fbpx

Menjelang bulan Ramadhan, pertanyaan yang sering muncul di kalangan Ibu menyusui adalah apakah mereka boleh puasa dan apa risiko yang mungkin terjadi. Yuk, cari tahu beberapa fakta penting yang perlu diketahui oleh Ibu menyusui sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Apakah Ibu Menyusui Boleh Berpuasa?

Sebenarnya keputusan Ibu menyusui boleh puasa atau tidak, sepenuhnya keputusan dari masing-masing individu, Mam. Tentu saja ini perlu dipertimbangkan dengan melihat kondisi kesehatan Mama dan si Kecil, serta hasil konsultasi dengan dokter.

Namun, beberapa sumber tidak menganjurkan puasa untuk Ibu menyusui dengan bayi berusia kurang dari 6 bulan. Alasannya karena bayi di usia ini masih diberi ASI eksklusif dan memiliki frekuensi menyusu yang lebih sering.

Perlu Mama ketahui, Ibu menyusui membutuhkan 500 kalori lebih banyak per hari dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui. Jadi, total kebutuhan kalori bagi Ibu menyusui berkisar antara 2.500 hingga 2.700 kalori per hari.

Jadi, Ibu menyusui boleh puasa asalkan bisa memenuhi kebutuhan kalori saat sahur dan berbuka. Kekurangan cairan atau dehidrasi yang parah bisa menyebabkan produksi ASI menurun. Selain itu, Ibu menyusui juga harus menjaga kesehatan dan stamina tubuh agar tidak mudah lelah dan stres saat puasa.

Apakah Puasa Mempengaruhi Produksi dan Nutrisi ASI?

Secara umum, puasa tidak akan memengaruhi jumlah produksi ASI. Dilansir dari Alodokter, tubuh Mama akan menggunakan cadangan lemak untuk memproduksi ASI selama berpuasa di siang hari. Mama dapat tetap memberikan ASI pada bayi seperti biasa tanpa khawatir akan berkurangnya jumlah ASI.

Untuk dari segi nutrisi ASI, beberapa sumber lain menyebutkan puasa dapat menurunkan sebagian kecil jumlah vitamin dan mineral dalam ASI, seperti zinc, magnesium, dan kalium. Tapi, hal ini dianggap tidak terlalu berpengaruh.

Namun, sebuah studi yang meneliti sampel ASI Ibu menyusui yang berpuasa membuktikan bahwa untuk nutrisi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak tetap sama. Jadi, Mama tidak perlu khawatir terhadap pertumbuhan si Kecil.

Kapan Ibu Menyusui perlu Membatalkan Puasa?

Ibu Menyusui perlu membatalkan puasa dan boleh tidak puasa dalam beberapa situasi berikut:

1. Kesehatan yang Memerlukan Nutrisi

Jika Ibu menyusui memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan asupan nutrisi teratur, seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan pencernaan, maka membatalkan puasa dapat menjadi pilihan yang bijaksana. Kesehatan Mama dan si Kecil harus menjadi prioritas utama, yaaa…

2. Produksi ASI Menurun Drastis

Jika Mama merasa bahwa produksi ASI menurun secara drastis selama berpuasa, sehingga si Kecil tidak mendapatkan cukup nutrisi, maka membatalkan puasa adalah keputusan yang tepat. Keseimbangan antara berpuasa dan memberikan ASI yang cukup harus dijaga.

3. Dehidrasi

Dehidrasi dapat memengaruhi produksi ASI dan kesehatan Mama. Jika Mama merasa sangat haus dan tidak mampu mengonsumsi cukup air selama berpuasa, maka membatalkan puasa perlu dipertimbangkan.

Baca juga: 6 Tips Ibu Menyusui Mengatasi Dehidrasi Saat Puasa

4. Kondisi Kesehatan yang Memerlukan Obat

Jika Mama memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan penggunaan obat secara teratur dan tidak boleh dihentikan, maka membatalkan puasa dapat diperbolehkan. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keselamatan Mama dan si Kecil, yaaa.

5. Kondisi Darurat

Dalam situasi darurat, seperti ketika Mama merasa sangat lemah atau pingsan karena puasa, membatalkan puasa adalah tindakan yang wajar dan diperbolehkan.

Cara Menjaga Produksi ASI saat Puasa

Ibu menyusui boleh puasa asalkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, sehingga produksi ASI juga tetap terjaga. Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan Mama untuk menjaga produksi ASI saat puasa:

1. Jangan melewatkan sahur

Salah satu cara meningkatkan produksi ASI saat puasa adalah tidak melewatkan sahur. Sahur adalah waktu yang sangat penting untuk memberi energi dan nutrisi bagi tubuh selama berpuasa.

Pastikan Mama tidak melewatkan sahur dan mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi, dan mengenyangkan. Hindari makanan yang terlalu berminyak, pedas, atau manis yang bisa menyebabkan haus dan dehidrasi ya, Mam.

2. Penuhi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur

Minum air putih yang cukup saat berbuka dan sahur merupakan cara meningkatkan produksi ASI saat puasa. Hal ini bermanfaat untuk mengganti cairan yang hilang selama berpuasa.

Cairan yang cukup akan membantu produksi ASI tetap lancar. Selain air putih, Mama juga bisa minum susu, jus buah, atau air kelapa yang baik untuk kesehatan dan menambah nutrisi ASI.

3. Konsumsi makanan yang merangsang produksi ASI

Beberapa makanan diketahui bisa membantu meningkatkan produksi ASI, seperti kurma, fenugreek, bawang putih, kacang-kacangan, oatmeal, bayam, dan salmon. Mama bisa mengonsumsi makanan-makanan ini saat sahur dan berbuka untuk mendapatkan manfaatnya.

4. Istirahat yang cukup

Ibu menyusui yang berpuasa membutuhkan istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Kurang tidur dan lelah bisa menyebabkan produksi ASI menurun.

Oleh karena itu, cara meningkatkan produksi ASI saat puasa berikutnya adalah mengusahakan untuk tidur siang setelah selesai menyusui bayi atau memompa ASI. Jika perlu, Mama bisa meminta bantuan suami atau keluarga untuk mengurus bayi saat Mama beristirahat.

5. Tingkatkan frekuensi dan durasi menyusui

Menyusui bayi secara langsung atau memompa ASI secara rutin bisa merangsang produksi ASI. Hal ini karena saat menyusui, tubuh akan melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam pembentukan dan pengeluaran ASI. Semakin sering dan lama ibu menyusui, semakin banyak ASI yang diproduksi.

Jadi, Ibu menyusui boleh puasa asalkan memperhatikan asupan nutrisi dan cairan yang cukup. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memulai puasa ya, Mam. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Mama dalam membuat keputusan apakah Ibu menyusui boleh puasa atau tidak. Selamat berpuasa!

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Effect of Ramadan Fasting on Breast Milk. URL: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37615571/ (diakses 12/3/2024)

2. Bolehkah Ibu Menyusui Berpuasa? Baca Ini Sebelum Memutuskan. URL: https://www.alodokter.com/ibu-menyusui-bisa-puasa-atau-tidak-baca-ini-sebelum-memutuskan (diakses 12/3/2024)

3. Religious fasting and breastfeeding. URL: https://www.breastfeeding.asn.au/resources/religious-fasting-and-breastfeeding (diakses 12/3/2024)

4. Breastfeeding and fasting. URL: https://www.babycentre.co.uk/a1028957/breastfeeding-and-fasting (diakses 12/3/2024)

5. Fasting during Breastfeeding – Impact, Safety and Tips. URL: https://parenting.firstcry.com/articles/fasting-during-breastfeeding-impact-safety-and-tips/ (diakses 12/3/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *