Saat si kecil tumbuh dan berkembang, ada banyak hal yang perlu Mama perhatikan. Salah satunya adalah kesehatan saraf dan motoriknya. Nah, salah satu kondisi yang mungkin terjadi pada bayi atau anak adalah Cerebral Palsy (CP).
Meski begitu, Mama nggak perlu khawatir berlebihan. Dengan informasi yang tepat, Mama bisa mengenali gejala sejak dini, serta memberikan dukungan terbaik untuk si kecil. Yuk, kita bahas bersama!
Apa Itu Cerebral Palsy?
Cerebral Palsy adalah gangguan gerakan, tonus otot, atau postur tubuh akibat kerusakan otak yang terjadi sebelum, saat, atau setelah kelahiran. Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak dan menjaga keseimbangan.
Cerebral palsy bukan penyakit menular atau progresif, artinya kerusakan otak tidak akan bertambah parah seiring waktu, meskipun gejalanya bisa berubah seiring pertumbuhan anak.
Penyebab Cerebral Palsy
Cerebral Palsy terjadi karena kerusakan atau perkembangan abnormal otak bayi, yang biasanya terjadi sebelum kelahiran, tetapi bisa juga saat persalinan atau setelah lahir. Beberapa penyebabnya antara lain:
- Infeksi saat kehamilan
- Kekurangan oksigen saat proses lahir
- Cedera kepala setelah lahir
- Pendarahan di otak
Baca Juga: 4 Peran Mama dalam Perkembangan Anak Usia Dini
Faktor Risiko Cerebral Palsy
Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko CP meliputi:
- Prematuritas (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu)
- Berat badan lahir rendah
- Kehamilan kembar
- Riwayat infeksi ibu saat hamil
- Komplikasi persalinan
Tips untuk Mama:
Selama hamil, rutin kontrol ke dokter dan konsumsi nutrisi seimbang. Ini membantu mencegah risiko yang bisa membahayakan perkembangan janin.
Gejala Cerebral Palsy
Gejala CP bisa berbeda-beda pada tiap anak, tapi beberapa tanda umum yang perlu Mama perhatikan:
- Gerakan kaku atau lemas
- Keterlambatan perkembangan motorik (seperti duduk atau berjalan)
- Kesulitan mengontrol otot atau postur tubuh
- Tremor atau gerakan tak terkendali
- Kesulitan berbicara atau menelan
Baca Juga: Penting, Inilah 3 Peran Keluarga dalam Perkembangan Anak
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Mama menemukan tanda-tanda berikut, segera konsultasikan ke dokter:
- Bayi tidak bisa mengangkat kepala di usia 3 bulan
- Tidak bisa duduk tanpa bantuan di usia 8 bulan
- Gerakan tangan atau kaki yang tidak seimbang
- Bayi cenderung menggunakan satu sisi tubuh saja
Bagaimana Mendiagnosis Cerebral Palsy?
Dokter akan melakukan:
- Pemeriksaan fisik dan neurologis
- MRI atau CT Scan otak
- USG kepala (pada bayi)
- Tes darah untuk menyingkirkan penyakit lain
Deteksi sejak dini penting agar penanganan lebih cepat dan optimal.
Bagaimana Pengobatan Cerebral Palsy?
Cerebral Palsy tidak bisa disembuhkan, namun berbagai terapi bisa membantu meningkatkan kualitas hidup anak, seperti:
- Fisioterapi untuk melatih kekuatan otot
- Terapi okupasi agar anak bisa mandiri
- Terapi wicara bila ada gangguan bicara
- Obat-obatan untuk meredakan kejang atau kekakuan otot
Tips untuk Mama:
Tetap rutin menyusui langsung bila memungkinkan, karena ASI mengandung nutrisi penting yang mendukung perkembangan otak dan kekebalan tubuh si kecil (WHO, 2023).
Bagaimana Mencegah Cerebral Palsy?
Tidak semua kasus CP bisa dicegah, namun beberapa upaya berikut bisa menurunkan risikonya:
- Melakukan pemeriksaan kehamilan rutin
- Menghindari infeksi saat hamil
- Menjaga asupan nutrisi dan suplemen kehamilan
- Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai
Komplikasi Cerebral Palsy
Beberapa komplikasi yang mungkin menyertai CP antara lain:
- Kesulitan makan dan menelan
- Gangguan pendengaran atau penglihatan
- Epilepsi
- Gangguan emosional dan perilaku
Karena itu, pendampingan Mama sangat penting, Ma. Berikan perhatian ekstra pada stimulasi motorik dan emosional si kecil.
Mama, mengenali Cerebral Palsy sejak dini bisa membantu anak mendapat terapi tepat dan mendukung kualitas hidupnya.
Ingat, Ma… Setiap anak itu istimewa. Dengan cinta dan dukungan penuh Mama, si kecil bisa berkembang sesuai potensinya
- Mayo Clinic. (2023). Cerebral Palsy. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cerebral-palsy/symptoms-causes
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2023). Cerebral Palsy pada Anak. Retrieved from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/cerebral-palsy-pada-anak
- World Health Organization. (2023). Breastfeeding. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/breastfeeding
- American Academy of Pediatrics. (2022). Managing Children with Cerebral Palsy. Retrieved from https://publications.aap.org/pediatrics/article/149/6/e2022056571/
- Mayo Clinic. (2023). Cerebral Palsy Explained Video. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=Iumdx6VYQ5w