fbpx

Bayi yang telah memasuki masa MPASI umumnya menjadi penasaran dengan segala makanan yang ada di dekatnya. Apalagi saat Mama makan kerupuk, suaranya yang renyah mengundang ketertarikan si Kecil. Tak jarang, si Kecil bahkan mencoba mengambil makanan dari tangan Mama. Tapi, sebenarnya bolehkah bayi makan kerupuk? Yuk, simak penjelasannya Mam.

Bolehkah Bayi Makan Kerupuk?

Sebelum memutuskan apakah bayi boleh makan kerupuk, penting untuk mempertimbangkan usia dan kesiapan mereka, Mam.

Pada usia bayi yang baru memasuki MPASI, sistem pencernaan dan gigi masih dalam tahap perkembangan. Kerupuk yang keras dan renyah bisa sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan balita yang masih sensitif.

Baca juga: Intip Cara Memperkenalkan Snack MPASI Usia 6 Bulan

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Bayi Makan Kerupuk

Ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan sebelum membolehkan bayi makan kerupuk, diantaranya:

1. Cek Kandungan Gizi dan Nutrisi

Kerupuk umumnya memiliki sedikit nilai gizi dan nutrisi. Sebagai orang tua, Mama perlu memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada balita kaya akan nutrisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Kerupuk cenderung tinggi garam dan rendah serat, protein, serta vitamin yang dibutuhkan oleh balita. Jadi, lebih baik Mama memberikan makanan lain yang lebih kaya akan nutrisi.

2. Kerupuk mengandung Kadar Garam yang Tinggi

Pasalnya, kerupuk mengandung kadar garam yang cukup tinggi. Pada masa MPASI, bayi sebaiknya tidak makan makanan yang tinggi kadar garam dan gula. Pemberian makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan pada ginjal si Kecil.

National health Service merekomendasikan takaran garam pada bayi usia 0-12 bulan adalah kurang dari 1 gr atau setara 0,4 gr natrium. Sementara itu, untuk usia 1-3 tahun dapat diberikan 2 gr per hari atau setara 0,8 gr natrium. Kebutuhan garam bayi juga umumnya sudah terpenuhi saat mereka mengonsumsi ASI.

Baca juga: Apa Boleh Menambah Garam pada MPASI Si Kecil?

3. Risiko Bahaya Tersedak

Salah satu risiko utama saat memberikan kerupuk pada bayi adalah risiko tersedak. Bayi belum memiliki koordinasi dan kemampuan mengunyah yang cukup baik untuk mengatasi makanan yang keras dan renyah.

Potongan-potongan kecil kerupuk dapat dengan mudah tersangkut di tenggorokan atau saluran napas bayi, sehingga menyebabkan tersedak. Tersedak adalah situasi darurat yang dapat membahayakan nyawa bayi.

Alternatif Camilan yang Bergizi untuk Bayi

Sebagai pengganti kerupuk, ada banyak pilihan makanan yang aman dan bergizi bagi bayi. Buah-buahan potong, sayuran rebus, roti tawar tanpa kulit keras, atau makanan penutup seperti yogurt rendah gula adalah beberapa contoh pilihan yang lebih sesuai untuk bayi. Pilih makanan yang lembut, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi.

Itulah tadi beberapa informasi mengenai pemberian kerupuk pada bayi. Mama sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi, sebelum memberikan camilan pada si Kecil. Semoga informasi ini membantu!

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Crackers. URL: https://solidstarts.com/foods/crackers/ (diakses pada 9/5/2024)

2. Bolehkah Bayi Makan Kerupuk? URL: https://diarybunda.co.id/articles/bolehkah-bayi-makan-kerupuk (diakses pada 9/5/2024)

3.  Can I put salt in my baby’s food? URL: https://www.babycentre.co.uk/x555836/can-i-put-salt-in-my-babys-food (diakses pada 9/5/2024)

4. Aneka Pilihan Camilan dan Finger Food untuk Bayi yang Bergizi Tinggi dan Lezat. URL: https://hellosehat.com/parenting/bayi/gizi-bayi/camilan-bayi/ (diakses pada 9/5/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *