fbpx

Saat melihat si kecil mengeluarkan air liur terus-menerus, mungkin Mama bertanya-tanya, apakah ini normal? Tenang, Mama tidak sendirian. Banyak bayi mengalami kondisi ini, terutama dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Yuk, kita bahas bersama!

Apakah Normal Jika Air Liur Bayi Keluar Terus?

Ya, sangat normal, Mama! Bayi memiliki kelenjar ludah yang aktif sejak lahir, tetapi mereka belum memiliki kontrol penuh terhadap otot-otot di mulutnya untuk menelan air liur secara efektif. Kondisi ini biasanya mulai terlihat pada usia 2-3 bulan dan memuncak sekitar usia 6 bulan.

Penyebab Air Liur Bayi Keluar Terus

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya:

  1. Perkembangan Kelenjar Ludah
    • Bayi mulai menghasilkan lebih banyak air liur sebagai persiapan pencernaan.
  2. Tumbuh Gigi
    • Biasanya dimulai sekitar usia 4-6 bulan, menyebabkan iritasi gusi dan peningkatan produksi air liur.
  3. Refleks Menelan yang Belum Matang
    • Bayi masih belajar mengontrol otot-otot mulutnya sehingga belum bisa menelan air liur dengan baik.
  4. Eksplorasi dengan Mulut
    • Pada fase oral, bayi sering memasukkan tangan atau benda ke dalam mulut yang merangsang produksi air liur lebih banyak.
  5. Refluks Gastroesofageal (GERD)
    • Beberapa bayi mengalami refluks yang menyebabkan iritasi di tenggorokan dan meningkatkan produksi air liur.

Baca Juga: Sariawan pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

Tips Mengatasi Air Liur Berlebihan

Meskipun kondisi ini normal, ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengelola air liur berlebih:

  • Gunakan Celemek atau Kain Lembut
    • Pilih bahan yang nyaman untuk menyerap air liur agar bayi tetap kering dan terhindar dari iritasi kulit.
  • Jaga Kebersihan Kulit Bayi
    • Bersihkan area sekitar mulut dan dagu dengan kain lembut agar tidak terjadi ruam.
  • Pijat Gusi Bayi
    • Jika air liur berlebih disebabkan oleh pertumbuhan gigi, Mama bisa memijat gusi bayi dengan lembut menggunakan jari bersih atau teether dingin.
  • Pastikan Bayi Menyusu dengan Baik
    • Menyusui langsung tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisinya, tetapi juga membantu menguatkan otot-otot mulut yang berperan dalam menelan air liur.

Sampai Kapan Bayi Mengeluarkan Air Liur Berlebihan?

Air liur berlebih biasanya mulai berkurang setelah usia 9-12 bulan, ketika bayi sudah lebih mahir menelan dan mulai makan makanan padat. Namun, setiap bayi berbeda, dan beberapa mungkin masih mengalami air liur berlebih hingga usia 18 bulan.

Kapan Mama Harus Membawa Bayi ke Dokter?

Meskipun normal, Mama perlu waspada jika air liur berlebih disertai dengan:

  • Kesulitan bernapas
  • Sulit menelan
  • Demam tinggi
  • Ruam atau iritasi kulit yang parah
  • Air liur berlebih terjadi setelah cedera di kepala atau mulut

Jika Mama melihat tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.

Baca Juga: Suhu Normal Bayi: Panduan Lengkap untuk Mama

Kesimpulan

Jadi, Mama tidak perlu khawatir jika bayi mengeluarkan air liur terus-menerus, karena ini adalah bagian dari tumbuh kembangnya. Dengan perawatan yang tepat, si kecil akan tetap nyaman dan bahagia. Selalu perhatikan tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada yang mengkhawatirkan.

Menjaga bayi tetap nyaman adalah prioritas utama. Tetaplah menyusui secara langsung saat bersama si kecil, karena ASI bukan hanya sumber nutrisi terbaik, tetapi juga membantu perkembangan oralnya. Mama hebat, tetap semangat dalam perjalanan menyusui ini! 💕


Referensi:

  • American Academy of Pediatrics. (2021). Drooling in Infants and Teething: What Parents Need to Know. https://www.aap.org
  • Mayo Clinic. (2022). Baby Drooling: Causes and Management. https://www.mayoclinic.org
  • World Health Organization. (2020). Breastfeeding and Infant Development. https://www.who.int