Ayah ternyata memiliki peran penting dalam mendukung dan memfasilitasi proses menyusui. Sebuah studi menunjukkan bahwa dukungan Ayah terbukti dapat membantu Ibu menyusui lebih lama, lebih nyaman, dan lebih bahagia. Yuk, ikuti 5 cara menjadi Ayah ASI berikut ini!
5 Cara Menjadi Ayah ASI
Inilah beberapa cara menjadi ayah ASI yang dapat membantu Ibu sukses mengASIhi si Kecil hingga dua tahun, sesuai dengan rekomendasi WHO:
1. Memperkaya edukasi tentang ASI
Cara pertama menjadi Ayah ASI adalah dengan memperkaya edukasi tentang ASI dan menyusui. Dengan begitu, Ayah ASI bisa lebih menghargai dan mengapresiasi usaha Ibu menyusui. Beberapa cara menambah edukasi Ayah ASI yang bisa dilakukan adalah:
- Mencari informasi seputar ASI dan menyusui melalui media sosial atau website yang kredibel.
- Mengikuti komunitas sesama Ayah ASI agar bisa saling sharing pengalaman dan pengetahuan seputar ASI dan menyusui.
- Mengikuti webinar online dengan topik ASI dan menyusui.
- Mengajak dan menemani Ibu berkonsultasi dengan konselor laktasi sebelum si Kecil lahir.
Baca juga: EdukASI Ayah ASI, Sukseskan Pemberian ASI Eksklusif
2. Menyediakan dukungan fisik, emosional, dan sosial kepada Ibu
Menyediakan dukungan fisik, emosional, dan sosial kepada Ibu yang menyusui, terutama di awal-awal masa menyusui adalah salah satu cara menjadi Ayah ASI. Bentuk dukungan Ayah ASI yang dibutuhkan, seperti:
- Membantu menyiapkan tempat yang nyaman, aman, dan privasi untuk Ibu dan bayi menyusui, baik di rumah maupun di luar.
- Memberikan pujian, penghargaan, atau hadiah kecil kepada Ibu atas usahanya menyusui si Kecil.
- Memberikan semangat, nasihat, atau informasi yang benar dan akurat tentang ASI dan menyusui.
- Menghibur, menenangkan, atau mengajak Ibu berbicara jika Ibu merasa stres, cemas, atau depresi karena kesulitan menyusui.
- Membantu Ibu mencari bantuan profesional, seperti konselor laktasi, dokter, atau bidan, jika Ibu mengalami masalah kesehatan atau laktasi yang serius.
Baca juga: Peran Ayah Cegah Baby Blues Setelah Ibu Melahirkan
3. Membantu mengurus bayi dan pekerjaan rumah tangga
Ayah ASI harus membantu mengurus bayi dan pekerjaan rumah tangga, sehingga Ibu dapat fokus pada menyusui dan pemulihan kesehatannya. Beberapa cara menjadi Ayah ASI yang bisa membantu meringankan beban Ibu menyusui, diantaranya:
- Menggendong, mengajak bermain, memandikan, mengganti popok, atau menidurkan bayi.
- Memberikan ASI perah jika Ibu harus bekerja atau saat tidak bisa menyusui langsung.
- Membersihkan rumah, mencuci piring, memasak, atau berbelanja kebutuhan sehari-hari.
- Membantu mengatur jadwal kunjungan keluarga atau teman, agar Ibu dan bayi tidak terlalu lelah atau terganggu.
4. Menjaga kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri
Hal yang tidak kalah penting, Ayah ASI perlu menjaga kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri juga, lho. Tujuannya agar bisa memberikan dukungan yang optimal kepada Ibu dan bayi. Inilah cara menjadi Ayah ASI yang sehat secara mental dan fisik adalah:
- Mengonsumsi makanan yang bergizi, cukup minum air, istirahat yang cukup, dan berolahraga secara teratur.
- Menghindari rokok, alkohol, atau zat adiktif lainnya yang dapat membahayakan kesehatan dan kualitas ASI.
- Mencari hobi, kegiatan, atau teman yang dapat membuatnya rileks, bahagia, dan percaya diri.
- Bersikap terbuka, jujur, dan komunikatif dengan Ibu, serta mencari bantuan jika mengalami stres, kecemasan, atau depresi.
5. Menghormati hak dan keputusan Ibu tentang menyusui
Sebagai support system utama Ibu, Ayah ASI perlu menghormati hak dan keputusan Ibu tentang menyusui, tanpa menekan, memaksa, atau mengkritik Ibu, seperti:
- Mendengarkan dan memahami alasan dan perasaan Ibu tentang menyusui, baik yang positif maupun negatif.
- Tidak membandingkan usaha Ibu dengan Ibu menyusui lainnya.
- Menghargai dan mendukung keputusan Ibu tentang kapan, di mana, dan bagaimana menyusui bayi, serta berapa lama menyusui bayi.
- Tidak mengganggu proses menyusui, kecuali jika diminta atau dibutuhkan oleh Ibu atau bayi.
- Tidak memberikan susu formula, air, atau makanan lain kepada bayi tanpa sepengetahuan atau persetujuan Ibu.
Itu dia 5 cara menjadi Ayah ASI. Dengan menjadi Ayah ASI, tidak hanya membantu sukseskan pemberian ASI hingga 2 tahun, tapi juga menciptakan hubungan suami istri yang lebih harmonis dan bahagia. Nah, siapa yang sudah berpengalaman menjadi Ayah ASI? Share cerita kalian, yuk!
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Ten steps to successful breastfeeding. URL: https://www.who.int/teams/nutrition-and-food-safety/food-and-nutrition-actions-in-health-systems/ten-steps-to-successful-breastfeeding (diakses 15/11/2023)
2. Translating fathers’ support for breastfeeding into practice. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8569909/ (diakses 15/11/2023)
3. Dukungan Suami Terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 6-12 Bulan. URL: https://www.researchgate.net/publication/327470808_DUKUNGAN_SUAMI_TERHADAP_PEMBERIAN_ASI_EKSKLUSIF_PADA_BAYI_USIA_6-12_BULAN (diakses 15/11/2023)