fbpx

Saat merencanakan kehamilan atau sekadar ingin lebih mengenal tubuh sendiri, penting banget untuk memahami masa subur. Dengan mengetahui kapan masa subur terjadi, peluang Mama untuk hamil jadi lebih besar. Nah, di artikel ini,akan dijelaskan mulai dari apa itu masa subur, cara menghitungnya, hingga tips memantaunya. Yuk, kita bahas bareng, Ma!


Apa Itu Masa Subur pada Wanita?

Masa subur adalah periode dalam siklus menstruasi saat peluang wanita untuk hamil berada di puncaknya. Masa ini terjadi saat ovulasi, yaitu proses pelepasan sel telur matang dari ovarium menuju tuba falopi. Jika pada saat ini Mama berhubungan intim, peluang terjadinya pembuahan lebih tinggi.


Cara Menghitung Masa Subur

Mama bisa menghitung masa subur berdasarkan panjang siklus menstruasi. Caranya:

  1. Catat tanggal hari pertama menstruasi setiap bulan.
  2. Hitung jarak dari hari pertama haid bulan ini ke hari pertama haid bulan berikutnya (biasanya 28-35 hari).
  3. Masa subur biasanya terjadi pada hari ke-12 hingga hari ke-16 sebelum haid berikutnya.

Contoh:
Jika siklus Mama 28 hari, ovulasi diperkirakan terjadi di hari ke-14.


Tanda-Tanda Mama Memasuki Masa Subur

Tubuh Mama memberikan sinyal alami saat memasuki masa subur, di antaranya:

  • Lendir serviks lebih licin dan bening seperti putih telur mentah.
  • Suhu basal tubuh (BBT) sedikit meningkat.
  • Nyeri ringan di perut bagian bawah (mittelschmerz).
  • Gairah seksual meningkat.
  • Payudara terasa lebih sensitif.

Mama bisa mulai mencatat perubahan-perubahan ini setiap bulan untuk mengenali polanya.

Baca Juga: Benarkah Bisa Mengatur Jenis Kelamin Bayi? Ini Cara Hamil Anak Laki-Laki Menurut Sains dan Tips Sehatnya, Ma!


Studi Mengenai Masa Subur

Sebuah studi oleh Wilcox et al. (1995) dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa peluang kehamilan paling besar terjadi jika hubungan intim dilakukan pada hari ke-2 sebelum ovulasi hingga hari ovulasi itu sendiri.

Studi tersebut membuktikan pentingnya Mama memahami masa subur agar peluang hamil optimal.


Tips Memantau Masa Subur

  • Gunakan aplikasi kalender kesuburan
    Sekarang banyak aplikasi gratis yang bisa membantu Mama mencatat siklus haid dan memprediksi masa subur.
  • Pantau suhu basal tubuh (BBT)
    Cek suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur. Catat setiap hari agar tahu saat suhu mulai naik, yang menandakan ovulasi.
  • Cek lendir serviks
    Amati perubahan tekstur lendir di vagina. Saat masa subur, lendir lebih bening, elastis, dan licin.
  • Gunakan alat tes ovulasi (ovulation test kit)
    Tes ini bisa Mama beli di apotek dan digunakan di rumah.

Baca Juga: Sebelum Program Hamil, Kenali 7 Jenis Tes Kesuburan Wanita


Tips Tambahan untuk Mama

  • Jaga berat badan ideal
    Berat badan terlalu rendah atau berlebih bisa mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi.
  • Kelola stres dengan baik
    Stres bisa menghambat ovulasi, jadi sempatkan relaksasi dengan yoga atau me-time.
  • Makan makanan bergizi seimbang
    Perbanyak konsumsi buah, sayur, protein, dan kurangi junk food.
  • Kalau Mama sedang menyusui, jangan lupa tetap semangat menyusui langsung saat bersama si kecil. Meski bisa menunda ovulasi sementara, menyusui eksklusif tetap jadi momen berharga untuk Mama dan bayi, sekaligus membantu tubuh Mama kembali pulih pascamelahirkan (Stuebe, 2015).

Memahami masa subur itu penting, Ma. Bukan hanya untuk program hamil, tapi juga untuk mengenali tubuh sendiri. Dengan mengetahui cara menghitungnya, tanda-tandanya, dan melakukan pemantauan rutin, Mama bisa merencanakan kehamilan lebih baik atau sekadar menjaga kesehatan reproduksi.

Ingat, setiap tubuh itu unik. Jika Mama mengalami kesulitan memprediksi masa subur atau ingin program hamil, jangan ragu konsultasi ke dokter, ya. Semangat terus ya, Ma..


  • Wilcox, A. J., Weinberg, C. R., & Baird, D. D. (1995). Timing of sexual intercourse in relation to ovulation — effects on the probability of conception, survival of the pregnancy, and sex of the baby. New England Journal of Medicine, 333(23), 1517-1521. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199512073332301
  • American College of Obstetricians and Gynecologists. (2023). Fertility Awareness-Based Methods of Family Planning. Retrieved from https://www.acog.org/womens-health/faqs/fertility-awareness-based-methods-of-family-planning

Stuebe, A. M. (2015). The Risks of Not Breastfeeding for Mothers and Infants. Reviews in Obstetrics and Gynecology, 3(4), 222–231. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2812877/