Pernahkah Mama melihat bibir atau jari bayi tampak kebiruan? Kondisi ini bisa jadi tanda sianosis, yaitu perubahan warna kulit menjadi kebiru-biruan akibat kadar oksigen dalam darah yang rendah. Meskipun kadang bisa bersifat ringan, Mama tetap perlu waspada karena sianosis juga bisa menandakan adanya masalah serius pada jantung atau paru-paru bayi.
Apa Itu Sianosis pada Bayi?
Sianosis adalah kondisi ketika darah tidak mendapatkan cukup oksigen, sehingga kulit, bibir, lidah, atau kuku tampak kebiruan. Bayi dengan sianosis biasanya juga terlihat lemah atau mengalami kesulitan bernapas.
Jenis-Jenis Sianosis
- Sianosis Sentral
Terlihat pada bibir, lidah, dan seluruh tubuh. Ini menandakan masalah serius, seperti kelainan jantung bawaan atau gangguan paru-paru. - Sianosis Perifer
Terlihat pada tangan, kaki, atau ujung jari. Biasanya disebabkan oleh sirkulasi darah yang lambat, misalnya saat bayi kedinginan.
Penyebab Umum Sianosis pada Bayi
- Penyakit jantung bawaan (contoh: tetralogi Fallot, transposisi arteri besar).
- Gangguan paru-paru, seperti pneumonia, asma berat, atau sindrom gangguan pernapasan bayi baru lahir.
- Kadar hemoglobin abnormal.
- Kedinginan (umumnya hanya menyebabkan sianosis perifer).
Gejala Pendamping yang Perlu Mama Perhatikan
Selain kulit kebiruan, beberapa tanda lain yang bisa menyertai sianosis:
- Napas cepat atau tersengal-sengal.
- Kesulitan menyusu atau bayi mudah lelah saat menyusu.
- Berat badan sulit naik.
- Rewel atau tampak lesu.
Bagaimana Dokter Mendiagnosis Sianosis?
Untuk memastikan penyebabnya, dokter biasanya melakukan:
- Pulse oximeter: alat kecil yang ditempel di jari bayi untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.
- Pemeriksaan gas darah: mengukur oksigen dan karbon dioksida secara detail.
- Foto rontgen dada & USG jantung (ekokardiografi): melihat kondisi paru-paru dan struktur jantung.
Baca Juga: Waspada Pneumonia pada Anak, Ini Cara Mencegahnya!
Penanganan Sianosis
- Penanganan Darurat
- Jika bayi tiba-tiba membiru, segera bawa ke IGD terdekat.
- Posisi tegak bisa membantu bayi bernapas lebih lega.
- Jangan tunda mencari pertolongan medis.
- Jika bayi tiba-tiba membiru, segera bawa ke IGD terdekat.
- Penanganan Jangka Panjang
- Jika disebabkan oleh kelainan jantung bawaan, mungkin dibutuhkan operasi.
- Bila karena gangguan paru, dokter akan memberikan terapi oksigen atau obat.
- Bayi tetap membutuhkan ASI eksklusif karena kandungan gizi dan antibodi di dalamnya membantu daya tahan tubuh.
- Jika disebabkan oleh kelainan jantung bawaan, mungkin dibutuhkan operasi.
Baca Juga: Sariawan Ganggu Si Kecil? Ini Rekomendasi Salep & Obat Alami Aman untuk Bayi, Ma!
Tips untuk Mama
- Selalu perhatikan warna kulit, bibir, dan kuku bayi.
- Pastikan bayi tetap hangat, terutama setelah mandi.
- Jangan panik, tapi segera hubungi tenaga medis jika warna kebiruan tidak hilang setelah bayi dihangatkan.
- Tetap berikan ASI langsung bila kondisi bayi stabil, karena menyusu langsung tidak hanya memberi nutrisi tetapi juga kenyamanan emosional bagi bayi.
FAQ: Apakah Sianosis Selalu Berbahaya?
Tidak selalu, Mama. Jika hanya muncul di tangan atau kaki saat bayi kedinginan, biasanya bukan masalah serius. Namun, bila sianosis muncul di bibir atau lidah dan disertai napas cepat, itu tanda darurat yang harus segera ditangani.
Kesimpulan
Mama, sianosis pada bayi bisa menjadi tanda yang ringan atau serius tergantung penyebabnya. Kuncinya adalah mengenali gejala sejak dini dan segera mencari pertolongan medis bila kondisi tidak membaik. Tetap tenang, perhatikan kebutuhan bayi, dan jangan lupa terus berikan ASI saat bersama bayi karena itu adalah sumber kekuatan terbaiknya.
Referensi
- American Academy of Pediatrics. (2022). Cyanosis in Newborns. https://www.healthychildren.org
- Cleveland Clinic. (2023). Cyanosis: Symptoms, Causes & Treatment. https://my.clevelandclinic.org
- World Health Organization. (2021). Congenital heart defects and newborn care. https://www.who.int