utama nutrisi hingga bayi berusia 1 tahun, dengan MPASI sebagai pelengkap.
  • Beri Makan dengan Sabar dan Tenang: Buat suasana makan menyenangkan dan biarkan bayi menikmati proses makan.

Itulah informasi mengenai MPASI pertama bayi. Pastikan selalu perhatikan reaksi bayi terhadap makanan baru ya Ma dan konsultasikan dengan dokter bila ada kekhawatiran. Semoga artikel ini bisa membantu Mama yang sedang mencari tahu mengenai MPASI pertama untuk si Kecil.

Source:

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasihttps://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi