Memasuki bulan Ramadhan, kebanyakan Mama pasti menantikan momen-momen puasa bersama keluarga. Sebelum akhirnya memutuskan untuk menjalani puasa, sangat penting bagi Mama untuk mengetahui dampak Ibu menyusui puasa. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Dampak Ibu Menyusui Puasa bagi Produksi ASI
Sebuah studi menyebutkan dampak puasa Ibu menyusui selama bulan Ramadhan selama lebih dari 12 jam menunjukkan adanya penurunan kadar mikro nutrisi, antara lain pada zinc, magnesium, dan potassium.
Namun, puasa tidak mempengaruhi kadar kandungan makro nutrisi pada ASI dan pertumbuhan si Kecil. Studi yang dilaksanakan pada tahun 1983, menunjukkan bahwa Ibu menyusui yang berpuasa di bulan Ramadhan mengalami perubahan komposisi ASI, tapi jumlah ASI yang diproduksi tidak berubah.
Hal ini dapat terjadi karena menjaga hidrasi tubuh dengan baik pada malam hari untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat puasa di hari berikutnya. Ibu menyusui cenderung akan melakukan adaptasi pada metabolisme tubuhnya untuk memastikan bahwa produksi ASI-nya tetap tercukupi dengan baik.
Baca juga: Pertolongan Pertama ASI Turun saat Ibu Menyusui Puasa
Dampak Ibu Menyusui Puasa bagi Mama
Dampak Ibu menyusui puasa dapat dirasakan secara langsung oleh Mama. Saat menjalani puasa, tingkat asupan energi dan nutrisi yang didapatkan lebih sedikit dan berada di bawah standar gizi yang diperlukan oleh Ibu menyusui.
Kekurangan nutrisi yang dialami Mama dapat berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, seperti anemia dengan gejala kelelahan, sesak nafas, penurunan berat badan, dan lemah otot.
Namun, secara keseluruhan, kurangnya asupan energi dan nutrisi ini tidak berpengaruh pada nilai gizi pada ASI dan proses tumbuh kembang si Kecil.
Pada beberapa situasi dan kondisi, Mama yang sedang berpuasa memiliki risiko untuk terkena dehidrasi. Dehidrasi pada Ibu menyusui dapat menyebabkan penurunan jumlah suplai ASI yang diproduksi,
DIlansir dari National Health Service UK, beberapa tanda dehidrasi yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Merasa haus sepanjang waktu;
- Pusing;
- Sakit kepala;
- Kelelahan;
- Urin berwarna gelap dan pekat;
- Mulut, bibir, dan mata terasa kering.
Jika mengalami tanda-tanda dehidrasi tersebut, sebaiknya Mama segera minum dan membatalkan puasa agar kondisi tubuh dapat kembali pulih.
Jika kondisi tubuh fit dan dirasa mampu menjalani puasa, Maka Mama diperbolehkan untuk berpuasa. Pastikan juga bahwa suplai ASI Mama lancar dan bayi bisa mendapatkan nutrisi yang cukup sebelum Mama memutuskan untuk mulai berpuasa.
Saat berpuasa sambil menyusui, Mama berpotensi mengalami penurunan berat badan hingga sebesar 1 kg dalam satu minggu. Namun, Mama bisa tetap tenang karena hal ini tidak akan mempengaruhi jumlah produksi ASI Mama.
Baca juga: Bagaimana Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui? Simak Faktanya!
Dampak Ibu Menyusui Puasa bagi Bayi
Dampak Ibu menyusui puasa juga dapat dirasakan langsung oleh si Kecil, salah satunya adalah suplai produksi ASI yang rendah.
Hal terpenting untuk tetap menjaga jumlah dan kandungan nutrisi ASI yang diproduksi adalah dengan mencukupi kebutuhan nutrisi harian Mama melalui konsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang.
Walaupun asupan gizi Mama cukup terbatas saat sedang berpuasa, usahakan untuk tetap mendapatkan makanan bernutrisi seimbang setiap sahur dan berbuka puasa.
Biasanya saat berpuasa, orang tidak begitu memperhatikan keseimbangan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kekurangan asupan kalori dan nutrisi dapat menghambat proses produksi ASI Mama.
Selain itu, ketika kebutuhan cairan tubuh harian Mama tidak terpenuhi saat berpuasa, maka dapat berpotensi menimbulkan dehidrasi, baik bagi Mama maupun si Kecil.
Dehidrasi pada Mama dapat berakibat pada penurunan suplai produksi ASI sehingga bayi tidak bisa mendapatkan asupan ASI sesuai yang ia butuhkan.
Cara Mencegah Dampak Ibu Menyusui Puasa
Berikut ini adalah cara mencegah dampak Ibu menyusui puasa agar Mama dapat berpuasa dengan aman dan lancar, antara lain:
- Menghindari hal-hal pemicu stress;
- Menerima bantuan yang ditawarkan oleh orang lain;
- Membuat jurnal makan;
- Membuat jadwal kegiatan harian;
- Memperbanyak istirahat;
- Hindari mengerjakan aktivitas berat;
- Hindari beraktivitas di suhu panas;
- Sahur dan berbuka dengan makanan bergizi;
- Sahur dan buka tepat waktu;
- Memenuhi kebutuhan cairan harian tubuh, minimal 2 liter dalam sehari;
- Mengonsumsi tambahan camilan di malam hari.
Itulah beberapa informasi penting yang perlu Mama ketahui tentang dampak Ibu menyusui puasa. Mama sangat bebas memilih sesuai dengan kondisi Mama, ya… Jika kondisi tubuh Mama memang mendukung, Mama bisa melaksanakan puasa sambil menyusui si Kecil dengan nyaman.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Rakicioğlu N, Samur G, Topçu A, Topçu AA. The effect of Ramadan on maternal nutrition and composition of breast milk. Pediatr Int. 2006 Jun;48(3):278-83. doi: 10.1111/j.1442-200X.2006.02204.x. PMID: 16732795. URL: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16732795/ (diakses 18/10/2023)
2. Prentice AM, Prentice A, Lamb WH, Lunn PG, Austin S. Metabolic consequences of fasting during Ramadan in pregnant and lactating women. Hum Nutr Clin Nutr. 1983 Jul;37(4):283-94. URL: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/6643131/ (diakses 18/10/2023)
3. Zimmerman DR, Goldstein L, Lahat E, Braunstein R, Stahi D, Bar-Haim A, Berkovitch M. Effect of a 24+ hour fast on breast milk composition. J Hum Lact. 2009 May;25(2):194-8. doi: 10.1177/0890334409331505. Epub 2009 Mar 13. PMID: 19286839. URL: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19286839/ (diakses 18/10/2023)
4. Ramadan Health Guide. URL: https://www.elft.nhs.uk/sites/default/files/Ramadan%20Guide%20to%20Healthy%20Fasting.pdf (diakses 18/10/2023)
5. Fasting and Breastfeeding. URL: https://www.lllc.ca/fasting-and-breastfeeding (diakses 18/10/2023)