Saat pemeriksaan rutin ke posyandu, tenaga kesehatan puskesmas bukan hanya memeriksa dan mencatat berat badan dan tinggi, tetapi juga mengukur lingkar kepala bayi. Pemeriksaan lingkar kepala, terutama bayi baru lahir, penting dilakukan karena ukuran lingkar kepala yang tidak normal dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Di artikel MamaBear kali ini, kita akan membahas hal-hal yang berkaitan tentang lingkar kepala bayi. Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Mam!
Mengapa Perlu Mengukur Lingkar Kepala Bayi?
Pengukuran lingkar kepala adalah bagian penting dari pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan mengukur lingkar kepala, tenaga kesehatan dapat menilai apakah pertumbuhan anak sudah sesuai atau justru terjadi masalah yang menghambat pertumbuhannya.
Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics, pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan terutama sampai usia 2 tahun. Hal ini karena hampir 80 persen pertumbuhan otak dan kepala bayi terjadi selama dua tahun pertama.
Baca juga: Bulan Penimbangan Balita untuk Deteksi Dini Stunting
Lingkar Kepala Bayi Normal Menurut WHO
Adapun rentang normal lingkar kepala pada usia 0-12 bulan menurut WHO adalah sebagai berikut:
Usia (bulan) | Laki-laki (cm) | Perempuan (cm) |
0 | 31,9 – 37 | 32,7 – 36,2 |
1 | 34,9 – 39,6 | 34,2 – 38,9 |
2 | 36,8 – 41,5 | 35,8 – 40,7 |
3 | 38,1 – 42,9 | 37,1 – 42 |
4 | 39,2 – 44 | 38,1 – 43,1 |
5 | 40,1 – 45 | 38,9 – 44 |
6 | 40,9 – 45,8 | 39,6 – 44,8 |
7 | 41,5 – 46,4 | 40,2 – 45,5 |
8 | 42 – 47 | 40,7 – 46 |
9 | 42,5 – 47,5 | 41,2 – 46,5 |
10 | 42,9 – 47,9 | 41,5 – 46,9 |
11 | 43,2 – 48,3 | 41,9 – 47,3 |
12 | 43,5 – 48,6 | 42,2 – 47,6 |
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Lingkar Kepala
Ada dua faktor yang memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi, yaitu:
- Faktor instrinsik adalah faktor-faktor yang tidak bisa Mama kendalikan, seperti faktor genetik, faktor fungsi otot, dan faktor hormon.
- Faktor ekstrinsik merupakan faktor-faktor yang bisa Mama kontrol, seperti nutrisi (saat hamil dan setelah melahirkan), tingkat aktivitas fisik, dan kesehatan Mama.
Baca juga: ASI Eksklusif Masih Bisa Stunting, Mitos atau Fakta?
Cara Mengukur Lingkar Kepala yang Benar
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan bersama dengan ukuran ubun-ubun besar. Lingkar kepala diukur dengan pita ukur yang tidak elastis, melingkar dari bagian atas alis, melewati bagian atas telinga, sampai bagian paling menonjol di belakang kepala.
Pengukuran lingkar kepala si Kecil harus dilakukan secara rutin oleh tenaga kesehatan profesional untuk memastikan pertumbuhan yang sehat.
Apa yang Perlu Dilakukan Jika Lingkar Kepala Bayi tidak Normal?
Jika hasil pengukuran lingkar kepala si Kecil berada di luar rentang normal, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional, seperti dokter atau bidan ya, Mam.
Perbedaan lingkar kepala yang terlalu besar atau terlalu kecil bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti hidrosefalus (penumpukan cairan di otak) atau mikrosefali (kepala kecil).
Itulah tadi penjelasan tentang pentingnya mengukur lingkar kepala pada si Kecil. Semoga artikel ini bermanfaat untuk memantau tumbuh kembang si Kecil, yaaa…
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Informasi Seputar Lingkar Kepala yang Perlu Diketahui. URL: https://www.alodokter.com/ini-informasi-lingkar-kepala-bayi-yang-perlu-anda-ketahui (diakses 5/4/2024)
2. Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Besar. URL: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar (diakses 5/4/2024)
3. Measuring Head Circumference. URL: https://www.cdc.gov/zika/pdfs/microcephaly_measuring.pdf (diakses 5/4/2024)
4. Factors associated with head circumference and indices of cognitive development in early childhood. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7594357 (diakses 5/4/2024)