fbpx

Halo Mama! Saat ini, istilah stunting semakin sering kita dengar ya, terutama di berbagai kampanye kesehatan anak. Tapi sebenarnya, apa sih stunting itu? Apakah stunting bisa disembuhkan, dan apa yang bisa Mama lakukan jika si kecil menunjukkan tanda-tanda stunting? Yuk, kita bahas sama-sama


๐Ÿ“Œ Apa Itu Stunting dan Apa Penyebabnya?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan โ€” mulai dari dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan di bawah standar usianya, tapi bahayanya bukan cuma soal fisik, Ma. Stunting juga berdampak pada perkembangan otak, kemampuan belajar, hingga produktivitas anak saat dewasa nanti.

Penyebab utamanya bisa karena:

  • Kurangnya asupan gizi selama masa kehamilan dan awal kehidupan bayi.
  • Infeksi berulang, seperti diare atau ISPA.
  • Pola pengasuhan yang kurang optimal.
  • Akses layanan kesehatan yang terbatas.

Menurut UNICEF (2023), di Indonesia, sekitar 21,6% balita mengalami stunting โ€” angka ini memang sudah menurun, tapi tetap jadi perhatian serius bagi kita semua.

Baca Juga : Cegah stunting, Inilah Sumber Protein Hewani untuk MPASI!


๐Ÿ“Œ Tanda-Tanda Anak Mengalami Stunting

Mama bisa mengenali beberapa tanda stunting berikut ini:

  • Tinggi badan anak lebih pendek dibanding teman sebayanya.
  • Berat badan sulit naik meski sudah makan dengan porsi cukup.
  • Anak sering sakit, khususnya infeksi saluran pernapasan dan pencernaan.
  • Perkembangan motorik dan bicara cenderung lambat.
  • Nafsu makan rendah dan sering rewel.

Kalau Mama menemukan tanda-tanda ini, jangan panik ya, Ma. Yang terpenting adalah segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapat penanganan sedini mungkin.


๐Ÿ“Œ Apakah Stunting Bisa Disembuhkan?

Kabar baiknya, Ma โ€” stunting memang bisa diperbaiki, terutama jika ditangani sebelum anak berusia 2 tahun. Setelah usia tersebut, pertumbuhan tinggi badan mungkin sulit dikejar, tapi Mama tetap bisa mengoptimalkan perkembangan otak dan kesehatannya dengan langkah-langkah yang tepat.

Penanganan stunting meliputi:

  • Pemenuhan gizi seimbang: Berikan makanan kaya protein, zat besi, kalsium, vitamin A, dan omega-3.
  • Pemberian ASI Eksklusif: Sangat penting untuk bayi 0-6 bulan, dan tetap lanjutkan menyusui hingga usia 2 tahun atau lebih saat bersama anak.
  • Pemberian MPASI berkualitas: Mulai usia 6 bulan, perkenalkan makanan pendamping ASI dengan tekstur dan kandungan gizi sesuai usia.
  • Pantau tumbuh kembang anak secara rutin di posyandu atau fasilitas kesehatan.

Baca Juga : Apakah Pertumbuhan Anak Stunting bisa Disembuhkan?


๐Ÿ“Œ Tips untuk Mama: Cegah Stunting Sejak Dini

Agar buah hati kita tumbuh optimal, yuk Ma, mulai lakukan hal-hal ini:

  • Pastikan Mama mengonsumsi gizi seimbang saat hamil dan menyusui, karena kualitas ASI sangat tergantung dari asupan Mama.
  • Berikan ASI eksklusif hingga 6 bulan dan lanjutkan menyusui sambil MPASI hingga usia 2 tahun atau lebih.
  • Rutin periksa kehamilan dan tumbuh kembang anak di posyandu.
  • Jaga kebersihan lingkungan dan biasakan cuci tangan sebelum makan.
  • Konsultasi rutin dengan dokter anak atau ahli gizi jika berat badan atau tinggi badan si kecil mulai menyimpang dari grafik pertumbuhan.

Terus berikan ASI saat bersama si kecil, dampingi ia tumbuh dengan penuh cinta, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Ingat ya, Ma โ€” Mama tidak sendiri. Yuk, kita saling dukung demi generasi yang sehat dan kuat! 


Referensi: