Apa Itu Chlamydia?
Chlamydia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini sering disebut sebagai “silent infection” karena banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi, mengingat gejalanya sering kali ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali (CDC, 2024).
Apakah Chlamydia Menular?
Ya, Mama. Chlamydia menular melalui hubungan seksual vaginal, anal, maupun oral tanpa kondom. Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi juga bisa menularkan bakteri ini ke bayi saat persalinan. Karena itu, pencegahan dan deteksi dini sangat penting.
Gejala Chlamydia pada Wanita dan Pria
Banyak penderita chlamydia tidak menunjukkan gejala, namun bila muncul, berikut yang bisa terjadi:
Pada Wanita
- Keputihan abnormal
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan intim
- Perdarahan di luar siklus menstruasi
- Nyeri panggul
Pada Pria
- Keluar cairan dari penis
- Rasa panas saat buang air kecil
- Nyeri atau bengkak pada testis
Jika Mama atau pasangan mengalami gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ya.
Baca Juga: Klamidia: Apa Itu, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya
Pemeriksaan Diagnostik
Chlamydia dapat didiagnosis melalui:
- Tes urine
- Swab serviks (wanita) atau swab uretra (pria)
- Tes laboratorium berbasis NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) yang paling akurat (WHO, 2023).
Pengobatan Chlamydia
Menurut pedoman CDC (2024), pengobatan utama untuk chlamydia adalah antibiotik, misalnya:
- Doxycycline selama 7 hari, atau
- Azithromycin dosis tunggal.
Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh dosis obat meskipun gejala sudah hilang.
Baca Juga: Memahami Klamidiasis: Informasi Penting untuk Mama
Pencegahan & Tindak Lanjut
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Lakukan tes ulang setelah 3 bulan meski sudah sembuh, untuk memastikan tidak ada infeksi ulang.
- Beri tahu pasangan seksual agar mereka juga mendapatkan pengobatan.
- Hindari berganti-ganti pasangan seksual.
Tips untuk Mama:
Jika Mama sedang menyusui, pastikan memberi tahu dokter agar antibiotik yang diresepkan tetap aman untuk bayi.
Komplikasi Jika Tidak Diobati
Chlamydia yang tidak diobati dapat menyebabkan:
- Penyakit radang panggul (PID) pada wanita
- Infertilitas (kemandulan)
- Kehamilan ektopik (hamil di luar rahim)
- Pada bayi, dapat menyebabkan infeksi mata atau pneumonia jika tertular saat persalinan.
FAQ seputar Chlamydia
Apakah chlamydia bisa sembuh total?
Ya, Mama. Dengan pengobatan yang tepat, chlamydia bisa sembuh total. Namun, bila terinfeksi kembali, perlu pengobatan ulang.
Apakah chlamydia memengaruhi menyusui?
Chlamydia tidak menular melalui ASI. Jadi Mama tetap bisa menyusui langsung dengan aman. Namun, pastikan Mama mengikuti pengobatan sesuai resep dokter agar kesehatan Mama pulih optimal.
Menyusui Tetap Jadi Prioritas
Walaupun Mama sedang menjalani pengobatan, menyusui langsung tetap penting karena memberikan antibodi alami dan nutrisi terbaik untuk bayi. Jika ada kekhawatiran mengenai obat yang Mama konsumsi, diskusikan dengan dokter agar tetap aman untuk bayi.
Apabila Mama mengalami kesulitas dalam proses menyusui, MamaBear menyediakan konsultasi gratis bersama Konselor Menyusui gratis 24 jam.
Link :
https://wa.me/628888695757?text=Hai%20MamaBear%20saya%20dari%20website,%20mau%20konsultasi%20dong
Mama, menjaga kesehatan reproduksi sama pentingnya dengan menjaga nutrisi dan kasih sayang untuk si kecil. Jangan sungkan melakukan tes atau berkonsultasi bila ada keluhan. Ingat, chlamydia bisa sembuh total jika dideteksi dan diobati dengan benar.
Tetaplah percaya diri, karena Mama yang sehat akan lebih kuat mendampingi tumbuh kembang si kecil dengan penuh cinta.
Referensi
- Centers for Disease Control and Prevention. (2024). Chlamydia – STD Information. Retrieved from https://www.cdc.gov/std/chlamydia
- World Health Organization. (2023). Sexually transmitted infections (STIs). Retrieved from https://www.who.int/health-topics/sexually-transmitted-infections
- Workowski, K. A., Bachmann, L. H., & Chan, P. A. (2021). Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines, 2021. MMWR Recommendations and Reports, 70(4), 1–187. https://doi.org/10.15585/mmwr.rr7004a1