fbpx

Bagi banyak ibu, secangkir kopi di pagi hari adalah ritual yang tak tergantikan. Namun, saat menyusui, banyak pertanyaan yang muncul tentang konsumsi kopi. Apakah aman? Apakah kopi mempengaruhi ASI dan bayi? 

Apa Pengaruh Kopi pada Ibu Menyusui?

Kopi mengandung kafein, yang merupakan stimulan yang dapat memberikan energi dan meningkatkan kewaspadaan. Namun, kafein juga dapat menembus ASI, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan yang dikonsumsi oleh ibu. Menurut penelitian, sekitar 0,75-1,5% dari jumlah kafein yang dikonsumsi ibu dapat ditemukan dalam ASI. Hal ini berarti jika Mama minum secangkir kopi, bayi Mama mungkin mendapatkan sekitar 30-75 mg kafein.

Apakah Efek Kafein pada Bayi?

Kafein dapat memiliki beberapa efek pada bayi, terutama jika mereka masih berusia di bawah enam bulan. Bayi yang masih muda belum sepenuhnya mampu memetabolisme kafein seperti orang dewasa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein yang tinggi dapat menyebabkan bayi menjadi lebih gelisah, sulit tidur, atau memiliki peningkatan detak jantung.

Namun, kafein juga memiliki efek yang berbeda pada setiap bayi. Banyak bayi dapat mentolerir kafein dengan baik, sementara yang lain mungkin lebih sensitif terhadapnya. Oleh karena itu, Mama disarankan untuk memantau reaksi bayi setelah Mama mengonsumsi kopi.

Baca Juga: Manfaat Sayur Daun Kelor untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Apakah Kopi Menyebabkan ASI Berkurang?

Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah apakah konsumsi kopi dapat mempengaruhi produksi ASI. Menurut penelitian, kafein dalam jumlah moderat tidak memiliki dampak signifikan pada produksi ASI. Namun, jika Mama mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebihan, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang berpotensi mempengaruhi suplai ASI.

Tips Minum Kopi bagi Ibu Menyusui

Berikut beberapa tips untuk Mama agar bisa menikmati kopi tanpa mengganggu kesehatan si kecil:

1. Batasi Jumlah Kafein

Mama disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein per hari, yang setara dengan sekitar 2-3 cangkir kopi, tergantung pada kekuatan kopi tersebut. Memilih kopi tanpa kafein atau mengurangi jumlah kopi yang dikonsumsi juga bisa menjadi pilihan yang baik.

2. Perhatikan Waktu

Cobalah untuk mengonsumsi kopi saat bayi sudah menyusui atau setelahnya. Ini akan memberi waktu bagi tubuh Mama untuk memetabolisme kafein sebelum bayi menyusu berikutnya.

3. Tetap Terhidrasi

Pastikan Mama juga mengonsumsi banyak air untuk menjaga hidrasi, karena kafein dapat menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Baca Juga: Susu untuk Ibu Menyusui: Kenali Manfaat dan Rekomendasinya

4. Pilih Kopi Berkualitas

Menggunakan biji kopi organik dan menghindari kopi instan yang mengandung bahan tambahan bisa menjadi pilihan yang lebih sehat. Ini akan membantu Mama mendapatkan manfaat kopi tanpa efek samping yang tidak diinginkan.

5. Dengarkan Tubuh Mama

Setiap ibu memiliki toleransi kafein yang berbeda. Jika Mama merasa gelisah atau tidak nyaman setelah minum kopi, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi atau menggantinya dengan teh herbal yang bebas kafein.

Mama bisa minum kopi tanpa khawatir berlebihan dengan produk AlmonMix Coffee Latte, produk dengan kandungan Almond, Daun Katuk,dan Daun kelor, tidak mengandung caffein yang aman diminum Mama. Mama bisa menikati me-time ala cafe di rumah. 

Berapa Banyak Ibu Menyusui Boleh Minum Kopi?

Berdasarkan rekomendasi dari American Academy of Pediatrics, konsumsi kafein dalam jumlah moderat (sekitar 300 mg per hari) umumnya dianggap aman bagi ibu menyusui. Namun, Mama harus memantau reaksi bayi terhadap kafein dan menyesuaikan jumlah yang dikonsumsi sesuai kebutuhan.

Penutup

Mama, menikmati secangkir kopi di pagi hari saat menyusui bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan jika dilakukan dengan bijak. Dengan memperhatikan jumlah kafein yang dikonsumsi dan reaksi bayi, Mama bisa menikmati ritual ini tanpa khawatir. Ingatlah bahwa setiap bayi itu unik, jadi apa yang berhasil untuk satu bayi mungkin tidak sama untuk bayi lainnya. Selalu perhatikan kesehatan dan kenyamanan Mama serta si kecil.


Sumber