fbpx

Bayi yang baru lahir memerlukan perhatian khusus dalam hal kesehatannya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kesehatan jantung. Kementerian Kesehatan menyebutkan di Indonesia terdapat kurang lebih 5 juta bayi lahir setiap tahun dengan 50.000 bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah detak jantung bayi baru lahir normal. Bagaimana cara mengetahui detak jantung bayi yang normal? Apa yang terjadi jika detak jantung bayi tidak normal? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Mam.

Cara Mengetahui Detak Jantung Bayi yang Normal

Alodokter menyebutkan detak jantung bayi baru lahir yang normal berkisar antara 120—160 denyut per menit (BPM). Angka ini disertai dengan laju pernapasan di kisaran 40—60 napas per menit saat bayi baru lahir. Sementara untuk detak jantung bayi baru lahir yang tidak normal yakni kurang dari 100 BPM dan lebih dari 180 BPM.

Mama dapat mengukur denyut jantung bayi baru lahir sendiri. Caranya adalah dengan meletakkan jari telunjuk dan tengah di pergelangan tangan, lipatan siku, sisi dalam leher, atau bagian atas mata kaki dalam bayi. Hitunglah jumlah denyut dalam 30 detik, lalu dikalikan dua.

Namun, biasanya pengukuran secara mandiri belum tentu akurat, Mam. Sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui denyut jantung bayi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya, ada beberapa cara yang biasa dilakukan dokter, seperti:

1. Menggunakan alat elektrokardiogram (EKG)

Melansir laman heartology, elektrokardiogram (EKG) adalah tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik (elektrokardiogram). Alat ini menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada layar pemantau.

Prosedur ini tergolong aman, cepat, dan tidak menyakitkan karena dilakukan tanpa pengaliran arus listrik dan tanpa sayatan (noninvasif).

Untuk melakukan tes EKG, dokter akan meletakkan elektroda pada kulit bayi di titik-titik tertentu di dada, lengan, dan kaki. Elektroda kemudian disambungkan ke mesin EKG melalui kawat timah. Aktivitas listrik jantung kemudian akan diukur, dicatat, dan dicetak di kertas .

2. Menggunakan pulse oximeter

Pulse oximeter adalah alat berbentuk klip yang berfungsi untuk mengukur saturasi oksigen darah dan denyut nadi menggunakan sinar inframerah. Alat ini memungkinkan Mama untuk mendapatkan informasi tersebut tanpa prosedur pengambilan darah.

Dilansir dari HaloDoc, untuk menggunakan pulse oximeter, Mama bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pastikan tangan bayi dalam keadaan hangat, rileks, dan posisinya tidak lebih tinggi dari jantung.
  2. Letakkan perangkat oximeter di jari, daun telinga, atau kaki bayi.
  3. Aktifkan perangkat untuk memantau denyut nadi dan saturasi oksigen.
  4. Tahan sejenak sampai angka saturasi oksigen dan denyut nadi muncul.

3. Mendengarkan jantung dengan stetoskop

Cara mengukur denyut jantung bayi dengan menggunakan stetoskop adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan bayi dalam keadaan tenang dan dalam posisi yang nyaman.
  2. Tempatkan stetoskop pada bagian dada, di tempat dimana detak jantung bayi paling jelas terdengar.
  3. Hitung jumlah denyut jantung bayi dalam waktu satu menit.

Namun, metode ini memiliki keakuratan yang tergantung pada interval waktu, Mam. Oleh karena itu, dokter biasanya menggunakan metode lain seperti elektrokardiogram (EKG) atau pulse oximeter untuk mengukur detak jantung bayi normal atau tidak.

Baca juga: Inilah 4 Cara Pemberian ASI untuk Bayi Prematur

Apa yang Terjadi Jika Detak Jantung Bayi Tidak Normal?

Kondisi ketika detak jantung bayi tidak berdetak dengan irama yang normal disebut dengan aritmia. Aritmia dapat terjadi pada bayi yang baru lahir maupun pada bayi yang masih dalam kandungan.

American Academy of Pediatrics menyebutkan ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kelainan detak jantung pada bayi baru lahir antara lain:

  • infeksi campak jerman (rubella)
  • diabetes dan lupus
  • konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, dan penggunaan obat-obatan tertentu selama masa kehamilan
  • faktor genetik dari keluarga yang punya kelainan jantung bawaan

Baca juga: Makan Tomat saat Hamil, Cegah Bayi Lahir Cacat?

Jika denyut jantung bayi tidak normal, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat ya, Mam.

Itulah tadi penjelasan mengenai cara mengetahui detak jantung yang normal pada bayi baru lahir. Mama tidak perlu khawatir, sebaiknya rajin melakukan pemeriksaan rutin ke dokter ya, Mam, agar kesehatan si Kecil tetap bisa terpantau dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat, yaa..

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Mengenal Denyut Jantung Bayi Normal. URL: https://www.alodokter.com/mengenal-denyut-jantung-bayi-normal (18/1/2024)

2. Orang Tua, Waspada Penyakit Jantung Bawaan pada Anak! URL: https://ayosehat.kemkes.go.id/orang-tua-waspada-penyakit-jantung-bawaan-pada-anak (18/1/2024)

3. Ini Manfaat dan Cara Menggunakan Oksimeter dengan Tepat. URL: https://www.halodoc.com/artikel/ini-manfaat-dan-cara-menggunakan-oksimeter-dengan-tepat (18/1/2024)

4. Elektrokardiogram (EKG): Pengertian, Cara Kerja dan Prosedur. URL: https://heartology.id/elektrokardiogram-ekg-pengertian-cara-kerja-dan-prosedur/ (18/1/2024)

5. Fetal Arrhythmia. URL: https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/fetal-arrhythmia/ (18/1/2024)

6. Fast, Slow and Irregular Heartbeats (Arrythmia). URL: https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/heart/Pages/Irregular-Heartbeat-Arrhythmia.aspx (18/1/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *