fbpx

Mama sering merasa cepat lelah, pusing, atau sesak setelah melahirkan? Bisa jadi itu tanda anemia postpartum, kondisi yang cukup sering terjadi pada ibu menyusui akibat kehilangan darah saat persalinan atau kurangnya asupan zat besi. Padahal, tubuh Mama sangat membutuhkan energi optimal untuk memproduksi ASI dan merawat si kecil. Yuk, kita bahas bagaimana cara mengatasi anemia dengan aman, efektif, dan tetap menjaga kelancaran menyusui!


Diagnosis dan Penyebab Anemia pada Ibu Menyusui

Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah turun di bawah normal, yaitu <12 g/dL pada wanita (WHO, 2021). Penyebab tersering pada ibu menyusui antara lain:

  • Kehilangan darah saat persalinan
  • Asupan zat besi tidak mencukupi
  • Penyerapan zat besi yang buruk (misalnya akibat konsumsi teh/kopi berlebihan)
  • Kekurangan vitamin B12 atau asam folat
  • Kondisi medis seperti perdarahan kronis atau infeksi

Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya melakukan pemeriksaan darah lengkap (Hb, hematokrit, MCV, MCHC) dan kadang tes feritin untuk melihat cadangan zat besi.


Gejala yang Sering Dirasakan

Mama mungkin mengalami:

  • Mudah lelah dan lesu
  • Wajah pucat
  • Pusing atau berkunang
  • Sesak saat aktivitas ringan
  • Jantung berdebar
  • Kuku rapuh dan rambut rontok

Gejala ini sering diabaikan karena dianggap “normal” pasca melahirkan, padahal bisa jadi tanda anemia yang perlu ditangani segera.


Suplementasi Zat Besi: Dosis & Tips Konsumsi

Untuk mengatasi anemia defisiensi besi, dokter biasanya meresepkan suplemen zat besi seperti ferrous sulfate, ferrous fumarate, atau ferrous gluconate.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC, 2023), dosis umum untuk ibu menyusui adalah 60–120 mg elemental iron per hari tergantung tingkat keparahan anemia.

Tips agar lebih nyaman mengonsumsi suplemen zat besi:

  • Minum saat perut kosong dengan air putih atau jus jeruk (vitamin C membantu penyerapan).
  • Hindari konsumsi bersamaan dengan susu, teh, atau kopi karena menghambat penyerapan.
  • Bila muncul efek samping seperti mual atau sembelit, konsumsi setelah makan kecil atau ganti jenis suplemen dengan bentuk “slow-release.”

Makanan Kaya Zat Besi dan Pendukung Penyerapan

Selain suplemen, Mama dapat meningkatkan asupan zat besi dari makanan alami, seperti:

  • Heme iron (mudah diserap): daging merah, hati ayam, ikan sarden
  • Non-heme iron (dari nabati): bayam, kacang-kacangan, tahu, tempe

Agar penyerapan optimal:

  • Kombinasikan dengan sumber vitamin C (jeruk, tomat, jambu biji).
  • Hindari konsumsi bersamaan dengan penghambat seperti teh, kopi, atau kalsium tinggi.

Baca Juga: Buah Duku Bantu Cegah Anemia Saat Hamil, Benarkah?


Pengobatan Lain untuk Anemia

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan anemia bukan karena kekurangan zat besi, dokter mungkin merekomendasikan:

  • Suplemen vitamin B12 atau asam folat, terutama pada Mama vegetarian.
  • Transfusi darah bila kadar Hb <7 g/dL atau gejala berat.
  • Evaluasi sumber perdarahan kronis, misalnya dari saluran pencernaan atau menstruasi yang sangat banyak.

Baca Juga: 7 Makanan Penambah Darah untuk Ibu Menyusui, Anemia Minggat!


Tips Mengurangi Ketergantungan dari Suplemen Besi

  • Jaga pola makan seimbang dan rutin konsumsi makanan kaya zat besi setiap hari.
  • Perbanyak protein hewani minimal 2–3 kali seminggu.
  • Hindari konsumsi teh/kopi segera setelah makan.
  • Cukup tidur dan tetap menyusui langsung — karena menyusui membantu kontraksi rahim dan mengurangi risiko perdarahan lebih lanjut.

FAQ Seputar Anemia pada Ibu Menyusui

1. Berapa lama sampai Hb saya naik?
Biasanya, kadar Hb mulai meningkat dalam 2–4 minggu setelah rutin konsumsi zat besi (Pasricha et al., 2021).

2. Berapa lama saya harus minum suplemen?
Disarankan selama 3 bulan setelah kadar Hb normal untuk mengisi kembali cadangan zat besi tubuh (WHO, 2021).

3. Bolehkah minum suplemen zat besi bersamaan dengan kalsium?
Tidak disarankan. Kalsium dapat menghambat penyerapan zat besi, jadi beri jarak minimal 2 jam antara keduanya (NIH, 2022).

Mama, ingat bahwa tubuh yang kuat dan sehat adalah pondasi terbaik untuk perjalanan menyusui yang bahagia. Dengan mengenali tanda-tanda anemia dan menangani dengan tepat, Mama bisa kembali bertenaga untuk memberikan ASI terbaik bagi si kecil. Jangan lupa tetap menyusui langsung saat bersama bayi, karena selain meningkatkan ikatan batin, ASI adalah sumber nutrisi dan kekebalan terbaik yang tidak tergantikan.


Referensi