Mam, menghitung usia kehamilan sejak dini itu penting, loh. Jadi, bagi para calon Mama sebaiknya sudah tahu, ya bagaimana cara menghitung usia kehamilan. Tapi, mungkin sebagian calon Mama belum tahu cara menghitung usia kehamilan dan metode apa yang dipakai. Sebenarnya, bagaimana, ya cara perhitungannya?
Banyak metode yang bisa digunakan untuk menghitung usia kehamilan para calon Mama. Salah satu metode yang banyak dipakai untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan HPHT. HPHT adalah Hari Pertama Haid Terakhir di mana merupakan metode yang digunakan dengan menambahkan 280 hari setelah hari pertama haid terakhir.
Dilansir dari Alodokter, menghitung usia kehamilan dengan menentukan tanggal menstruasi terakhir sebelum hamil dikenal dengan nama rumus Naegele. Cara tersebut dianggap sebagai metode terbaik bagi para perempuan yang memiliki siklus haid teratur 28 hari. Metode ini cukup mudah perhitungannya. Meski demikian, metode ini tidak bisa diterapkan pada perempuan yang tidak mengingat kapan HPHT-nya dan perempuan yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur. Hal ini karena jika menstruasi tidak teratur, maka HPHT tidak bisa dipastikan sebab siklus menstruasi bisa memanjang ataupun memendek.
Dilansir dari Halodoc, HPHT dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memperkirakan tanggal lahir bayi sebagai perkiraan tanggal jatuh tempo bukan batas waktu kelahiran bayi. Simulasi perhitungannya yaitu:
- Menentukan HPHT;
- Menambahkan 1 tahun;
- Menambahkan 7 hari;
- Mengurangi 3 bulan.
Sebagai contoh jika HPHT seorang Mama hamil tanggal 8 November 2021, maka perhitungannya menjadi sebagai berikut:
- 8 November 2021;
- 8 November 2021 + 1 tahun = 8 November 2022;
- 8 November 2022 + 7 hari = 15 November 2022;
- 15 November 2022 – 3 bulan = 15 Agustus 2022.
Berdasarkan rumus tersebut, perkiraan hari kelahiran bayi adalah tanggal 15 Agustus 2022.
Tetapi, tahukah Mama jika HPL awal bisa mengalami perubahan atau tidak sesuai dengan perhitungan dokter?
Terkadang dokter dapat melakukan perubahan terhadap perhitungan Hari Perkiraan Lahir (HPL) Mama sehingga berbeda dengan HPL awal yang telah ditentukan, lho. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan ya, Mam karena memang wajar terjadi. Terdapat beberapa alasan yang mendasari penentuan perubahan HPL tersebut. Apa saja, ya alasannya?
Alasan yang Mendasari Penentuan Perubahan HPL
- Menstruasi Tidak Teratur
HPL akan sulit diperkiraan jika siklus menstruasi Mama tidak teratur, sebab Mama perlu mengetahui waktu ovulasi yang terjadi pada masa 14 hari setelah haid terakhir. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan USG pada trimester pertama kehamilan untuk mengetahui usia janin.
- Pengukuran Fundus yang Tidak Teratur
Pengukuran tinggi fundus adalah salah satu metode menghitung usia kehamilan yang bertujuan untuk mengetahui perkiraan ukuran tubuh bayi, kecepatan perkembangan janin, serta posisi janin di dalam rahim saat memasuki trimester kedua masa kehamilan. Ketika menjalani pemeriksaan pengukuran fundus, maka akan diberikan gambaran usia kehamilan berdasarkan ukuran rahim. Bila ukuran bayi lebih kecil atau besar dari rata-rata bayi biasanya, maka HPL bisa saja berubah. Setelah pemeriksaan fundus, dokter akan menyesuaikan HPL dengan melihat analisa dari pemeriksaan tersebut.
- Hasil USG Trimester Kedua
Hasil USG yang di trimester pertama kehamilan jauh lebih akurat untuk memperkirakan HPL terutama di usia kandungan 13 minggu dibanding dengan hasil USG di trimester kedua. Hal ini yang menyebabkan perubahan HPL Mama.
