fbpx
Ruam Susu Image MamaBear

Mama mungkin pernah melihat bayi menggaruk-garuk kulitnya hingga perih di saat cuaca panas. Terlihat juga bintik-bintik merah pada kulit bayi dan terasa gatal. Bisa jadi itu adalah biang keringat, Ma. Biang keringat pada bayi sebenarnya hal yang wajar, tapi kondisi ini membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel.

Untuk itu, Mama perlu mengetahui penyebab, gejala, cara mengatasi, dan pencegahan biang keringat agar bayi tetap sehat dan nyaman. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Penyebab Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat terjadi ketika keringat tidak dapat keluar dari kulit karena pori-pori tersumbat. Pada bayi, penyumbatan ini lebih mudah terjadi karena pori-pori kulitnya lebih kecil dan kelenjar keringatnya belum terbentuk sempurna. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko biang keringat antara lain:

  • Udara panas dan lembap
  • Pakaian yang terlalu tebal, ketat, atau berbahan sintetis
  • Selimut yang terlalu tebal atau berlebihan
  • Demam
  • Dehidrasi
  • Obesitas
  • Infeksi kulit

Gejala Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah kecil yang berisi cairan pada kulit. Bintik-bintik ini bisa terasa gatal, perih, atau panas. Biang keringat sering terlihat pada area kulit yang tertutup pakaian, seperti leher, dada, perut, atau bokong. Gejala lainnya, yaitu:

  • Kulit kemerahan
  • Kulit lecet atau luka
  • Infeksi kulit, ditandai dengan nanah, bau, atau demam
  • Kulit kering atau bersisik

Cara Mencegah Biang Keringat pada Bayi

Tidak perlu khawatir, Ma, inilah beberapa cara mencegah biang keringat yang bisa Mama lakukan di rumah:

  • Pilih pakaian bayi yang tipis, longgar, dan menyerap keringat. Hindari pakaian yang terbuat dari bahan sintetis, seperti polyester atau nilon, karena bisa membuat kulit bayi lebih panas dan lembap. Pilih pakaian yang terbuat dari bahan katun, karena lebih sejuk dan nyaman untuk kulit bayi.
  • Jaga suhu ruangan agar tetap sejuk dan bersirkulasi. Sebaiknya gunakan kipas angin atau AC untuk menurunkan suhu ruangan. Pastikan juga ruangan tidak terlalu lembap, karena bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi kulit. Selain itu, menggunakan dehumidifier atau alat pengering udara juga bisa untuk mengurangi kelembapan ruangan.
  • Beri bayi minum air putih yang cukup. Air putih bisa membantu menjaga hidrasi tubuh dan kulit bayi. Air putih juga bisa membantu mengeluarkan racun dan kotoran dari tubuh bayi melalui urine. Beri bayi minum air putih setiap kali ia haus atau setelah menyusui.
  • Potong kuku bayi secara rutin. Kuku bayi yang panjang bisa membuat bayi menggaruk kulitnya yang gatal akibat biang keringat. Hal ini bisa menyebabkan kulit bayi lecet, iritasi, atau infeksi. Potong kuku bayi secara rutin dengan menggunakan gunting kuku khusus bayi yang tumpul dan bersih.

Baca juga: 4 Kondisi Bayi Baru Lahir yang Perlu Mama Ketahui!

Cara Mengobati Biang Keringat pada Bayi

Jika bayi semakin tidak nyaman karena biang keringat, Mama bisa mengobatinya dengan beberapa cara berikut ini:

1. Mandikan bayi dengan air hangat dan sabun lembut

Mandi bisa membantu membersihkan kulit bayi dari keringat, kotoran, dan bakteri yang bisa menyebabkan biang keringat. Gunakan air hangat yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin, karena bisa membuat kulit bayi lebih iritasi.

Pastikan juga untuk menggunakan sabun lembut yang tidak mengandung pewangi, alkohol, atau bahan kimia lain yang bisa membuat kulit bayi kering atau alergi. Bilas kulit bayi dengan baik dan keringkan dengan handuk bersih dan lembut.

Baca juga: Alergi pada Bayi: Jenis, Penyebab, dan Cara Menangani

2. Oleskan obat biang keringat yang aman untuk bayi

Mama bisa menggunakan obat biang keringat yang mengandung kalamin, mentol, atau lidokain untuk meredakan gatal dan perih pada kulit bayi.

Oleskan obat biang keringat sesuai dengan petunjuk pada kemasan dan hindari mengoleskannya pada area mata, mulut, hidung, atau di sekitar alat kelamin bayi. Jika bayi alergi atau iritasi terhadap obat biang keringat, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.

3. Kompres kulit bayi dengan kain lembap atau es batu

Kompres bisa membantu menurunkan suhu kulit bayi dan mengurangi peradangan akibat biang keringat. Basahi kain bersih dengan air dingin atau bungkus es batu dengan handuk tipis. Kompres kulit bayi yang terkena biang keringat selama 10-15 menit, beberapa kali sehari.

Tapi, jangan kompres kulit bayi terlalu lama atau terlalu sering ya, Ma, karena bisa membuat kulit bayi kering atau menggigil.

4. Bawa bayi ke dokter jika biang keringat tidak kunjung sembuh atau bertambah parah

Jika biang keringat tidak membaik setelah beberapa hari atau malah menyebar ke area lain, sebaiknya Mama membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter bisa memberikan obat oral atau salep resep untuk mengatasi biang keringat yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Dokter juga bisa memberikan saran atau tips lain untuk mencegah dan mengobati biang keringat.

Itulah beberapa tips mencegah dan mengobati biang keringat pada bayi yang bisa Mama lakukan di rumah. Biang keringat pada bayi memang tidak berbahaya, tetapi bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel. Jadi, penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi agar terhindar dari biang keringat.

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearidTikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Jangan Sepelekan Biang Keringat pada Bayi. URL: https://www.alodokter.com/biang-keringat-dapat-menjadi-petanda-kondisi-yang-serius (diakses 29/11/2023)

2. 8 Cara Ampuh Mengatasi Biang Keringat pada Bayi. URL: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/cara-mengatasi-biang-keringat-pada-bayi/ (diakses 29/11/2023)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *