Menyusui merupakan perjalanan yang unik bagi setiap Mama dan bayi. Namun, ada kalanya tantangan muncul, salah satunya akibat adanya kondisi frenulum pendek atau tongue-tie yang dapat menghambat proses menyusui. Dalam kasus ini, prosedur frenektomi bisa menjadi solusi. Yuk, Mama, kita bahas lebih dalam tentang frenektomi!
Apa Itu Frenektomi?
Frenektomi adalah prosedur medis sederhana untuk memotong atau mengangkat frenulum, yaitu jaringan tipis yang menghubungkan lidah ke dasar mulut atau bibir ke gusi. Pada bayi dengan tongue-tie (ankyloglossia), frenulum terlalu pendek atau kaku, yang membuat gerakan lidah terbatas dan menyulitkan pelekatan saat menyusui.
Baca Juga: Apa itu Degirol? Kenali Manfaatnya Bagi Ibu Menyusui
Manfaat Frenektomi
- Memperbaiki pelekatan saat menyusui.
- Mengurangi rasa sakit pada Mama saat menyusui.
- Meningkatkan efisiensi hisapan bayi.
- Mencegah masalah pertumbuhan gigi dan bicara di kemudian hari.
Jenis-Jenis Frenektomi
- Frenektomi Konvensional: Menggunakan gunting steril untuk memotong frenulum.
- Frenektomi dengan Laser: Menggunakan laser untuk memotong jaringan dengan lebih presisi dan minimal perdarahan.
- Frenuloplasti: Prosedur yang lebih kompleks untuk memperbaiki jaringan frenulum, biasanya dilakukan jika kasusnya lebih berat.
Bagaimana Prosedur Frenektomi Dilakukan?
Prosedur frenektomi biasanya berlangsung cepat, sekitar 5-10 menit. Pada bayi, anestesi lokal atau topikal digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Dokter kemudian memotong frenulum menggunakan gunting steril atau laser. Setelah prosedur, bayi dapat langsung disusui untuk membantu proses penyembuhan alami.
Berapa Biaya Frenektomi?
Biaya frenektomi bervariasi tergantung lokasi dan metode yang digunakan. Di Indonesia, kisaran biayanya antara Rp500.000 hingga Rp3.000.000. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau dokter gigi anak untuk mendapatkan estimasi biaya yang lebih akurat.
Kenapa Frenektomi Dilakukan?
Frenektomi dilakukan jika frenulum pendek menyebabkan:
- Kesulitan bayi melekat saat menyusui.
- Rasa sakit pada Mama saat menyusui.
- Bayi sulit mendapatkan asupan ASI yang cukup.
- Masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Kapan Frenektomi Sebaiknya Dilakukan?
Idealnya, frenektomi dilakukan sedini mungkin setelah terdiagnosis, terutama jika menyusui terganggu. Namun, keputusan tetap bergantung pada penilaian dokter dan kebutuhan bayi.
Apakah Frenektomi Menyakitkan?
Pada bayi baru lahir, frenektomi umumnya tidak menyebabkan rasa sakit yang signifikan karena jaringan frenulum belum memiliki banyak saraf. Namun, bayi mungkin menjadi sedikit rewel setelah prosedur. Menyusui segera setelah frenektomi membantu meredakan ketidaknyamanan.
Apa Saja Efek Samping Frenektomi?
- Perdarahan ringan
- Rewel atau tidak nyaman sementara
- Risiko infeksi (jarang terjadi)
- Kemungkinan perlengketan kembali jika tidak dilakukan latihan pasca-prosedur
Perawatan Setelah Frenektomi
- Menyusui segera setelah prosedur untuk membantu penyembuhan.
- Lakukan latihan gerakan lidah sesuai anjuran dokter untuk mencegah perlengketan ulang.
- Amati tanda-tanda infeksi seperti kemerahan berlebih atau nanah.
- Berikan waktu dan kesabaran dalam proses adaptasi bayi menyusui kembali.
Tips untuk Mama Setelah Frenektomi
- Tetap tenang dan percaya diri saat menyusui.
- Konsultasikan dengan konselor laktasi untuk teknik pelekatan yang tepat.
- Perhatikan tanda-tanda kenyang dan puas pada bayi.
- Jika perlu, gunakan kompres dingin untuk mengurangi ketidaknyamanan bayi.
Baca Juga: Lip Tie pada Bayi, Tidak Perlu Panik, Berikut Penjelasannya!
Pentingnya Menyusui Langsung
Menyusui langsung tidak hanya memberikan nutrisi optimal, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara Mama dan bayi. Setelah frenektomi, pelekatan yang lebih baik memungkinkan pengalaman menyusui yang lebih nyaman dan efektif.
Gambar 1: Ilustrasi lokasi frenulum pada bayi
Mama, menghadapi tantangan dalam menyusui memang tidak muda. Jika frenektomi direkomendasikan oleh dokter, ingatlah bahwa tujuan utamanya adalah untuk mendukung proses menyusui yang nyaman dan optimal. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari tenaga kesehatan dan konselor laktasi.
Referensi
- American Academy of Pediatrics. (2020). Management of Ankyloglossia in Breastfeeding Infants. Retrieved from https://www.aap.org
- Kaplan, M., & Pearlman, A. (2019). The Impact of Tongue-Tie on Breastfeeding. Journal of Pediatrics, 134(2), 123-130. https://www.jpeds.com
National Health Service (NHS). (2021). Tongue-Tie and Breastfeeding. Retrieved from https://www.nhs.uk