fbpx
simpan asi

Kita semua tahu kalau ASI adalah sumber nutrisi utama yang luar biasa untuk si Kecil. Nah, buat Mama yang harus bekerja atau ada kondisi kesehatan lain yang tidak bisa DBF, memerah ASI bisa jadi solusi terbaik untuk memastikan si Kecil tetap mendapatkan asupan gizi yang optimal.

Tapi, Mama mungkin bertanya-tanya, gimana cara menyimpan ASI yang benar supaya tetap aman dan berkualitas? Dalam artikel ini akan membahas tentang tips dan trik menyimpan ASI perah di kulkas dengan baik.

Cara Menyimpan ASI di Kulkas

Berikut beberapa cara menyimpan ASI di kulkas yang benar:

1. Gunakan Wadah Steril

Mama, langkah pertama yang penting dalam menyimpan ASI adalah memilih wadah yang steril. Gunakan botol kaca atau kantong ASI yang memang dirancang khusus untuk keperluan ini. Pastikan wadah yang Mama pakai bebas dari bahan kimia berbahaya seperti BPA (bisphenol A), yang bisa memengaruhi kualitas ASI dan kesehatan si Kecil.

Untuk mensterilkan wadahnya, Mama bisa merebusnya dalam air panas selama beberapa menit atau pakai alat sterilisasi khusus. Jangan lupa cek juga apakah wadah tersebut ada retak atau rusaknya, ya. Wadah yang bersih dan steril ini penting banget buat mencegah bakteri tumbuh dan menjaga kualitas gizi ASI.

2. Labeli Tanggal dan Waktu

Nah, ini juga tak kalah penting, Mama. Pastikan setiap wadah ASI yang disimpan dilabeli dengan tanggal dan waktu pemompaan. Ini membantu kita mengikuti prinsip “first in, first out” (FIFO), jadi ASI yang lebih lama disimpan akan digunakan lebih dulu. Penandaan ini juga bikin kita mudah melacak berapa lama ASI sudah disimpan dan memastikan masih dalam batas waktu aman.

Mama bisa pakai stiker atau pena yang aman untuk makanan buat menulis labelnya. Pastikan informasinya mudah dibaca, ya. Dengan cara ini, kita bisa mengatur dan mengelola stok ASI di kulkas dengan lebih mudah, menghindari pemborosan, dan pastinya memastikan bayi selalu mendapatkan ASI yang segar dan bergizi.

3. Simpan di Bagian Dalam Kulkas

Lokasi penyimpanan ASI di dalam kulkas juga penting, lho, Ma. Simpan ASI di bagian dalam kulkas karena suhunya lebih stabil dan dingin. Kalau disimpan di pintu kulkas, suhu bisa berubah-ubah karena sering dibuka-tutup dan ini bisa memengaruhi kualitas ASI.

Bagian dalam kulkas, seperti rak di belakang, biasanya punya suhu yang lebih konsisten. Ini membantu menjaga ASI tetap pada suhu yang aman. Oh iya, jangan menjejalkan wadah terlalu penuh di rak, ya. Biarkan ada ruang untuk aliran udara yang baik supaya suhu tetap stabil.

Baca Juga: Apa Itu Kantong ASI? Ketahui Tips Memilih, Cara Menggunakannya, hingga Penyimpanannya

4. Jangan Campur ASI Baru dengan ASI Lama

Ketika Mama menyimpan ASI, jangan mencampur ASI yang baru dipompa dengan ASI yang sudah ada di kulkas atau freezer. Kenapa? Karena ASI yang baru dipompa masih hangat dan mungkin punya kadar lemak atau nutrisi yang sedikit berbeda dari ASI yang sudah lebih lama disimpan. Jika Mama ingin mencampurnya, pastikan ASI yang baru sudah didinginkan terlebih dahulu hingga mencapai suhu kulkas.

Ini penting untuk menjaga konsistensi dan kualitas ASI serta mengurangi risiko pertumbuhan bakteri akibat perbedaan suhu. Jangan lupa juga, gunakan ASI yang lebih lama terlebih dahulu agar tidak ada yang terbuang. Dengan begitu, ASI yang lebih tua akan digunakan dalam urutan yang tepat, Mama.

5. Jangan Simpan di Freezer Kulkas yang Sama

Jika menggunakan kulkas dengan ruang freezer di dalamnya, ingatlah bahwa suhu di ruang freezer bisa tidak stabil karena seringnya pintu dibuka dan ditutup. Perubahan suhu ini bisa memengaruhi kualitas ASI yang seharusnya disimpan dalam suhu yang sangat dingin dan stabil. 

Bila memungkinkan, gunakan freezer terpisah yang memiliki suhu lebih konsisten untuk penyimpanan ASI jangka panjang.

Freezer khusus biasanya punya kemampuan untuk menjaga suhu yang lebih rendah dan stabil, jadi ASI bisa disimpan lebih lama tanpa kehilangan kualitas. Pastikan juga untuk tidak meletakkan ASI terlalu dekat dengan pintu freezer, karena bagian ini cenderung mengalami perubahan suhu yang lebih besar.

6. Patuhi Batas Waktu Penyimpanan

Mengetahui batas waktu penyimpanan ASI itu sangat penting, Mama. Di kulkas dengan suhu 4°C atau lebih rendah, ASI sebaiknya digunakan dalam waktu 3-4 hari. Ini untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang bisa merusak ASI dan membuatnya tidak aman untuk bayi.

Untuk penyimpanan dalam freezer, ASI bisa disimpan lebih lama, hingga 6-12 bulan tergantung pada suhu dan jenis freezer. Freezer dengan suhu sangat dingin, yaitu sekitar -18°C atau lebih rendah, akan lebih efektif dalam menjaga kualitas ASI selama periode penyimpanan yang panjang. Selalu periksa label tanggal pada wadah ASI dan gunakan ASI yang paling lama terlebih dahulu, ya Mama, untuk memastikan bahwa ASI selalu segar dan berkualitas untuk bayi.

7. Jangan Gunakan Kemasan Plastik Biasa

Hindari menggunakan kemasan plastik biasa untuk menyimpan ASI karena plastik tersebut mungkin mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA (bisphenol A). Bahan kimia ini bisa mencemari ASI dan berdampak negatif pada kesehatan bayi. Plastik biasa tidak dirancang untuk menyimpan makanan atau cairan sensitif seperti ASI dalam jangka waktu lama.

Untuk memastikan keamanan dan kualitas ASI, gunakan kantong ASI atau botol yang dirancang khusus untuk penyimpanan ASI. Kantong ASI yang khusus umumnya bebas BPA dan telah melalui proses sterilisasi untuk mencegah kontaminasi. 

Berapa Lama ASI Bertahan di Kulkas?

Apakah Mama tahu bahwa suhu kulkas memengaruhi ketahanan ASI? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut ketahanan ASI di dalam kulkas:

  • Suhu Ruangan (25°C): ASI tahan sampai 4 jam.
  • Kotak Pendingin dengan Es: Tahan sampai 24 jam.
  • Kulkas (4°C): Tahan sampai 4 hari.
  • Freezer (-18°C): Tahan 6-12 bulan.
  • ASI Beku yang Dicairkan: Tahan 2 jam di suhu ruangan, 24 jam di kulkas.
  • Sisa ASI: Tahan 2 jam, tidak bisa disimpan lagi.

Baca Juga: Cari Tahu Daya Tahan ASI Perah, Yuk!

Bolehkah ASI Disimpan di Botol Dot?

Tentu saja ASI boleh disimpan di botol dot. Namun, perlu diperhatikan ya, Ma kalau ASI dalam dot punya waktu tahan yang berbeda-beda tergantung suhu di sekitarnya. Penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kandungan nutrisi ASI dan mencegah infeksi dari kontaminasi luar.

Nah, kalau ASI disimpan di botol dot pada suhu ruang sekitar 25°C (77°F), ASI hanya bisa bertahan selama 4 jam saja, Mama. Menurut Verywell Family, waktu penyimpanan ASI di suhu ruang memang lebih singkat dibandingkan dengan tempat yang lebih dingin. Ini karena ASI punya karakteristik antibakteri yang lebih baik kalau disimpan di tempat yang dingin.

Jadi, kalau Mama mau menyimpan ASI dalam botol dot lebih lama, pastikan menyimpannya di kulkas atau freezer. Dengan begitu, nutrisi ASI tetap terjaga dan si kecil bisa menikmati ASI yang aman dan sehat. 

Itulah beberapa tips untuk menyimpan ASI di kulkas dengan benar. Semoga informasi ini membantu Mama dalam memberikan yang terbaik buat Si Kecil. Ingat, penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas ASI.

Source: 

https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/breastfeeding/Pages/Storing-and-Preparing-Expressed-Breast-Milk.aspx
https://health.clevelandclinic.org/how-to-store-your-breast-milk-safely-infographic