Lantas, mengapa usia kehamilan penting untuk diketahui?
Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan
- Memantau Perkembangan Janin
Melansir dari Verywell family, usia kehamilan sangat penting untuk diketahui, hal ini karena dapat berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan apakah bayi tumbuh seperti yang diharapkan dan kapan harus melakukan pemeriksaan kehamilan tertentu. Bayi yang lahir lebih kecil atau lebih besar dari yang diharapkan dari usia kehamilan mereka, maka memerlukan pemantauan yang lebih.
- Menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL)
Dengan perhitungan menggunakan metode HPHT, maka Hari Perkiraan Lahir (HPL) bayi dapat ditentukan. Jika HPL bisa ditentukan, maka akan memudahkan untuk memantau kesehatan janin di dalam rahim Mama dan juga bisa membantu Mama mempersiapkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan persalinan nantinya.
- Dapat Menjadwalkan Pemeriksaan Trimester Kehamilan
Ketika Mama sudah mengetahui usia kehamilan, maka Mama bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan dan menentukan jadwal pemeriksaan trimester masa kehamilan secara rutin guna mengetahui perkembangan janin dalam kandungan Mama.
- Memperkirakan Faktor Risiko Setelah Masa Persalinan
Jika HPL bisa tentukan, maka ini akan membantu memudahkan dokter untuk memperkirakan faktor risiko setelah masa persalinan sehingga risiko kehamilan hingga persalinan dapat makin ditekan.
Lalu, bagaimana jika para Mama hamil tidak bisa mengingat tanggal HPHT-nya atau siklus menstruasinya tidak teratur?
Metode Lain Untuk Menghitung Usia Kehamilan
- Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Melansir dari What to Expect, cara lain yang dapat membantu untuk menentukan usia kehamilan yaitu dengan pemeriksaan USG. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk menentukan usia kehamilan dengan lebih akurat.
Hasil USG dalam menghitung usia kehamilan Mama akan lebih akurat bila dilakukan di awal masa kehamilan karena dalam beberapa minggu pertama, janin cenderung berkembang dengan kecepatan yang sama. Tingkat pertumbuhan janin bisa mengalami perbedaan seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. USG dapat memantau secara jelas perkembangan janin dari waktu ke waktu. Pemeriksaan USG yang dilakukan pada trimester akhir masa kehamilan bertujuan untuk memantau apakah janin tumbuh dengan baik.
- Mengukur Tinggi Fundus
Tinggi fundus merupakan jarak dari bagian atas perut Mama hingga puncak tulang kemaluan. Satuan yang digunakan dalam pengukuran tinggi fundus adalah satuan sentimeter. Pada umumnya, tinggi fundus dalam sentimeter sama dengan usia kehamilan dalam mingguan. Misalnya, jika tinggi fundus Mama 35 cm, maka perkiraan usia kehamilan Mama adalah 40 minggu.
Jadi, Mam metode perhitungan HPHT, pemeriksaan USG, dan pengukuran tinggi fundus memiliki kemungkinan hasil yang berbeda, karena pada masing-masing perhitungan memiliki kondisi yang berbeda pula untuk mendapatkan hasil yang akurat. Oleh karena itu, sangat penting untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan. Dokter akan membantu memantau kehamilan Mama dan perkembangan janin di dalam rahim Mama. Nah, jadi metode mana nih yang sudah Mama lakukan untuk menghitung usia kehamilan?
Writer: Fernika Windi
Editor: Mega Pratidina
Source:
Ini Cara Menghitung Usia Kehamilan (alodokter.com)
Lupa Hpht Saat Hamil – Tanya Alodokter (alodokter.com)
HPHT adalah Metode Untuk Menentukan Usia Kehamilan (halodoc.com)
Cara Mudah Menghitung Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Lahir (HPL) (id.theasianparent.com)
HPHT: Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Mudah (aido.id)
Pregnancy Due Date Calculator: How Many Weeks Pregnant Am I? (whattoexpect.com)
Gestational Age: Understanding Pregnancy Weeks of Gestation (verywellfamily.com)