fbpx

Kontraksi yang kerap kali muncul selama fase trimester ketiga kehamilan dikenal dengan istilah kontraksi palsu atau braxton hicks. Kontraksi palsu normal terjadi sebelum bumil mengalami kontraksi sebenarnya. Meski bumil tidak merasa nyaman saat mengalami kontraksi palsu, namun hal ini merupakan latihan rahim untuk menghadapi persalinan yang sebenarnya dengan mengencangkan otot-otot rahim.

Yang perlu diperhatikan dalam membedakan kontraksi asli dan palsu adalah waktu kontraksi, perubahan posisi, kekuatan kontraksi, dan rasa sakit yang ditimbulkan. Agar bumil lebih jelas dalam membedakan kontraksi asli dan palsu dapat disimak tandanya berikut.

Membedakan Kontraksi Asli dan Palsu

Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu mulai dirasakan sejak minggu ke-16 usia kehamilan. Kontraksi palsu ditandai dengan otot rahim yang mengencang dan berlangsung selama 15-30 detik. Bumil hanya mengalami kontraksi palsu jika:

·        Kontraksi Tidak Datang secara Teratur

Kontraksi palsu hanya terjadi beberapa kali dalam satu hari dan tidak lebih dari 2 kali selama 1 jam. Waktu berlangsungnya hanya selama 30 detik atau paling lama selama 2 menit dan jarak antara kontraksi sebelumnya tidak berdekatan, yang artinya kontraksi tidak datang secara teratur.

·         Kontraksi Berhenti bila Bumil Mengubah Posisi atau Melakukan Aktivitas

Rasa sakit yang dirasakan saat kontraksi adalah di bagian perut depan. Nah, jika bumil mengubah posisi selama kontraksi berlangsung, kemudian rasa sakit itu berhenti, artinya bumil hanya mengalami kontraksi palsu. Kontraksi palsu juga akan berhenti Ketika bumil mencoba untuk tidur.

·         Kontraksi yang Dirasakan Lemah

Sumber: americanpregnancy.org

Mengutip laman whattoexpect, kontraksi palsu mirip dengan rasa nyeri ketika menstruasi. Akan tetapi, kontraksi yang dirasakan lemah dan semakin melemah kemudian menghilang. Rasa sakitnya juga tidak bertambah kuat seiring berjalannya waktu. Selain itu, kontraksi palsu lebih sering terasa di bagian depan perut atau di satu area tertentu.

Apa yang Perlu Dilakukan saat Kontraksi Palsu?

Kontraksi palsu dapat terjadi jika bumil mengalami dehidrasi ringan. Maka, jika bumil merasakan kontraksi palsu, sebaiknya segera minum untuk menambah asupan cairan dalam tubuh. Kontraksi palsu juga dapat hilang saat bumil mengubah posisi, maka saat merasakannya bumil dapat mengubah posisi yang lebih nyaman, berjalan-jalan, atau beristirahat dengan tidur. Cara tersebut dapat mengurangi rasa sakit saat kontraksi palsu. Selain itu, mandi dengan air hangat akan membuat bumil lebih rileks dan tenang.

Kontraksi palsu dapat bumil gunakan sebagai kesempatan melatih teknik pernapasan. Maka, saat merasakan kontraksi palsu bayangkan bahwa itu merupakan kontraksi asli, kemudian lakukan teknik pernapasan untuk memudahkan proses persalinan nantinya. Bumil dapat berkonsultasi dengan dokter atau bidan sebelumnya agar diajarkan bagaimana teknik pernapasan yang tepat saat persalinan.

Kontraksi Asli

Kontraksi asli akan terasa jika usia kehamilan sudah mendekati HPL, namun kontraksi asli bisa juga dialami jauh dari perkiraan HPL karena faktor-faktor tertentu, seperti pendarahan pada vagina, plasenta yang lepas sebelum waktunya, kelainan pada posisi janin, gangguan perkembangan janin, dan janin menderita cacat lahir sehingga menyebabkan kelahiran prematur.

Nah, agar lebih mengenali kontraksi asli, cek tanda-tanda berikut ini.

·         Kontraksi Datang dengan Lebih Sering

Berbeda dengan kontraksi palsu yang hanya terasa beberapa kali dalam satu hari, kontraksi asli datang dengan lebih sering. Rasa sakit dirasakan secara terus-menerus dan berlangsung antara 30 sampai 90 detik kemudian akan terasa lebih kuat dari waktu ke waktu. Meskipun bumil telah mengubah posisi atau melakukan aktivitas dan beristirahat, kontraksi tidak akan berhenti dan malah membuat sulit tidur. Selain itu, kontraksi asli datang setiap 5 menit, masing-masing berlangsung 1 menit selama 1 jam.

Rasa sakit yang semakin kuat ini adalah proses terbukanya serviks atau leher rahim sebagai jalan lahir bayi ketika melahirkan nantinya. Biasanya, dikenal dengan istilah pembukaan.

·         Rasa Sakit yang Berpindah

Jika saat kontraksi palsu rasa sakit yang dirasakan hanya di satu titik atau satu bagian area perut, maka saat kontraksi asli rasa sakitnya bermula dari punggung tengah lalu berpindah ke semua bagian perut. Rasa sakit kontraksi asli mirip seperti perut kembung saat nyeri menstruasi. Meskipun sudah berkali-kali buang angin, rasa sakitnya tidak mereda.

·         Kontraksi Dibarengi dengan Mual dan Muntah

Sumber: dedicatedtowomenobgyn.com

Mual dan muntah mungkin dirasakan bumil pada trimester pertama kehamilan, namun menjelang persalinan, bumil juga bisa mengalami mual dan muntah saat kontraksi terjadi. Mual dan muntah selama kontraksi asli tersebut terjadi karena pengaruh hormon dan efek psikologi karena rasa sakit, bahagia, dan takut menjelang kelahiran. Mual dan muntah akan bertambah parah jika bumil sebelumnya mengonsumsi banyak makanan.

·         Keluar Cairan Ketuban

Sumber: wehavekids.com

Keluar cairan ketuban saat merasakan kontraksi kuat adalah indikasi penting bumil sudah semakin dengan proses persalinan. Keluarnya cairan ketuban bisa juga dibarengi dengan flek atau darah yang keluar.

Panduan Menghitung Kontraksi

Menghitung kontraksi bertujuan agar bumil tahu kapan waktunya pergi ke rumah sakit untuk persalinan. Selain itu, menghitung kontraksi akan sangat membantu dalam menggambarkan pola kontraksi pada dokter. Untuk menghitung kontraksi, bumil perlu menyiapkan kertas, pulpen, dan stopwatch. Catat kapan kontraksi dimulai dan berakhir. Melansir dari verywellfamily, berikut adalah panduan menghitung kontraksi:

·   Persalinan pertama: kontraksi berjarak setiap 3 sampai 5 menit dan berlangsung selama 45-60 detik.

·   Persalinan kedua dan seterusnya: kontraksi datang setiap 5 sampai 7 menit, masing-masing berlangsung antara 45-60 detik.

Jika bumil sudah mengalami pola kontraksi tersebut, segeralah pergi ke rumah sakit. Utamanya jika bumil sudah mengalami pendarahan disertai ketuban merembes keluar yang terasa seperti “ngompol”, sebaiknya tidak menunda pergi ke rumah sakit.

Nah, itulah beberapa tanda kontraksi asli dan palsu agar bumil dapat memahami dan membedakan keduanya. Lakukan tips yang diberikan juga untuk mengurangi rasa sakit saat mengalami kontraksi palsu.

Penulis: Rosyidatul Hakika

Editor: Mega Pratidina

Source:

False vs True Labor: How to Tell the Difference (intermountainhealthcare.org)

Braxton Hicks Contractions and False Labor (whattoexpect.com)

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470546/

Kelahiran Prematur (alodokter.com)

How to Time Contractions (verywellfamily.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *