Mama mungkin sudah familiar dengan garis-garis halus yang muncul di perut, paha, atau payudara saat hamil. Nah, itulah yang disebut stretch mark atau striae. Kondisi ini terjadi akibat peregangan kulit yang terlalu cepat, sehingga serat kolagen dan elastin di lapisan dermis mengalami robekan mikro (McDaniel et al., 2022). Akibatnya, muncul guratan berwarna merah muda, ungu, hingga putih keperakan, tergantung pada usia dan warna kulit Mama.
Penyebab Stretch Mark
Tidak hanya kehamilan, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan stretch mark:
- Perubahan berat badan secara cepat, baik naik maupun turun.
- Pubertas, ketika tubuh tumbuh pesat.
- Penggunaan steroid topikal atau oral dalam jangka panjang.
- Faktor genetik, di mana riwayat keluarga juga berperan.
- Kehamilan, karena kulit Mama meregang seiring pertumbuhan janin dan perubahan hormon.
Menurut studi oleh Elsaie et al. (2021), hormon kortisol yang meningkat selama kehamilan dapat melemahkan serat elastin, sehingga kulit lebih mudah meregang dan timbul stretch mark.
Ciri-ciri Stretch Mark
Mama bisa mengenali stretch mark dari ciri-ciri berikut:
- Awalnya berwarna kemerahan atau ungu, terasa gatal atau sedikit menonjol.
- Seiring waktu, warnanya akan memudar menjadi putih keperakan dan terasa lebih halus.
- Umumnya muncul di perut, paha, payudara, bokong, dan lengan atas.
Siapa yang Berisiko?
Beberapa kelompok lebih rentan mengalami stretch mark, antara lain:
- Ibu hamil, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
- Remaja yang mengalami lonjakan pertumbuhan.
- Individu dengan riwayat keluarga stretch mark.
- Orang yang mengalami kenaikan berat badan cepat.
Menariknya, stretch mark lebih sering muncul pada kehamilan pertama, karena kulit belum sempat menyesuaikan dengan peregangan yang besar (Brennan et al., 2020).
Baca Juga: Stretch Mark pada Ibu Hamil: Ciri-ciri dan Cara Mencegahnya
Cara Mencegah Stretch Mark
Mama tidak bisa sepenuhnya mencegah stretch mark, tapi bisa meminimalkan risikonya dengan perawatan rutin:
- Jaga kenaikan berat badan tetap ideal sesuai usia kehamilan.
- Gunakan pelembap setiap hari, terutama yang mengandung hyaluronic acid, cocoa butter, atau minyak almond.
- Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin C, protein, dan kolagen alami, seperti ikan, telur, buah sitrus, dan sayuran hijau.
- Minum air putih cukup agar kulit tetap terhidrasi dan elastis.
Cara Mengatasi Stretch Mark
Jika stretch mark sudah muncul, Mama tetap bisa melakukan perawatan:
1. Perawatan Topikal
- Krim dengan retinoid (seperti tretinoin) efektif pada stretch mark baru, tapi tidak disarankan untuk Mama hamil atau menyusui (Elsaie et al., 2021).
- Centella Asiatica dan hyaluronic acid dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan meningkatkan kolagen.
2. Perawatan Klinis
- Laser fractional CO₂ atau microneedling terbukti membantu memperbaiki warna dan tekstur kulit (Brennan et al., 2020).
- Radiofrequency (RF) menstimulasi produksi kolagen baru, membuat kulit lebih kencang.
Namun, penting untuk memahami bahwa stretch mark jarang hilang total. Tujuan utama perawatan adalah menyamarkan warna dan memperbaiki tekstur kulit.
Baca Juga: Calamine Lotion: Manfaat, Cara Pakai, dan Keamanannya untuk Mama & Keluarga
Riset dan Studi
Sebuah meta-analisis oleh Elsaie et al. (2021) menunjukkan bahwa tretinoin, laser fractional, dan microneedling memberikan perbaikan signifikan pada tampilan stretch mark, tetapi hasilnya bervariasi antar individu. Oleh karena itu, konsultasi dengan dermatologist sangat disarankan sebelum Mama memulai perawatan.
Kapan Harus ke Dokter?
Mama sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit jika:
- Stretch mark terasa nyeri, gatal parah, atau disertai infeksi.
- Mama ingin mencoba perawatan klinis seperti laser.
- Mama ingin memastikan produk topikal yang digunakan aman saat menyusui.
Biaya perawatan profesional bervariasi, mulai dari Rp500.000 hingga Rp3.000.000 per sesi, tergantung jenis terapi dan klinik.
FAQ seputar Stretch Mark
1. Apakah stretch mark bisa hilang total?
Tidak sepenuhnya, Mama. Stretch mark dapat memudar dan lebih samar dengan perawatan rutin, tetapi jarang hilang sepenuhnya.
2. Apakah krim stretch mark benar-benar efektif?
Krim dapat membantu melembapkan dan meningkatkan elastisitas kulit, terutama jika digunakan sejak awal kehamilan.
3. Apa aman menggunakan krim stretch mark saat menyusui?
Sebagian besar pelembap berbahan alami aman digunakan. Hindari retinoid atau bahan aktif keras lainnya.
4. Apakah stretch mark bisa hilang sendiri?
Stretch mark baru biasanya memudar seiring waktu, namun tidak hilang total.
5. Stretch mark lebih sering muncul pada kehamilan ke-berapa?
Biasanya pada kehamilan pertama, namun bisa juga muncul kembali pada kehamilan berikutnya, tergantung kondisi kulit Mama.
Tips untuk Mama
- Gunakan body oil atau lotion dua kali sehari, terutama setelah mandi.
- Jangan garuk area yang terasa gatal karena dapat memperparah robekan kulit.
- Fokus pada nutrisi dan hidrasi kulit dari dalam, bukan hanya dari luar.
- Saat bersama si kecil, tetap utamakan menyusui langsung, karena kontak kulit ke kulit membantu pelepasan hormon oksitosin yang juga bermanfaat bagi kesehatan kulit dan emosi Mama.
Guratan ini mungkin tidak bisa hilang sepenuhnya, tapi bisa menjadi pengingat indah bahwa tubuh Mama telah menciptakan kehidupan. Rawat kulit dengan lembut, cintai perubahan tubuh Mama, dan teruslah menyusui dengan penuh kasih. Karena kecantikan sejati Mama terpancar dari rasa percaya diri dan cinta yang tulus.
Referensi:
- Brennan, M., Rizer, R., & Rosen, T. (2020). Stretch Marks: Pathogenesis, Prevention, and Treatment Options. Dermatologic Therapy, 33(4), e13707. https://doi.org/10.1111/dth.13707
- Elsaie, M. L., Baumann, L. S., & Elsaaiee, L. T. (2021). Update on Stretch Marks: Pathogenesis, Treatment, and Prevention. Dermatologic Surgery, 47(2), 237–245. https://doi.org/10.1097/DSS.0000000000002774
- McDaniel, D. H., et al. (2022). Advances in the Understanding of Skin Elasticity and Stretch Marks Formation. International Journal of Women’s Dermatology, 8(3), 301–309. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2021.11.003

