fbpx

Menyusui adalah momen berharga antara Mama dan si Kecil, tapi tidak jarang muncul pertanyaan, “Bolehkah ibu menyusui diet?” Jawabannya: Boleh, asal dilakukan dengan aman dan cermat. Kesehatan Mama sama pentingnya dengan kebutuhan nutrisi si Kecil. Yuk, kita bahas panduan diet yang ramah bagi ibu menyusui!

Bolehkah Ibu Menyusui Diet?

Ya, Mama bisa menjalani diet selama masa menyusui, tapi fokusnya bukan sekadar menurunkan berat badan, melainkan menjaga asupan nutrisi yang optimal untuk tubuh Mama dan kebutuhan si Kecil. Menyusui sendiri membantu membakar sekitar 500 kalori per hari, lho!

Manfaat Diet Sehat bagi Ibu Menyusui

  • Energi Lebih Optimal: Nutrisi seimbang membantu Mama merasa lebih bertenaga.
  • Mempercepat Pemulihan Pasca Melahirkan: Asupan vitamin dan mineral mempercepat pemulihan tubuh.
  • Meningkatkan Kualitas ASI: Makanan bergizi mendukung produksi ASI berkualitas.

Risiko Diet Ketat saat Menyusui

  • Penurunan Produksi ASI: Diet terlalu ketat bisa mengurangi suplai ASI.
  • Kelelahan dan Stres: Asupan kalori yang terlalu rendah bisa membuat Mama cepat lelah.
  • Kurang Nutrisi Esensial: Pembatasan makanan tanpa panduan bisa menyebabkan defisiensi nutrisi.

Baca Juga: 5 Tips Diet Sehat untuk Ibu Menyusui, Mudah Dicoba!

Berapa Kalori yang Dibutuhkan Ibu Menyusui?

Ibu menyusui membutuhkan sekitar 2.300–2.500 kalori per hari, tergantung aktivitas dan metabolisme tubuh. Namun, jika Mama ingin mulai diet, pastikan pengurangannya tidak lebih dari 500 kalori per hari untuk menjaga produksi ASI.

Berat Badan Ideal yang Bisa Diturunkan

Penurunan berat badan yang aman bagi ibu menyusui adalah sekitar 0,5 kg per minggu. Jangan terburu-buru, ya, Ma! Penurunan perlahan membantu menjaga kestabilan produksi ASI.

Tips Diet Aman untuk Ibu Menyusui

  1. Pilih Karbohidrat Kompleks: Seperti nasi merah, oats, dan quinoa untuk energi tahan lama.
  2. Konsumsi Protein Berkualitas: Telur, ayam tanpa kulit, ikan berlemak (seperti salmon), dan kacang-kacangan.
  3. Perbanyak Sayur dan Buah: Untuk serat, vitamin, dan mineral.
  4. Cukupi Asupan Air: Setidaknya 2,5 liter per hari untuk mendukung produksi ASI.
  5. Camilan Sehat: Greek yogurt, kacang almond, atau buah potong bisa jadi pilihan.
  6. Olahraga Ringan: Jalan santai, yoga, atau pilates setelah mendapatkan izin dokter.
  7. Pantau Perubahan ASI: Jika merasa produksi ASI menurun, sesuaikan pola makan.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter atau Ahli Gizi?

  • Jika berat badan turun terlalu cepat.
  • Produksi ASI mulai berkurang.
  • Merasa sering lelah, pusing, atau kurang energi.
  • Ingin merancang diet khusus sesuai kebutuhan.

Tetap Utamakan Menyusui Langsung

Meskipun Mama sedang fokus menjaga berat badan, menyusui langsung tetap jadi prioritas saat bersama si Kecil. Kontak kulit ke kulit tak hanya memperkuat ikatan, tapi juga mendukung kelancaran produksi ASI.

Mama, perjalanan menuju tubuh sehat pasca melahirkan bukanlah tentang mencapai angka timbangan tertentu, melainkan tentang merasa kuat, sehat, dan bahagia. Dengarkan tubuh Mama, beri waktu, dan nikmati setiap momen menyusui bersama si Kecil. Tidak perlu terburu-buru.

Baca Juga: 6 Jenis Makanan Diet untuk Ibu Menyusui Tanpa Olahraga

🌟 “Mama yang bahagia dan sehat, adalah kado terindah untuk si Kecil.”


Referensi:

  • American Academy of Pediatrics. (2022). Breastfeeding and Nutrition. Link
  • World Health Organization. (2021). Nutrition for breastfeeding mothers. Link
  • La Leche League International. (2020). Healthy Eating During Breastfeeding. Link