Tahukah Mama, kalau ASI pertama Mama diproduksi sejak masa kehamilan? ASI yang keluar pertama kali setelah kelahiran ini disebut dengan kolostrum.
Seberapa pentingkah konsumsi ASI pertama bagi tumbuh kembang bayi? Berikut ini adalah serba-serbi ASI pertama yang perlu Mama ketahui. Cari tahu sama-sama, Yuk!
Fase Pembentukan ASI
Mulai masa kehamilan hingga menyusui, tubuh Mama mulai memproduksi ASI. Pembentukan ASI mengalami tiga fase, antara lain fase kolostrum, ASI transisi, dan ASI matur.
Fase 1 (Kolostrum)
ASI pertama atau kolostrum diproduksi oleh tubuh Mama selama masa kehamilan hingga sesaat setelah melahirkan. Kandungan ASI ini sangat kaya akan kandungan antibodi dan nutrisi yang dapat menjaga tubuh bayi dari serangan penyakit.
Cairan ini juga dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, misalnya pada sistem pencernaan bayi.
Berwarna kuning pekat dengan segudang manfaat luar biasa bagi tumbuh kembang Si Kecil, membuat kolostrum ini juga dikenal sebagai “cairan emas”.
Fase 2 (ASI Transisi)
Saat memasuki masa ASI transisi, payudara Mama akan membesar dan terasa lebih hangat. ASI pertama yang awalnya berwarna kuning, perlahan mulai berubah menjadi ASI matur berwarna putih kebiruan.
ASI transisi ini akan diproduksi mulai 2-5 hari hingga 2 minggu pasca persalinan. Pada fase ini, sebaiknya Mama mengoptimalkan produksi ASI dengan cara lebih sering menyusui Si Kecil, mengeluarkan ASI, serta berusaha mengurangi pembengkakan pada payudara.
Fase 3 (ASI Matur)
Setiap fase pembentukan ASI menyediakan segala kecukupan nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil. Jumlah kandungan lemak dalam ASI juga akan mengalami perubahan sesuai kebutuhan bayi. Jenis ASI matur akan mulai diproduksi oleh tubuh sekitar 10-15 hari pasca persalinan.
ASI Pertama (Kolostrum)
ASI pertama merupakan cairan pertama yang akan diterima oleh bayi dari payudara Mama ketika menyusu untuk pertama kalinya pasca persalinan.
Kolostrum mulai diproduksi di kelenjar mamae pada payudara Mama saat masa kehamilan. ASI tersebut berperan penting dalam pembentukan sistem imun bayi.
Jika Mama kesulitan untuk menyusui Si Kecil secara langsung sesaat setelah persalinan, Mama bisa memerah ASI pertama secara langsung dengan tangan agar cairan ini tidak terbuang, kemudian memberikannya pada Si Kecil melalui cup feeder atau pipet.
Umumnya, jumlah kolostrum yang diproduksi berkisar antara 2-20 ml untuk tiap sesi menyusui dalam tiga hari pertama pasca persalinan.
Jumlah ASI pertama yang diproduksi oleh masing-masing Mama akan berbeda-beda, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini, seperti intensitas dan riwayat menyusui Mama.
Semakin tinggi intensitas menyusui Mama dalam 24 jam pasca persalinan, maka jumlah kolostrum yang dihasilkan akan semakin besar.
Jadi, Mama dianjurkan untuk menyusui sesering mungkin yaa… Selain itu, jika Mama sudah pernah menyusui sebelumnya, ASI pertama juga akan keluar lebih cepat dengan jumlah yang lebih besar.
Dilansir dari American Academy of Pediatrics, kolostrum kaya akan nutrisi dan lebih mudah untuk dicerna dalam tubuh karena memiliki kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan zat gula yang lebih rendah dibandingkan ASI transisi dan ASI matur.
Darah dalam Kolostrum
Pernahkah Mama menemui adanya darah dalam kolostrum saat menyusui Si Kecil? Apakah ini merupakan tanda bahaya?
Eitss, tenang saja, Mama… Adanya sedikit darah dalam kolostrum adalah hal yang umum terjadi dan tidak membahayakan kesehatan Si Kecil.
Darah yang terdapat di dalam saluran susu bisa mengalir dan bergabung dengan kolostrum. Kolostrum yang telah bercampur dengan darah akan tampak berwarna merah, merah muda, atau bahkan coklat.
Namun, bagaimanapun juga, jika menemukan cairan berwarna aneh yang keluar dari puting, Mama dapat segera berkonsultasi pada dokter agar mendapatkan penanganan paling tepat.
Kandungan dalam Kolostrum
Kolostrum mengandung berbagai nutrien dalam kadar sangat tinggi yang dapat membantu menjaga dan memberikan nutrisi penuh pada tubuh bayi. Dilansir dari Cleveland Clinic, kandungan nutrien dalam kolostrum, antara lain:
- Immunoglobulin A, berperan sebagai antibodi;
- Laktoferin, merupakan protein yang berperan untuk mencegah infeksi;
- Leukosit, berperan membantu melawan virus penyebab penyakit;
- Faktor pertumbuhan epidermal, merupakan protein yang berperan untuk stimulasi pertumbuhan sel baru;
- Karotenoid, berperan sebagai antioksidan dan memberikan warna pada kolostrum;
- Vitamin A, berperan dalam mendukung sistem penglihatan, kesehatan kulit, dan sistem imun, serta memberikan warna pada kolostrum;
- Magnesium, berperan untuk mendukung kesehatan jantung dan tulang;
- Tembaga dan Zinc, berperan untuk mendukung sistem imun tubuh.
Berapa Lama Kolostrum Bertahan?
ASI mulai diproduksi oleh tubuh Mama bahkan sebelum lahirnya Si Kecil ke dunia. Produksi ASI pertama atau kolostrum dapat dimulai sejak kehamilan trimester kedua.
Saat hamil, Mama bisa saja menemui adanya tetesan cairan bening atau berwarna kuning dari payudara. Nahh, bisa jadi itu adalah kolostrum, Mam…
Fase kolostrum pada produksi ASI akan berhenti saat memasuki fase transisi, atau sekitar 2-5 hari pasca persalinan.
Pada fase transisi ini, kolostrum akan bercampur dengan ASI matur. Jadi, meskipun sudah tidak lagi berada dalam fase kolostrum, ASI Mama akan terus mengandung kolostrum dalam jumlah kecil, hingga Si Kecil berusia enam minggu.
Baca juga: Daya Tahan ASI Perah di Chiller, Freezer, dan Suhu Ruangan
Manfaat Kolostrum untuk Si Kecil
1. Mencegah gangguan sistem pencernaan
Komponen yang terkandung dalam ASI pertama (kolostrum) dapat memberikan nutrisi bagi bakteri baik dan membunuh bakteri jahat, Kolostrum berperan penting dalam mencegah terjadinya infeksi, terutama pada saluran pencernaan.
Selain itu, kolostrum merupakan zat laksatif alami yang dapat membantu kinerja sistem pencernaan bayi dan melancarkan buang air besar.
2. Menjaga sistem imun
Dilansir dari Toscano et al. (2017), ASI pertama kaya akan kandungan antibodi, antioksidan, dan sel darah putih (leukosit), serta zat imun lainnya.
Kandungan ini berperan penting dalam melawan serangan virus dan bakteri penyebab penyakit sehingga dapat mendukung kinerja sistem imun bayi secara optimal.
3. Memberikan efek tenang
ASI pertama memiliki aroma khas yang dapat memberikan efek tenang pada bayi setelah melewati seluruh prosedur persalinan.
Wah, cairan tubuh Mama yang satu ini ajaib banget ya! Pastikan bayi mendapatkan kolostrum di usia awal kelahirannya agar dapat merasakan manfaatnya secara optimal ya, Mama…
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
American Academy of Pediatrics. Providing breastmilk for premature and ill newborns.
Colostrum: What Is It, Benefits & What To Expect – Cleveland Clinic
Your first breast milk or ‘colostrum’ – HSE.ie