fbpx
garam pada MPASI image mamabear

Saat si Kecil memasuki fase MPASI, Mama mungkin khawatir si Kecil akan menolak menu makanan yang Mama berikan. Hmm, kalau rasanya kurang sedap gimana? Apa perlu ditambah garam aja ya? Eitsss, kira-kira boleh nggak ya, Mam, pemberian garam pada MPASI si Kecil?

Agar Mama tidak merasa was-was, simak penjelasan tentang pemberian garam pada MPASI berikut ini, Yuk!

Apa Boleh Menambah Garam pada MPASI?

Menurut World Health Organization (WHO), pemberian garam tidak dianjurkan untuk MPASI. Alasannya karena ginjal bayi belum berkembang sempurna untuk mengolah dan mencerna garam seperti orang dewasa.

Bayi hanya membutuhkan sedikit garam, kurang dari 1 gram sehari sampai mereka berusia 12 bulan. Sebelum bayi berusia enam bulan, bayi mendapatkan semua natrium yang dibutuhkan dari ASI. Setelah bayi mulai memasuki fase MPASI, asupan natrium juga bisa didapatkan dari bahan makanan saat MPASI.

Tapi, ada juga pendapat yang menyebutkan, bayi di atas usia 1 tahun diperbolehkan mendapat tambahan garam pada menu makanannya asalkan sesuai batas rekomendasi.

Baca juga: Intip Cara Memperkenalkan Snack MPASI Usia 6 Bulan

Bagaimana Cara Pemberian Garam yang Tepat untuk MPASI?

Jika ingin menambahkan garam, Mama bisa memberikan jumlah sedikit saja untuk menciptakan rasa yang agak berbeda. Melansir dari Baby Center, jumlah maksimum garam harian yang disarankan bayi usia di atas 1 tahun sampai 3 tahun adalah 2 gram per hari. 

Selain itu, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang melewati banyak proses pengolahan, seperti daging asap, sosis, atau nugget. Pastikan Mama memeriksa label nutrisi pada makanan atau minuman kemasan yang ingin diberikan pada si Kecil, untuk memastikan jumlah garam yang terkandung di dalamnya.

Umumnya pada label makanan garam ditulis sebagai natrium. Sebagai pedoman, 2,5 gram garam setara dengan 1 gram natrium. Oleh karena itu, berikanlah bayi makanan yang sehat dan rendah garam, seperti buah, sayuran, daging, ayam, ikan, telur, lentil, kacang polong, dan bahan makanan bergizi lainnya.

Baca juga: Menu MPASI 8 Bulan Lezat dan Bergizi, Ini Rekomendasinya!

Apa Dampak Konsumsi Garam Berlebihan pada Bayi?

Penelitian menyebutkan bahwa terlalu banyak menambah garam pada MPASI bisa berdampak buruk bagi kesehatan bayi, Mam. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah:

1. Gangguan fungsi ginjal

Ginjal bayi belum berkembang sempurna untuk mengolah dan mencerna garam seperti orang dewasa. Jika bayi terlalu banyak mengonsumsi garam pada MPASI, ginjalnya akan bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan natrium dan cairan dari tubuh.

2. Tekanan darah tinggi

Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara menarik cairan ke dalam pembuluh darah. Penelitian menunjukkan bahwa efek peningkatan tekanan darah dari garam mungkin lebih kuat pada bayi daripada pada orang dewasa.

Akibatnya, bayi yang diberi makanan kaya garam pada MPASI cenderung memiliki tingkat tekanan darah yang lebih tinggi selama masa kanak-kanak dan remaja, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.

3. Risiko penyakit jantung dan stroke di masa depan

Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kelebihan garam dapat merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan plak atau pengerasan pada arteri. Hal ini dapat mengganggu aliran darah ke jantung dan otak, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

4. Kerusakan tulang dan gigi

Dampak konsumsi garam berlebihan berikutnya adalah dapat mengurangi penyerapan kalsium oleh tubuh, yang dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan gigi. Kalsium adalah mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi pada bayi.

5. Dehidrasi

Konsumsi garam yang berlebih pada MPASI dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dalam bentuk urine maupun keringat.

Akibatnya, bayi rentan mengalami dehidrasi apabila terlalu banyak mengonsumsi garam. Dehidrasi yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti batu ginjal, kerusakan otot, konstipasi, hingga gangguan fungsi hati.

Apakah ada Alternatif Pengganti Garam pada MPASI?

Ada beberapa alternatif bahan yang bisa Mama gunakan sebagai pengganti garam pada MPASI, seperti:

  • Bawang putih dan bawang bombai: dapat memberikan rasa gurih pada MPASI, serta meningkatkan kesehatan otak dan imunitas bayi.
  • Oregano, basil, daun salam, dan sereh: dapat memberikan aroma dan rasa yang berbeda pada MPASI, serta mengandung antioksidan dan antiinflamasi.
  • Lada, jahe, ketumbar, dan kayu manis: dapat memberikan rasa pedas dan manis pada MPASI, serta membantu mengurangi peradangan dan infeksi.
  • Kulit lemon: dapat memberikan rasa asam dan segar pada MPASI, terutama untuk makanan berbahan daging dan ikan.

Gimana, Mam? Sudah terjawab, ya. Pemberian garam pada MPASI diperbolehkan di atas usia 1 tahun dan dianjurkan pemberiannya sesuai jumlah batas maksimum kebutuhan garam si Kecil. Mama juga bisa menambahkan beberapa alternatif bahan pengganti garam agar MPASI si Kecil tetap lezat dan bergizi. Selamat mencoba!

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearidTikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Can I put salt in my baby’s food? URL: https://www.babycentre.co.uk/x555836/can-i-put-salt-in-my-babys-food (diakses 15/12/2023)

2. Bolehkah Menambahkan Garam dan Gula dalam MPASI? URL: https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/bolehkah-menambahkan-garam-dan-gula-dalam-mpasi (diakses 15/12/2023)

3. Pengganti Garam untuk Makanan Bayi, Inilah 8 Rempah-Rempah yang Bisa Digunakan. URL: https://www.sehatq.com/artikel/gunakan-rempah-rempah-sebagai-pengganti-garam-untuk-makanan-bayi (diakses 15/12/2023)

4. Complementary Feeding for Infants 6 to 12 months. URL: https://www.researchgate.net/publication/43180222_Complementary_Feeding_for_Infants_6_to_12_months (diakses 15/12/2023)

5. WHO Guideline for complementary feeding of infants and young children 6-23 months of age. URL: https://www.who.int/publications/i/item/9789240081864 (diakses 15/12/2023)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *