Pernahkah Mama mendengar tentang endometriosis? Kondisi ini seringkali tak disadari, tapi bisa memengaruhi kualitas hidup perempuan, termasuk saat merencanakan kehamilan. Supaya Mama lebih paham, yuk kita bahas bersama mulai dari penyebab, gejala, hingga cara pencegahannya.
Apa Itu Endometriosis?
Endometriosis adalah kondisi saat jaringan yang mirip dengan lapisan dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya (World Health Organization, 2023).
Setiap kali Mama mengalami menstruasi, jaringan ini ikut menebal dan luruh, tapi karena letaknya di luar rahim, jaringan tersebut tidak bisa keluar dan akhirnya menimbulkan peradangan, nyeri, bahkan perlengketan organ.
Penyebab Endometriosis
Hingga kini, penyebab pasti endometriosis belum diketahui. Namun, beberapa teori menyebutkan kemungkinan berasal dari:
- Menstruasi retrograde: darah menstruasi mengalir ke belakang melalui saluran tuba ke rongga panggul.
- Faktor genetik
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
- Penyebaran melalui pembuluh darah atau limfa
Faktor Risiko Endometriosis
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Mama mengalami endometriosis antara lain:
- Usia 25-40 tahun
- Riwayat keluarga
- Siklus haid pendek (<27 hari)
- Menstruasi berat atau lama
- Tidak pernah hamil
Mitos dan Fakta Endometriosis
Mitos: Endometriosis hanya terjadi saat sudah menikah.
Fakta: Endometriosis bisa terjadi pada remaja hingga dewasa, bahkan sebelum menikah (World Health Organization, 2023).
Mitos: Hamil bisa menyembuhkan endometriosis.
Fakta: Hamil bisa meredakan gejala, tapi tidak menyembuhkan sepenuhnya.
Gejala atau Ciri-Ciri Endometriosis
Mama perlu waspada jika mengalami:
- Nyeri hebat saat haid
- Nyeri saat berhubungan intim
- Nyeri panggul kronis
- Perut kembung
- Sulit hamil
- BAB atau BAK sakit saat menstruasi
Baca Juga: Penyebab Susah Hamil Bisa Jadi Karena 5 Hal Berikut, Mam!
Diagnosis Endometriosis
Endometriosis sulit dideteksi hanya dari gejala. Biasanya dokter akan melakukan:
- Pemeriksaan panggul
- USG transvaginal
- MRI
- Laparoskopi (operasi kecil untuk melihat langsung kondisi organ)
Stadium Endometriosis
Endometriosis dibagi menjadi 4 stadium:
- Minimal: bercak kecil di organ panggul.
- Ringan: bercak lebih banyak dan perlengketan ringan.
- Sedang: banyak bercak dan kista di ovarium.
- Berat: perlengketan organ panggul dan usus, kista besar.
Pengobatan Endometriosis
Pengobatan tergantung tingkat keparahan:
- Obat pereda nyeri (ibuprofen)
- Terapi hormonal (pil KB, suntik hormon)
- Laparoskopi
- Operasi pengangkatan jaringan
Tips untuk Mama:
Cobalah yoga, kompres hangat, atau relaksasi untuk membantu meredakan nyeri haid.
Baca Juga: Proses Bayi Tabung: Faktor Keberhasilan dan Risikonya
Pencegahan Endometriosis
Meski belum bisa dicegah sepenuhnya, Mama bisa menurunkan risiko dengan:
- Olahraga rutin
- Konsumsi makanan kaya omega-3
- Menghindari stres berlebihan
- Hindari paparan bahan kimia berbahaya
Komplikasi Endometriosis
Jika tak ditangani, endometriosis bisa menyebabkan:
- Infertilitas
- Kista ovarium (endometrioma)
- Perlengketan organ
- Risiko kanker ovarium lebih tinggi
Perbedaan Endometriosis dan Kista
Endometriosis | Kista Ovarium |
Jaringan rahim tumbuh di luar rahim | Benjolan berisi cairan di ovarium |
Nyeri saat haid & berhubungan intim | Biasanya tanpa gejala, kecuali pecah |
Bisa menyebabkan infertilitas | Jarang menyebabkan infertilitas |
Kapan Harus ke Dokter?
Mama sebaiknya periksa ke dokter jika:
- Nyeri haid sangat parah hingga mengganggu aktivitas
- Sulit hamil setelah setahun menikah
- Nyeri saat berhubungan intim
Jangan abaikan nyeri haid berlebihan, karena itu bisa jadi tanda endometriosis.
Endometriosis memang bisa bikin khawatir, tapi bukan berarti Mama tak bisa hidup nyaman. Kenali gejala sejak dini, lakukan pemeriksaan rutin.
Referensi:
- World Health Organization. (2023). Endometriosis. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/endometriosis
- Mayo Clinic. (2023). Endometriosis. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endometriosis/symptoms-causes/syc-20354656
- Ikatan Dokter Indonesia. (2023). Endometriosis. Retrieved from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/endometriosis