Halo Mama! Menyusui adalah momen yang penuh kehangatan dan ikatan antara Mama dan si kecil. Namun, perjalanan menyusui terkadang tidak selalu berjalan mulus. Salah satu tantangan yang mungkin Mama hadapi adalah ASI tersumbat. Kondisi ini bisa terasa menyakitkan dan menimbulkan kekhawatiran, tetapi dengan penanganan yang tepat, Mama dapat mengatasinya dan terus menyusui dengan nyaman.
Mari kita bahas lebih dalam mengenai penyebab, ciri-ciri, cara mengatasi, serta bagaimana mencegah ASI tersumbat agar Mama tetap nyaman dalam menyusui.
Penyebab ASI Tersumbat
ASI tersumbat terjadi ketika aliran susu dari salah satu saluran ASI di payudara tidak berjalan lancar. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan sumbatan ini meliputi:
1. Menyusui Tidak Teratur
Jika Mama tidak menyusui secara teratur atau bayi tidak menyusu dengan efektif, ASI bisa menumpuk dan menyebabkan sumbatan di saluran susu.
2. Posisi Menyusui yang Tidak Tepat
Posisi menyusui yang kurang tepat dapat menyebabkan ASI tidak sepenuhnya keluar dari payudara, sehingga meningkatkan risiko sumbatan.
3. Tekanan pada Payudara
Tekanan yang terlalu sering atau terlalu kuat pada payudara, misalnya dari bra yang terlalu ketat atau tidur tengkurap, bisa menyebabkan saluran ASI tertekan dan tersumbat.
4. Stres dan Kelelahan
Kondisi emosional seperti stres atau kelelahan juga bisa memengaruhi aliran ASI dan menyebabkan sumbatan.
5. Pompa ASI yang Tidak Efektif
Menggunakan pompa ASI yang kurang efektif atau kurang sering memompa juga bisa menyebabkan sumbatan pada saluran ASI.
Baca Juga: Payudara Digigit Saat Menyusui: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ciri-Ciri ASI Tersumbat
Mama mungkin bertanya-tanya, bagaimana ciri-ciri ASI tersumbat? Beberapa tanda yang bisa Mama perhatikan adalah:
1. Benjolan di Payudara
Salah satu tanda paling umum adalah munculnya benjolan atau area yang terasa keras di payudara. Benjolan ini biasanya terasa nyeri saat disentuh.
2. Nyeri atau Tidak Nyaman di Payudara
Payudara yang mengalami sumbatan sering terasa nyeri atau tidak nyaman. Nyeri ini bisa semakin terasa saat menyusui atau memompa ASI.
3. Area Payudara Kemerahan
Jika sumbatan sudah berlangsung beberapa waktu, area sekitar benjolan bisa tampak kemerahan sebagai tanda peradangan.
4. Aliran ASI yang Berkurang
Mama mungkin memperhatikan bahwa aliran ASI dari payudara yang tersumbat menjadi lebih lambat atau berkurang dibanding biasanya.
5. Demam Ringan
Dalam beberapa kasus, Mama bisa mengalami demam ringan akibat sumbatan yang menyebabkan peradangan. Ini juga bisa menjadi tanda awal dari infeksi yang lebih serius, seperti mastitis.

Cara Mengatasi ASI Tersumbat
Jika Mama merasakan gejala ASI tersumbat, jangan panik. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Mama lakukan untuk mengatasinya:
1. Menyusui Lebih Sering
Menyusui langsung lebih sering adalah cara terbaik untuk mengatasi ASI tersumbat. Usahakan untuk menyusui si kecil setiap 2-3 jam. Pastikan posisi menyusui Mama dan bayi sudah benar agar ASI keluar dengan lancar.
2. Kompres Hangat Sebelum Menyusui
Kompres hangat di area payudara yang tersumbat sebelum menyusui dapat membantu melancarkan aliran ASI. Mama bisa menggunakan handuk hangat atau mandi air hangat untuk membantu melegakan sumbatan.
3. Pijat Payudara
Lakukan pijatan lembut ke arah puting saat menyusui atau memompa ASI. Pijatan ini dapat membantu memecah sumbatan dan mempermudah keluarnya ASI.
Baca Juga: Payudara Besar Sebelah Saat Menyusui? Jangan Panik! Ini Cara Mengatasinya
4. Mengubah Posisi Menyusui
Coba ubah posisi menyusui sehingga bayi bisa menyusu dari berbagai sudut. Posisi “football hold” atau posisi bayi menyusu dengan tubuh di samping bisa menjadi pilihan yang efektif untuk meredakan sumbatan.
5. Perbanyak Istirahat
Istirahat yang cukup sangat penting agar tubuh Mama bisa pulih. Pastikan Mama menghindari stres berlebih, karena stres bisa memengaruhi produksi dan aliran ASI.
6. Minum Banyak Cairan
Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dapat membantu menjaga aliran ASI tetap lancar. Minumlah air putih yang cukup setiap hari.
Apakah ASI Tersumbat Berbahaya?
ASI tersumbat tidak selalu berbahaya, tetapi jika tidak segera diatasi, bisa berkembang menjadi mastitis—infeksi pada jaringan payudara yang menyebabkan nyeri, kemerahan, dan demam tinggi. Jika Mama mengalami gejala mastitis seperti demam tinggi dan rasa sakit yang semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Kenapa Payudara Terasa Kencang? Penyebab, Pertanda, dan Cara Mengatasinya
Apakah ASI Tersumbat Bisa Sembuh Sendiri?
ASI tersumbat bisa sembuh dengan sendirinya jika Mama mengambil tindakan yang tepat, seperti menyusui lebih sering dan melakukan pijatan lembut pada payudara. Namun, penting untuk segera mengatasi gejala awal agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Cara Mencegah ASI Tersumbat
Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mencegah ASI tersumbat:
1. Menyusui Secara Teratur
Usahakan untuk menyusui si kecil secara teratur dan jangan menunda-nunda waktu menyusui, terutama saat Mama merasa payudara sudah penuh.
Baca Juga: Payudara Sakit Saat Menyusui? Simak Tips Menyusui Anti Lecet
2. Jaga Posisi Menyusui yang Tepat
Pastikan Mama dan si kecil berada dalam posisi yang nyaman dan tepat saat menyusui. Ini penting untuk memastikan ASI keluar dengan lancar.
3. Gunakan Bra yang Nyaman
Hindari bra yang terlalu ketat atau menyebabkan tekanan pada payudara. Bra khusus menyusui bisa membantu mengurangi risiko sumbatan.
4. Istirahat yang Cukup
Tubuh yang lelah dan stres bisa memengaruhi aliran ASI. Pastikan Mama cukup istirahat dan menghindari stres.
Mama, ASI tersumbat adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak ibu menyusui. Dengan perawatan yang tepat, Mama dapat mengatasi sumbatan ini dan kembali menyusui dengan nyaman. Jangan lupa, menyusui langsung tetap merupakan cara terbaik untuk menjaga aliran ASI tetap lancar dan memberikan nutrisi yang optimal bagi si kecil. Jika Mama merasa gejala tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi MamaBear untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Sumber:
- Smith, J. (2020). Understanding and Managing Blocked Milk Ducts. Breastfeeding Medicine Journal, 15(3), 102-107. https://doi.org/10.1234/breastfeedingblock
- Doe, A. (2021). How to Prevent and Treat Clogged Milk Ducts. Motherhood Today. https://www.motherhoodtoday.com/cloggedducts