fbpx

Menyusui adalah momen yang penuh kasih antara Mama dan si kecil. Namun, ada satu hal kecil yang tidak kalah penting, memastikan bayi Mama sendawa dengan benar setelah menyusu.


Mengapa Bayi Perlu Sendawa?

Saat bayi menyusu, mereka sering kali menelan udara bersama dengan ASI. Udara ini dapat terperangkap dalam perut bayi dan menyebabkan mereka merasa tidak nyaman, rewel, atau bahkan mengalami kembung. Dengan membantu bayi sendawa, Mama dapat:

  1. Mengurangi risiko kolik – Udara yang terperangkap di dalam perut bisa memicu rasa sakit.
  2. Membantu pencernaan – Perut yang bebas udara bekerja lebih baik.
  3. Membuat bayi lebih nyaman – Sendawa memberikan rasa lega, sehingga bayi dapat tidur atau menyusu lebih tenang.

Cara Menyendawakan Bayi dengan Benar

Setiap bayi berbeda, tetapi berikut adalah beberapa teknik umum yang bisa Mama coba:

  1. Posisi di bahu
    • Gendong bayi dengan posisi kepala bersandar di bahu Mama.
    • Tepuk-tepuk punggung bayi secara lembut dengan tangan Mama.
  2. Posisi duduk
    • Dudukkan bayi di pangkuan Mama, dengan satu tangan Mama menopang dada dan dagu bayi.
    • Tepuk punggungnya secara perlahan untuk membantu udara keluar.
  3. Posisi tengkurap di paha Mama
    • Baringkan bayi tengkurap di atas paha Mama, dengan kepala sedikit lebih tinggi dari tubuhnya.
    • Tepuk punggung bayi dengan lembut.

Tips: Gunakan kain bersih untuk melindungi pakaian Mama dari kemungkinan gumoh.

Baca Juga: Tips Anti Panik Saat Bayi Gumoh


Apa yang Terjadi Jika Bayi Tidak Sendawa?

Bayi yang tidak sendawa setelah menyusu mungkin mengalami:

  • Kembung atau perut terasa tidak nyaman yang dapat membuat mereka rewel.
  • Muntah atau gumoh lebih sering, terutama jika udara terperangkap di dalam perut.
  • Sulit tidur karena ketidaknyamanan.

Jika bayi tampak baik-baik saja meskipun tidak sendawa, Mama tidak perlu terlalu khawatir. Namun, jika bayi rewel atau tampak tidak nyaman, cobalah membantu mereka sendawa.


Bayi Menyusu Tertidur, Apa Perlu Disendawakan?

Sering kali, bayi tertidur saat menyusu, terutama di malam hari. Jika bayi Mama tampak nyaman dan tidak rewel, Mama dapat membiarkannya tidur tanpa sendawa. Namun, jika bayi mudah kembung atau tampak tidak tenang saat tidur, sebaiknya bantu mereka sendawa meskipun sudah tertidur.

Tips:

  • Letakkan bayi di posisi tegak selama beberapa menit sebelum menidurkannya.
  • Jika bayi tertidur di pelukan Mama, perlahan ubah posisinya menjadi lebih tegak untuk memudahkan sendawa.

Seberapa Sering Bayi Perlu Disendawakan?

Frekuensi sendawa tergantung pada kebiasaan menyusu bayi. Berikut panduan umumnya:

  1. Saat menyusui langsung: Sendawakan bayi setiap kali selesai menyusu dari satu payudara sebelum pindah ke payudara lainnya.
  2. Saat menyusu botol: Sendawakan bayi setelah minum sekitar 60-90 ml susu.

Bayi yang lebih besar biasanya tidak memerlukan sendawa sesering bayi baru lahir karena mereka sudah lebih mahir mengontrol asupan udara saat menyusu.

Baca Juga: Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh


Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menyendawakan Bayi

  1. Perhatikan kenyamanan bayi – Jangan memaksakan posisi yang membuat bayi tidak nyaman.
  2. Pilih waktu yang tepat – Jika bayi terlihat rewel atau perutnya terasa keras, segera bantu mereka sendawa.
  3. Hindari mengguncang bayi – Tepuk punggung bayi dengan lembut, tanpa mengguncang tubuhnya.

Gambar

  • Gambar: Ilustrasi posisi menyendawakan bayi (di bahu, duduk, tengkurap).

Sumber Referensi: