fbpx

Hai Mama, pernah dengar istilah DBF? DBF atau Direct Breastfeeding adalah pemberian ASI langsung dari payudara ibu kepada bayi. Metode ini adalah cara yang alami dan paling efektif untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si Kecil, mulai dari lahir hingga usia 2 tahun.

Menyusui langsung punya banyak manfaat lho, Ma. Selain memberikan nutrisi yang lengkap dan optimal, DBF juga membantu membangun kedekatan atau bonding antara Mama dan si Kecil. Yuk, kita bahas lebih lengkap tentang DBF, mulai dari definisi, manfaat, hingga hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat menyusui langsung!

DBF Adalah 

Direct Breastfeeding atau DBF adalah proses pemberian ASI (Air Susu Ibu) langsung dari payudara Mama ke si Kecil tanpa perantara botol atau alat bantu lainnya. Nah, DBF ini adalah metode menyusui yang alami dan paling dianjurkan oleh para ahli kesehatan, lho! Kenapa? Karena ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh kembangnya.

Selain itu, menyusui langsung ini tak hanya  memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal, tapi juga memperkuat ikatan emosional antara Mama dan si Kecil. Bayangkan saja, saat Mama menyusui, si Kecil merasa aman dan nyaman berada di dekat Mama. Ini adalah momen berharga yang bikin hubungan Mama dan bayi jadi lebih dekat.

Manfaat DBF atau Direct Breastfeeding

DBF memiliki berbagai manfaat bagi bayi maupun Mama. Untuk itu, World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar si Kecil mendapatkan ASI eksklusif  selama 6 (enam) bulan pertama setelah bayi dilahirkan.

Berikut manfaat DBF yang sayang bila dilewatkan:

  1. Nutrisi Lengkap dan Optimal

Menyusui langsung dari payudara Mama adalah cara terbaik untuk memastikan bayi mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan. ASI mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Menariknya, komposisi ASI itu bisa berubah sesuai kebutuhan bayi, jadi setiap kali bayi menyusu, Mama memberinya nutrisi yang pas untuk tahap pertumbuhannya. ASI juga mengandung zat bioaktif yang mendukung perkembangan organ-organ bayi dan memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.

  1. Meningkatkan Imunitas Bayi

Salah satu keunggulan ASI adalah kandungan antibodi dan zat imun, seperti imunoglobulin, laktoferin, dan lisozim. Kandungan ini memberikan pelindung ekstra untuk si Kecil sehingga membantu melawan infeksi dan penyakit. 

Bayi yang menyusu langsung dari payudara Mama memiliki risiko lebih rendah terkena infeksi telinga, saluran pernapasan, dan masalah pencernaan. Selain itu, ASI membantu membangun mikrobiota usus yang sehat, lho.

  1. Memperkuat Ikatan Emosional

Menyusui lebih dari sekadar memberi makan si Kecil. Ini juga momen untuk memperkuat ikatan emosional. Kontak kulit ke kulit saat menyusui membuat bayi merasa aman dan nyaman. Ini adalah waktu yang sangat berharga untuk Mama dan bayi saling berinteraksi. 

Kehadiran fisik Mama dan pelepasan hormon oksitosin selama menyusui juga berperan besar dalam mengurangi stres dan kecemasan bayi. Jadi, setiap kali Mama menyusui, tidak hanya nutrisi yang diberikan, tetapi juga kasih sayang dan keamanan.

  1. Mendukung Perkembangan Otak

Perlu diketahui, Mama bisa memberikan boost terbaik untuk perkembangan otak si Kecil hanya dengan memberi ASI, lho. ASI mengandung nutrisi penting seperti DHA dan ARA yang berperan besar dalam membangun otak bayi. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa, bayi yang disusui cenderung memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik dan IQ yang lebih tinggi. Selain itu, ASI juga menyediakan zat-zat yang mendukung pembentukan dan fungsi sel-sel saraf di otak. Tentu, ini sangat penting selama periode pertumbuhan otak yang pesat pada tahun-tahun awal kehidupan mereka.

  1. Membantu Pemulihan Pasca Melahirkan

Menyusui bukan hanya tentang memberikan nutrisi, tapi juga membantu Mama pulih lebih cepat setelah melahirkan. Hormon oksitosin yang dikeluarkan saat menyusui membantu rahim kembali ke ukuran normal dan mengurangi perdarahan pasca persalinan. 

Lebih dari itu, menyusui juga bisa membuat Mama merasa lebih rileks dan mengurangi risiko depresi pasca melahirkan. Jadi, setiap kali menyusui, bukan hanya bayi yang mendapatkan manfaat, tapi Mama juga merasakan efek positifnya.

  1. Mengurangi Risiko Kanker bagi Ibu

Ternyata, menyusui juga bisa memberikan perlindungan jangka panjang untuk kesehatan Mama. Dengan menyusui, Mama dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium. Kenapa? Karena menyusui mengurangi paparan hormon estrogen yang berhubungan dengan risiko kanker. 

Studi menunjukkan bahwa semakin lama Mama menyusui, semakin besar perlindungannya terhadap berbagai jenis kanker. 

  1. Mengontrol Berat Badan Ibu

Siapa bilang menyusui hanya baik untuk bayi? Ternyata, ini juga membantu Mama dalam hal berat badan. Menyusui membakar kalori ekstra, yang berarti Mama bisa lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil. 

Produksi ASI membutuhkan energi sehingga membantu dalam proses penurunan berat badan pasca melahirkan. Ditambah lagi, hormon yang dilepaskan selama menyusui juga membantu mengatur metabolisme dan nafsu makan Mama. 

  1. Praktis dan Ekonomis

Menyusui langsung memang sangat praktis dan ekonomis ya Ma? Bayangkan saja, Mama tidak perlu repot menyiapkan botol susu atau susu formula. ASI selalu siap kapan saja dan di mana saja dengan suhu yang tepat. Tidak ada lagi kerepotan dengan peralatan menyusui yang perlu dibersihkan atau risiko kontaminasi yang sering terjadi pada botol susu. Hal ini berarti Mama bisa menghemat waktu dan biaya, sambil memberikan yang terbaik untuk si kecil.

  1. Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi

ASI adalah makanan yang pas untuk sistem pencernaan bayi yang masih berkembang. Dengan menyusui langsung, Mama membantu mengurangi risiko sembelit, diare, dan gangguan pencernaan lainnya. 

ASI mengandung enzim-enzim yang membantu proses pencernaan dan zat prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus si Kecil. Ini semua penting banget untuk menjaga kesehatan pencernaan bayi dalam jangka panjang.

  1. Mendukung Kesehatan Jangka Panjang Bayi

Bayi yang mendapatkan ASI cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kronis di masa depan, seperti obesitas, diabetes tipe 1, dan hipertensi. ASI memberikan fondasi kesehatan yang kuat, mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sepanjang hidup. 

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang disusui sering kali memiliki pola makan yang lebih sehat dan risiko alergi yang lebih rendah saat mereka tumbuh dewasa. Semua ini berkat paparan awal terhadap kandungan dalam ASI.

Baca juga: Intip Cara Membagi Waktu antara DBF dan Pumping

Hal-hal yang Wajib Diketahui Tentang DBF

Meskipun menyusui langsung terlihat mudah, tetapi ada beberapa hal yang wajib Mama ketahui. Di antaranya:

  1. Posisi Menyusui yang Tepat 

Saat menyusui, posisi yang nyaman dan benar itu sangat penting. Posisi yang pas bukan hanya membuat bayi bisa menyusu dengan baik, tapi juga menghindari masalah seperti puting lecet. Nah, berikut beberapa posisi menyusui yang bisa Mama coba:

  • Cradle Hold: Bayi diletakkan di lengan, menghadap Mama dengan kepala bayi di lekukan siku Mama. Posisi ini nyaman dan alami.
  • Cross Cradle Hold: Bayi disangga dengan lengan yang berlawanan sehingga memberi Mama kontrol lebih untuk memastikan bayi melekat dengan baik.
  • Football Hold: Bayi diletakkan di samping tubuh Mama dengan kaki bayi di belakang dan kepala di depan dekat payudara. Posisi ini ideal bagi Mama yang baru operasi caesar.
  1. Kunci Menyusui yang Tepat

Kunci menyusui yang benar itu saat bayi membuka mulutnya lebar-lebar dan menangkap seluruh area gelap di sekitar puting, yaitu areola. Dengan cara ini, aliran ASI jadi lancar dan puting Mama juga terhindar dari lecet. 

Gampangnya, Mama bisa arahkan puting ke atas bibir bayi, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, baru deh tarik bayi mendekat ke payudara. Ini akan membuat proses menyusui jadi lebih nyaman untuk Mama dan bayi.

  1. Frekuensi Menyusui

Untuk bayi baru lahir, biasanya mereka akan menyusu setiap 2-3 jam sekali, atau sekitar 8-12 kali dalam sehari. Coba perhatikan tanda-tanda lapar bayi, seperti mengisap jari, menjulurkan lidah, atau menggerakkan kepala mencari payudara Mama. Menyusui sesuai permintaan bayi sangat penting untuk menjaga produksi ASI tetap lancar dan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang terus berkembang.

  1. Mengatasi Puting Lecet

Puting lecet bisa jadi masalah umum, terutama pada minggu-minggu pertama. Biasanya ini terjadi karena kunci menyusui yang belum tepat. Untuk mengatasi puting lecet, pastikan bayi menyusu dengan benar. 

Mama juga bisa menggunakan salep khusus untuk puting dan biarkan puting terkena udara setelah menyusui. Jika puting Mama masih terasa sakit, jangan ragu untuk konsultasi dengan konsultan laktasi agar Mama bisa mendapatkan bantuan lebih lanjut.

  1. Mengatasi Produksi ASI Kurang

Kalau Mama merasa produksi ASI sedikit, jangan khawatir! Meningkatkan frekuensi menyusui bisa membantu karena semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang diproduksi. Pastikan bayi menyusu dengan baik dan perbaiki posisi menyusui jika perlu. 

Selain itu, jangan lupa untuk makan makanan bergizi dan cukup minum air. Mama bisa coba herbal atau suplemen seperti fenugreek untuk membantu produksi ASI. Jika masih ada masalah, konsultasikan dengan ahli laktasi atau dokter.

  1. Dukungan dari Pasangan dan Keluarga

Dukungan pasangan dan keluarga sangat berharga saat Mama menyusui. Pasangan bisa membantu dengan tugas rumah tangga sehingga memberikan dorongan emosional, dan memastikan Mama mendapatkan waktu istirahat yang cukup. 

Dukungan ini membuat Mama merasa lebih nyaman dan percaya diri, serta membantu mengatasi tantangan menyusui dengan lebih mudah. Jadi, jangan ragu untuk meminta bantuan dan berbagi peran ya.

Baca juga: Bentuk Dukungan Ayah dalam Psikologis Busui

Bagaimana Jika Bayi Tidak Mau Menyusu Langsung dari Payudara Ibu?

Terkadang, Mama mungkin menghadapi situasi di mana si Kecil enggan menyusu langsung dari payudara. Jangan panik! Ada beberapa alasan yang mungkin menyebabkan bayi menolak menyusu. Yuk, kita bahas beberapa kemungkinan dan cara mengatasinya!

  1. Posisi Menyusui yang Tidak Tepat

Terkadang, posisi saat menyusui mungkin tidak nyaman bagi bayi. Ini bisa membuat si Kecil merasa tidak nyaman dan akhirnya menolak untuk menyusu. Cobalah untuk memastikan bahwa Mama dan bayi berada dalam posisi yang nyaman. 

Misalnya, Mama bisa mencoba posisi cradle hold di mana bayi disangga dengan lembut di lengan atau posisi football hold jika Mama baru saja menjalani operasi caesar. Posisi yang nyaman dapat membuat bayi lebih mudah melekat pada payudara.

  1. Menurunnya Produksi ASI

Jika produksi ASI Mama menurun, bayi mungkin merasa tidak puas setelah menyusu. Ada beberapa hal yang bisa membuat produksi ASI berkurang, seperti stres, kelelahan, atau jarang menyusui. 

Mama bisa memperbanyak frekuensi menyusui dan pastikan Mama makan makanan bergizi serta cukup minum air. Jika perlu, konsultasikan dengan konsultan laktasi untuk mendapatkan tips tambahan tentang cara meningkatkan produksi ASI.

  1. Rasa ASI

Sering kali rasa ASI bisa berubah karena makanan yang Mama konsumsi atau obat-obatan tertentu. Perubahan ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman atau tidak suka dengan rasa ASI. 

Cobalah untuk menghindari makanan atau obat yang dapat mempengaruhi rasa ASI. Jika Mama merasa perubahan rasa ini mengganggu, bisa juga berbicara dengan dokter atau ahli gizi tentang pilihan makanan yang lebih cocok.

  1. Bayi Sedang Tumbuh Gigi

Saat bayi tumbuh gigi, gusinya bisa terasa sakit dan sensitif yang membuatnya sulit untuk menyusu dengan nyaman. Mama bisa memberikan mainan teether yang dingin sebelum menyusui untuk membantu meredakan rasa sakit pada gusi bayi. Ini bisa membantu bayi merasa lebih nyaman saat menyusu.

  1. Pilek dan Hidung Tersumbat

Jika bayi mengalami pilek atau hidungnya tersumbat, ini bisa membuatnya kesulitan bernapas saat menyusu. Untuk membantu, Mama bisa menggunakan humidifier di ruangan atau membersihkan hidung bayi dengan larutan saline. Dengan begitu, bayi bisa bernapas lebih mudah dan mungkin akan lebih mau menyusu langsung dari payudara.

Baca juga: Solusi untuk ASI Tidak Keluar dengan Lancar

Cara Mengatasi Bayi Tidak Mau Menyusui Langsung

Si Kecil yang menolak menyusu memang bikin stres ya Ma? Tapi, ada beberapa langkah mudah yang bisa Mama coba untuk membantu bayi kembali menyusu dengan lancar. Berikut deretannya:

1. Perbaiki Posisi Menyusui

Coba perhatikan posisi menyusui Mama dan si Kecil apa sudah nyaman? Posisi yang tepat sangat membantu bayi untuk melekat pada payudara dengan baik dan menyusu secara efektif. Mama bisa coba berbagai posisi, seperti cradle hold, cross-cradle hold, atau football hold sampai menemukan yang paling nyaman. Ingat, Mama harus merasa rileks dan nyaman juga!

2. Konsumsi Pelancar ASI atau ASI Booster

Kadang, produksi ASI yang kurang bisa membuat bayi merasa tidak puas saat menyusu. Mama bisa coba konsumsi makanan atau suplemen pelancar ASI, seperti daun katuk, fenugreek, oatmeal, atau kacang almond. Jangan lupa minum cukup air juga, ya! Ini akan membantu menjaga produksi ASI tetap lancar dan membuat bayi lebih puas saat menyusu.

3. Berikan Pijatan pada Payudara

Sebelum menyusui, Mama bisa melakukan pijatan lembut pada payudara. Ini tidak hanya membantu merangsang aliran ASI, tapi juga bisa membuat bayi lebih tertarik untuk menyusu. Pijatan ini juga bisa mengurangi sumbatan pada saluran ASI, jadi aliran ASI lebih lancar.

4. Ciptakan Lingkungan yang Tenang dan Nyaman

Lingkungan yang nyaman sangat penting untuk membuat bayi merasa rileks saat menyusu. Cobalah menyusui di tempat yang tenang dan redup, jauh dari suara bising atau cahaya terang yang bisa mengalihkan perhatian bayi. Suasana yang tenang akan membantu bayi lebih fokus dan nyaman saat menyusu.

5. Gunakan Pompa ASI

Jika bayi tetap menolak menyusu langsung, Mama bisa memompa ASI dan memberikannya melalui botol. Ini memastikan bayi tetap mendapatkan ASI yang dibutuhkan, meskipun tidak menyusu langsung dari payudara. Sambil terus mencoba menyusui langsung, Mama bisa perlahan-lahan mengurangi pemberian ASI melalui botol untuk membantu bayi kembali menyusu langsung.

Nah, itu dia tentang DBF. Semoga penjelasan di atas  membantu Mama dan si Kecil menemukan kembali ritme menyusui yang nyaman. Jangan ragu untuk terus mencoba dan beri diri Mama dan bayi waktu untuk menyesuaikan diri. Selamat menyusui!

Source: