fbpx

Mama mungkin sering mendengar kata estrogen sebagai salah satu hormon penting bagi perempuan. Tapi, tahukah Mama bahwa estrogen tidak hanya memengaruhi siklus menstruasi, melainkan juga berperan besar saat hamil, menyusui, hingga masa menopause? Mari kita kupas tuntas bersama dengan bahasa yang ringan agar Mama semakin percaya diri dalam memahami tubuh sendiri.


Apa Itu Estrogen dan Perannya?

Estrogen adalah hormon utama yang diproduksi oleh ovarium, adrenal, dan plasenta (saat hamil). Hormon ini berperan dalam:

  • Mengatur siklus menstruasi
  • Mendukung perkembangan organ reproduksi
  • Membantu pembentukan tulang dan jaringan lemak
  • Menjaga kesehatan kulit dan rambut
  • Berperan dalam suasana hati

Tanpa estrogen, tubuh perempuan tidak bisa berfungsi optimal, terutama dalam hal kesuburan dan kehamilan.


Jenis-Jenis Estrogen

Ada tiga jenis utama estrogen yang bekerja pada tubuh Mama:

  1. Estradiol (E2): Paling dominan pada usia subur, penting untuk ovulasi.
  2. Estrone (E1): Muncul lebih banyak setelah menopause.
  3. Estriol (E3): Paling banyak diproduksi saat hamil karena dihasilkan oleh plasenta.

Baca Juga: Kenali 2 Hormon Menyusui yang Bikin ASI Melimpah


Siklus Menstruasi dan Fluktuasi Estrogen

Estrogen naik turun mengikuti siklus menstruasi Mama:

  • Fase folikular (hari 1–14): Estrogen meningkat untuk mematangkan sel telur.
  • Ovulasi: Puncak estrogen terjadi, memicu pelepasan sel telur.
  • Fase luteal: Estrogen menurun, progesteron meningkat.
  • Menstruasi: Estrogen berada pada titik terendah.

Fakta Hormon Estrogen pada Ibu Hamil

Saat hamil, estrogen melonjak drastis untuk mendukung:

  • Pertumbuhan rahim dan aliran darah ke janin
  • Produksi ASI dengan mempersiapkan kelenjar payudara
  • Menjaga kesehatan plasenta

Fakta Hormon Estrogen pada Ibu Menyusui

Uniknya, setelah melahirkan, kadar estrogen justru menurun. Hal ini penting agar hormon prolaktin bisa bekerja maksimal dalam produksi ASI. Jadi, walaupun estrogen rendah, ini adalah mekanisme alami agar Mama bisa memberikan ASI eksklusif untuk si kecil.


Gejala Kekurangan dan Kelebihan Estrogen

Kekurangan estrogen:

  • Haid tidak teratur
  • Vagina kering
  • Susah tidur
  • Mudah lelah dan mood swing

Kelebihan estrogen:

  • Payudara nyeri
  • Berat badan mudah naik
  • Sakit kepala
  • Perdarahan menstruasi lebih banyak

Baca Juga: Prolaktin Adalah? Pembahasan Lengkap Prolaktin, Hormon Kunci dalam Proses Menyusui


Sumber Makanan dan Suplemen Estrogen

Mama bisa membantu menyeimbangkan kadar estrogen melalui:

  • Makanan kaya fitoestrogen: kedelai, tempe, tahu, flaxseed, kacang-kacangan
  • Sayur & buah: brokoli, apel, berry
  • Suplemen: hanya sesuai anjuran dokter

Tips untuk Mama:

  • Cobalah pola makan seimbang dengan lebih banyak sayur hijau dan protein nabati.
  • Lakukan olahraga rutin ringan seperti jalan kaki atau yoga.
  • Kelola stres dengan relaksasi atau meditasi.

Dampak pada Kesuburan dan Menopause

  • Pada usia subur, estrogen memastikan ovulasi berjalan lancar.
  • Menjelang menopause, kadar estrogen menurun, menyebabkan gejala seperti hot flashes, sulit tidur, dan perubahan mood.
  • Keseimbangan estrogen penting agar Mama tetap sehat, subur, dan percaya diri menghadapi setiap fase kehidupan.

FAQ: Bagaimana Cara Meningkatkan Kadar Estrogen Secara Alami?

  • Konsumsi makanan kaya fitoestrogen (kedelai, biji-bijian, sayuran hijau)
  • Istirahat cukup dan rutin olahraga
  • Hindari merokok dan alkohol
  • Diskusi dengan dokter bila memerlukan terapi tambahan

Referensi

  • American College of Obstetricians and Gynecologists. (2023). Estrogen and Women’s Health. https://www.acog.org
  • World Health Organization. (2022). Breastfeeding and Maternal Health. https://www.who.int
  • National Institutes of Health. (2021). Estrogen in Women’s Reproductive Health. https://www.nih.gov