fbpx

Penyebab Utama Ruam Popok

Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi yang sering muncul di area tertutup popok. Beberapa penyebab utamanya antara lain:

  • Kelembapan berlebih: Popok yang jarang diganti membuat kulit bayi lembap dan mudah iritasi.
  • Gesekan: Popok yang terlalu ketat atau bahan kasar bisa menyebabkan kulit bayi lecet.
  • Iritasi zat kimia: Sabun, deterjen, atau tisu basah dengan parfum dapat memperburuk ruam.
  • Infeksi jamur/bakteri: Kelembapan berlebih bisa menjadi tempat ideal jamur Candida tumbuh.
  • Makanan baru: Saat mulai MPASI, perubahan feses bayi bisa memicu ruam.

Ciri-Ciri dan Tingkatan Keparahan

Mama perlu mengenali tanda-tanda ruam popok agar bisa segera ditangani:

  • Ringan: Kemerahan di area bokong, paha, atau lipatan kulit.
  • Sedang: Kulit tampak lebih merah, kadang disertai bintik atau benjolan kecil.
  • Berat: Kulit lecet, bernanah, atau tampak luka terbuka. Ini bisa menjadi tanda infeksi dan perlu perhatian medis.

Cara Mencegah Ruam Popok

Pencegahan selalu lebih baik, Mama. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Pilih popok yang tepat: Gunakan popok yang menyerap baik dan tidak terlalu ketat.
  • Sering mengganti popok: Jangan menunggu popok penuh, terutama setelah bayi BAB.
  • Biarkan kulit bernapas: Sesekali beri waktu bayi tanpa popok agar kulit terkena udara.
  • Gunakan sabun lembut: Pilih sabun tanpa parfum dan hipoalergenik untuk mencuci area popok.

Tips untuk Mama: Setelah bayi menyusu langsung, biasanya mereka akan lebih rileks dan tenang, ini waktu yang tepat untuk memberikan sesi “popok bebas” agar kulit bayi bernafas.

Baca Juga: Orang Tua Baru Perlu Tahu Ini, Tips Mengganti Popok Bayi yang Benar


Pengobatan Rumahan & Krim Rekomendasi

Jika ruam sudah muncul, Mama bisa melakukan perawatan sederhana:

  • Bersihkan area popok dengan air hangat dan lembut.
  • Keringkan dengan cara ditepuk, bukan digosok.
  • Oleskan krim pelindung (barrier cream) yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly.
  • Hindari penggunaan bedak karena bisa memperburuk iritasi.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika:

  • Ruam tidak membaik dalam 3–5 hari meski sudah dirawat.
  • Ruam tampak menyebar atau semakin parah.
  • Ada nanah, luka terbuka, atau bayi terlihat sangat rewel.
  • Bayi mengalami demam bersamaan dengan ruam.

Faktor Risiko Ruam Popok

Beberapa bayi lebih rentan mengalami ruam popok, misalnya:

  • Kulit sensitif atau riwayat alergi.
  • Bayi yang baru mulai MPASI.
  • Infeksi jamur Candida.
  • Penggunaan antibiotik, baik pada bayi maupun Mama yang menyusui (karena memengaruhi flora usus bayi).

FAQ: Berapa Lama Ruam Popok Biasanya Sembuh?

Biasanya ruam popok ringan akan membaik dalam 2–3 hari dengan perawatan yang tepat. Namun, bila sudah disertai infeksi, bisa membutuhkan waktu lebih lama serta pengobatan khusus dari dokter.

Baca Juga: Manfaat Berenang untuk Bayi dan Tips Aman yang Wajib Mama Tahu


Referensi:

  • Mayo Clinic. (2023). Diaper rash. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636
  • American Academy of Pediatrics. (2022). Diaper rash treatment and prevention. Retrieved from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/diapers-clothing/Pages/Diaper-Rash.aspx
  • Wardhani, N. K., & Yuliani, N. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diaper rash pada bayi. Jurnal Keperawatan Indonesia, 23(2), 67-74.