fbpx

Halo, Mama! Saat menyusui si kecil, pernah nggak Mama melihat bayi muntah setelah minum ASI? Meski kadang bikin khawatir, sebenarnya kondisi ini cukup umum terjadi, lho. Nah, yuk kita bahas bersama kenapa bisa begitu, bagaimana cara mencegahnya, dan kapan Mama perlu waspada!

πŸ“Œ Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Bayi yang muntah setelah menyusu biasanya disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

  1. Posisi menyusu yang kurang tepat β€” Saat posisi bayi tidak optimal, udara bisa ikut tertelan, memicu muntah.
  2. Overfeeding β€” Bayi terlalu kenyang atau menyusu terlalu cepat juga bisa membuat perutnya penuh dan akhirnya muntah.
  3. Immature lower esophageal sphincter β€” Katup antara kerongkongan dan lambung bayi masih lemah, sehingga ASI mudah kembali naik (refluks).
  4. Gangguan pencernaan ringan β€” Kadang bayi sensitif terhadap makanan yang Mama konsumsi, meski ini jarang terjadi pada ASI eksklusif.

Baca Juga: Bronkopneumonia pada Bayi: Kenali Gejala, Penanganan, dan Pencegahannya

πŸ“Œ Tips Mencegah Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Tenang, Mama. Ada beberapa langkah yang bisa Mama lakukan agar si kecil nyaman saat menyusu dan muntah bisa diminimalisir:

  • Perbaiki posisi menyusui
    Pastikan kepala bayi lebih tinggi dari perutnya saat menyusu. Tempelkan perut bayi ke perut Mama.
  • Sendawakan setelah menyusu
    Setelah menyusu, bantu bayi bersendawa agar udara yang masuk bisa keluar dan tidak menekan lambung.
  • Hindari terlalu kenyang
    Jika bayi mulai rewel atau berhenti mengisap, jangan dipaksa melanjutkan.
  • Posisikan kepala lebih tinggi saat tidur
    Setelah menyusu, biarkan bayi dalam posisi tegak selama 20–30 menit.

πŸ“Œ Bayi Muntah Setelah Minum ASI, Haruskah Disusui Lagi?

Nah, ini sering jadi pertanyaan Mama nih. Jawabannya: boleh, asal bayi tampak masih ingin menyusu dan tidak menunjukkan tanda bahaya. Biasanya muntah ASI pada bayi bukanlah hal yang serius. ASI sangat mudah dicerna dan cepat diserap, jadi Mama bisa lanjutkan menyusui setelah jeda sejenak.

Tapi, kalau muntahnya cukup banyak, sebaiknya tunggu beberapa menit dulu sebelum memberikan ASI kembali agar lambungnya tenang.

Baca Juga: Kolik pada Bayi, Apakah Berbahaya?Β 

πŸ“Œ Kapan Mama Harus ke Dokter?

Meskipun muntah setelah menyusu itu wajar, ada beberapa kondisi yang perlu Mama waspadai:

  • Muntah berwarna hijau, kuning, atau bercampur darah
  • Bayi tampak lemas, malas menyusu
  • Berat badan tidak naik sesuai kurva pertumbuhan
  • Muntah menyembur (bukan gumoh biasa)
  • Disertai demam atau diare

Jika salah satu dari tanda ini muncul, segera konsultasikan ke dokter ya, Mama.

πŸ“Œ Tips Tambahan untuk Mama

βœ”οΈ Selalu jaga pola makan Mama karena ASI dipengaruhi oleh apa yang Mama konsumsi.
βœ”οΈ Pastikan suasana menyusui tenang dan nyaman agar bayi tidak gugup atau terburu-buru.
βœ”οΈ Cek perlekatan (latch) bayi ke payudara untuk memastikan isapan yang optimal.

Dan yang paling penting, tetap menyusui langsung selama Mama dan bayi bersama ya, karena menyusui bukan sekadar memberi nutrisi, tapi juga mempererat bonding luar biasa antara Mama dan si kecil.

Muntah setelah minum ASI sebenarnya normal terjadi pada sebagian besar bayi, selama tidak disertai gejala berbahaya. Mama bisa membantu mengurangi risiko muntah dengan memperbaiki posisi menyusui, rutin sendawakan bayi, dan menjaga pola makan sehat.

Sumber: