Ketika hamil, ada satu organ penting yang sering luput dari perhatian, yaitu ari-ari atau plasenta. Organ ini hanya ada selama kehamilan dan memiliki peran luar biasa untuk tumbuh kembang janin. Mama, yuk kita kenali lebih dalam tentang ari-ari bayi agar lebih siap menjalani kehamilan hingga persalinan.
Fungsi Ari-ari Bayi
Ari-ari bekerja seperti “jembatan kehidupan” antara Mama dan si kecil. Beberapa fungsi utamanya:
- Nutrisi: Mengalirkan zat gizi dari makanan Mama ke janin.
- Oksigen: Menyalurkan oksigen ke janin agar pertumbuhan optimal.
- Hormon: Memproduksi hormon penting seperti progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan tetap sehat.
Jenis Posisi Plasenta
Posisi ari-ari bisa berbeda pada tiap Mama, berikut di antaranya:
- Anterior: Melekat di bagian depan rahim.
- Posterior: Menempel di belakang rahim, sering dianggap posisi paling “ideal”.
- Plasenta Previa: Ari-ari menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir, sehingga perlu perhatian khusus.
Perkembangan Ari-ari per Trimester
- Trimester 1: Ari-ari mulai terbentuk sekitar minggu ke-12.
- Trimester 2: Plasenta matang, mulai optimal menyalurkan nutrisi.
- Trimester 3: Ari-ari siap menunjang pertumbuhan akhir janin hingga persalinan.
Baca Juga: 7 Tips Menyusui sambil Berbaring yang Aman dan Nyaman
Masalah Umum pada Ari-ari
Beberapa kondisi yang perlu Mama kenali:
- Plasenta Previa: Menutupi jalan lahir, bisa menyebabkan perdarahan.
- Abrupsio Plasenta: Ari-ari terlepas sebelum waktunya, kondisi darurat yang harus segera ditangani.
Tips untuk Mama:
1. Rutin periksa kehamilan sesuai jadwal.
2. Segera hubungi tenaga kesehatan bila ada perdarahan atau nyeri hebat.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk memastikan kesehatan ari-ari, dokter biasanya melakukan:
- USG kehamilan: Mengetahui posisi dan kondisi plasenta.
- Doppler: Mengecek aliran darah dari Mama ke janin.
Perawatan dan Pantangan untuk Mama
Agar ari-ari tetap sehat, Mama bisa melakukan langkah berikut:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang (sayur, buah, protein).
- Hindari merokok, alkohol, dan stres berlebihan.
- Istirahat cukup dan jangan terlalu lelah.
Tips praktis:
Mama bisa rutin jalan santai atau prenatal yoga untuk melancarkan sirkulasi darah.
Baca Juga: Rahasia Kesehatan Janin Dimulai dari Asam Folat: Nutrisi Penting yang Wajib Mama Tahu!
Mitos Seputar Ari-ari Bayi
Beberapa budaya masih menyimpan mitos tentang ari-ari, misalnya harus dikubur dengan ritual tertentu. Faktanya, secara medis, ari-ari adalah jaringan yang memang akan keluar setelah bayi lahir (plasenta lahir). Perawatan dan penghormatan setelah persalinan adalah pilihan keluarga, tetapi yang lebih penting adalah menjaga kesehatan ari-ari saat hamil.
FAQ
Apakah posisi ari-ari memengaruhi persalinan normal?
Ya, Mama. Jika ari-ari berada di posisi normal (anterior atau posterior), persalinan normal biasanya bisa dilakukan. Namun, bila ari-ari menutupi jalan lahir (plasenta previa), dokter akan merekomendasikan operasi caesar demi keamanan Mama dan bayi.
Pentingnya Menyusui Setelah Bayi Lahir
Setelah bayi lahir dan ari-ari ikut dikeluarkan, perjalanan menyusui dimulai. Menyusui langsung segera setelah bayi lahir membantu:
- Merangsang kontraksi rahim agar perdarahan berkurang.
- Memberikan kolostrum kaya antibodi pada bayi.
- Menguatkan ikatan emosional Mama dan si kecil.
Referensi
- Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Dashe, J. S., Hoffman, B. L., Casey, B. M., & Spong, C. Y. (2018). Williams Obstetrics, 25th Edition. McGraw-Hill Education.
- Mayo Clinic. (2023). Placenta: How it works, what’s normal. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/placenta-previa
- American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). (2022). Placental complications. https://www.acog.org