fbpx

Natrium diklofenak adalah obat yang sering digunakan untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan demam. Namun, keamanan penggunaan natrium diklofenak untuk Ibu menyusui sering kali menjadi pertanyaan. Yuk, cari tahu tentang natrium diklofenak, apa efeknya untuk Ibu menyusui, dan panduan penggunaannya.

Apa Itu Natrium Diklofenak?

Natrium diklofenak adalah salah satu jenis obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, zat kimia dalam tubuh yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan demam. Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati kondisi seperti arthritis, nyeri otot dan sendi, serta kondisi inflamasi lainnya.

Baca juga: Ibu Menyusui Radang Tenggorokan, Apa Obatnya?

Keamanan Natrium Diklofenak untuk Ibu Menyusui

Hal yang perlu diperhatikan Ibu menyusui saat minum obat adakah potensi masuk ke dalam ASI dan kemudian dikonsumsi oleh bayi. Oleh karena itu, penting memahami potensi risiko dan keamanan natrium diklofenak bagi Ibu menyusui:

1. Transfer ke ASI

Studi menunjukkan bahwa natrium diklofenak dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Namun, jumlah yang sebenarnya dikonsumsi oleh bayi cenderung rendah karena konsentrasi obat yang rendah dalam ASI.

Baca juga: 7 Aturan Minum Paracetamol untuk Ibu Menyusui

2. Efek pada Bayi

Meskipun natrium diklofenak umumnya dianggap aman dalam dosis standar yang direkomendasikan, efek samping pada bayi menyusui dapat terjadi. Risiko utamanya adalah gangguan pencernaan seperti perut kembung atau iritasi.

3. Rekomendasi Medis

Organisasi kesehatan seperti American Academy of Pediatrics dan American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan bahwa penggunaan singkat natrium diklofenak dalam dosis rendah untuk Ibu menyusui dianggap relatif aman, terutama jika dosisnya tidak melebihi yang direkomendasikan.

Panduan Penggunaan Natrium Diklofenak bagi Ibu Menyusui

Jika Ibu menyusui mempertimbangkan penggunaan natrium diklofenak untuk pengobatan kondisi nyeri atau peradangan, inilah beberapa panduan yang perlu dipertimbangkan:

  • Konsultasikan dengan dokter. Sebelum memulai pengobatan dengan natrium diklofenak, konsultasikan dengan dokter atau dokter anak. Diskusikan manfaat dan risiko penggunaan obat ini serta alternatif pengobatan yang mungkin lebih aman.
  • Pilih dosis terendah. Jika diperlukan, gunakan dosis terendah natrium diklofenak yang efektif untuk mengontrol gejala. Hindari menggunakan obat ini dalam jangka panjang jika memungkinkan.
  • Pantau reaksi bayi. Setelah memulai pengobatan, perhatikan reaksi bayi dengan cermat. Jika Mama melihat tanda-tanda seperti perubahan pola makan, iritabilitas yang tidak biasa, atau masalah pencernaan, segera hubungi dokter.
  • Waktu pemberian. Untuk mengurangi potensi paparan maksimum kepada bayi, pertimbangkan untuk memberikan dosis obat sesegera mungkin setelah menyusui atau sebelum bayi tidur lama di malam hari.

Jadi, meski natrium diklofenak dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk mengatasi nyeri dan peradangan pada Ibu menyusui, tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan rekomendasi medis ya, Mam.

Semoga dengan memahami potensi risiko dan mematuhi panduan yang disarankan, Mama dapat meminimalkan dampaknya pada si Kecil. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Diclofenac use while Breastfeeding. URL: https://www.drugs.com/breastfeeding/diclofenac.html (diakses pada 22/6/2024)

2. Diclofenac. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557879/ (diakses pada 22/6/2024)

3. Diclofenac Sodium CR Tablet, Extended Release 24 Hr – Uses, Side Effects, and More. URL: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-18041-629/diclofenac-sodium-cr-oral/diclofenac-sodium-sustained-action-tablet-oral/details (diakses pada 22/6/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *