ASI perah adalah salah satu cara untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si Kecil bagi Mama yang tidak bisa menyusui langsung. Oleh karena itu, menyimpan ASI perah dengan benar adalah hal yang penting untuk menjaga kualitas dan keamanannya. Salah satu tempat yang sering digunakan untuk menyimpan ASI perah adalah freezer atau lemari pembeku. Lalu, berapa lama daya tahan ASI perah di dalam freezer? Apa yang harus diperhatikan saat membekukan dan mencairkan ASI perah? Yuk, simak penjelasannya!
Berapa Lama ASI Perah Bisa Bertahan di dalam Freezer?
Sebuah penelitian membuktikan ASI perah dapat bertahan di dalam freezer hingga sembilan bulan tanpa kehilangan makronutrien. Para peneliti berusaha untuk menentukan bagaimana penyimpanan ASI di dalam freezer dapat mempengaruhi pH, jumlah bakteri dan kandungan nutrisi. Mereka mengumpulkan 100 mililiter susu dari 40 ibu.
Hasilnya, para peneliti menemukan pH susu dan jumlah koloni gram negatif menurun selama sembilan bulan penyimpanan ASI di dalam freezer. Jumlah total bakteri dan koloni gram positif juga menurun, paling cepat dalam susu beku yang didinginkan.
Selain itu, melansir dari VeryWell Family, daya tahan ASI perah di dalam freezer tergantung pada jenis kulkas yang Mama gunakan.
- Pada lemari es atau kulkas satu pintu, dengan suhu -18 hingga 0 derajat celsius, ASI perah di dalam freezer bisa bertahan sampai dua minggu.
- Freezer dengan lemari es dua pintu, yang memiliki suhu -20 hingga -18 derajat celsius, ASI perah di dalam freezer bisa bertahan hingga tiga hingga enam bulan.
- Jika Mama memiliki deep freezer atau chest freezer, yang bersuhu lebih rendah lagi, ASI perah di dalam freezer bisa bertahan hingga satu tahun.
Baca juga: Cara Mudah Menyimpan ASI Perah saat Liburan
Bagaimana Cara Membekukan ASI Perah yang Benar?
Ada beberapa hal yang harus Mama perhatikan saat membekukan ASI perah, antara lain:
- Gunakan wadah yang bersih, kering, dan tertutup rapat, seperti botol plastik, kantong ASI, atau wadah khusus beku. Sebaiknya hindari menggunakan botol kaca, karena bisa pecah saat membeku.
- Labeli wadah dengan tanggal dan jumlah ASI perah yang disimpan. Usahakan untuk tidak menyimpan ASI perah lebih dari yang dibutuhkan bayi dalam sekali minum, agar tidak terbuang sia-sia.
- Jangan mengisi wadah sampai penuh, karena ASI perah akan mengembang saat membeku. Biarkan sedikit ruang kosong di bagian atas wadah.
- Simpan wadah di bagian belakang freezer, yang paling jauh dari pintu lemari pendingin. Hindari menyimpan wadah di dekat dinding freezer, karena suhunya bisa berubah-ubah.
- Jangan membekukan ASI perah yang sebelumnya sudah dicairkan, karena bisa menurunkan kualitas dan keamanannya.
Bagaimana Cara Mencairkan ASI Perah yang Beku?
Ada beberapa cara untuk mencairkan ASI perah yang beku yang bisa Mama lakukan, antara lain:
- Pindahkan wadah dari freezer ke lemari es atau chiller, dan biarkan mencair secara perlahan selama beberapa jam. Setelah mencair, ASI perah bisa disimpan di lemari es hingga 24 jam sebelum disajikan.
- Letakkan wadah di bawah air mengalir hangat, atau rendam wadah dalam mangkuk berisi air hangat. Aduk perlahan ASI perah agar suhunya merata. Setelah mencair, ASI perah harus segera disajikan atau disimpan di lemari es hingga 4 jam.
- Gunakan alat pemanas botol susu yang khusus untuk ASI perah. Ikuti petunjuk penggunaan alat tersebut dengan baik. Setelah mencair, ASI perah harus segera disajikan atau disimpan di lemari es hingga 4 jam.
Eitsss, jangan mencairkan ASI perah dengan cara memasukkannya ke dalam microwave, oven, atau panci berisi air mendidih ya, Mam. Dilansir dari Mayo Clinic, hal itu bisa merusak nutrisi dan antibodi yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, sebaiknya Mama juga tidak mencairkan ASI perah dengan cara menaruhnya di suhu ruangan, karena bisa meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.
Baca juga: Listrik Padam? Ini Cara Menyelamatkan ASI Perah di Freezer!
Bagaimana Cara Menyajikan ASI Perah yang Sudah Dicairkan?
Guidelines dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan sebelum menyajikan ASI perah yang sudah dicairkan, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan, antara lain:
- Aduk perlahan ASI perah agar lemak susu tercampur dengan baik. Jangan mengocok ASI perah, karena bisa merusak struktur proteinnya.
- Periksa suhu ASI perah dengan cara meneteskan sedikit di pergelangan tangan Mama. Pastikan suhunya tidak terlalu panas atau terlalu dingin untuk si Kecil.
- Sebaiknya berikan ASI perah dengan menggunakan media yang aman, seperti cup feeder, sendok atau pipet agar bayi tidak mengalami bingung puting.
- Jika si Kecil tidak menghabiskan ASI perah dalam sekali minum, Mama bisa menyimpan sisa ASI perah hingga 2 jam. Setelah itu, Mama harus membuangnya, karena sudah tidak aman lagi untuk dikonsumsi.
Itulah tadi penjelasan tentang daya tahan ASI perah di dalam freezer. Jadi, agar ASI perah tetap terjaga kualitas dan keamanannya, Mama perlu memahami cara penyimpanan yang benar. Semoga artikel ini bermanfaat ya, Mam…
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Cara Penyimpanan ASI Perah yang Benar. URL: https://www.alodokter.com/penyimpanan-asi-perah-yang-benar (diakses 1/2/2024)
2. Breast milk storage: Do’s and don’ts. URL: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350 (diakses 1/2/2024)
3. CDC Guidelines for Proper Storage and Preparation of Breast Milk. URL: https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm (diakses 1/2/2024)
4. How long should breast milk be stored in a freezer? URL: https://publications.aap.org/aapnews/news/11031/How-long-should-breast-milk-be-stored-in-a-freezer?autologincheck=redirected (diakses 1/2/2024)
5. Pumping and Storing Frozen Breast Milk. URL: https://www.verywellfamily.com/how-to-collect-breast-milk-to-be-frozen-431742 (diakses 1/2/2024)