Mama mungkin panik saat si Kecil demam tinggi karena berisiko kejang demam. Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak ketika suhu tubuhnya meningkat di atas 38°C. Kejang ini bisa terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya asalkan dilakukan penanganan yang tepat. Apa saja gejala kejang demam? Apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasi kejang demam tanpa panik? Simak penjelasanya yuk, Mam!
Gejala Kejang Demam pada Anak
Gejala kejang demam pada anak antara lain:
- Demam di atas 38°C
- Kehilangan kesadaran
- Tubuh kelojotan dan kaku
- Badan gemetar
- Otot kencang
- Mata melotor
- Lidah tergigit
Penyebab Kejang Demam pada Anak
Kejang demam biasanya terjadi ketika suhu tubuhnya meningkat di atas 38°C. Demam yang menimbulkan kejang pada anak-anak bisa dipicu oleh beberapa hal, yaitu:
- Setelah imunisasi
- Infeksi virus atau bakteri
- Kelainan otak atau ensefalopati
- Gangguan elektrolit dalam tubuh
- Cedera kepala
- Tumor
- Gangguan metabolik bawaan
- Kondisi lain yang dapat menyebabkan kejang, seperti epilepsi
Baca juga: Pentingkah Pemberian Vaksin Influenza untuk Anak?
Cara Mengatasi Kejang Demam tanpa Panik
Panik kalau lihat si Kecil mengalami kejang demam ya, Mam? Eitsss, Mama perlu tetap tenang agar penanganan si Kecil bisa tepat. Inilah beberapa tips untuk mengatasi kejang demam tanpa panik:
- Jangan panik: Kejang demam biasanya tidak berbahaya bagi anak dan kebanyakan berlangsung singkat. Namun, jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, segera hubungi dokter.
- Letakkan anak di lantai: Letakkan anak secara perlahan di lantai dan pindahkan benda-benda yang dapat melukai bayi atau anak saat ia mengalami kejang.
- Baringkan anak miring: Baringkan anak miring untuk mencegahnya tersedak. Letakkan bantal atau benda lunak lain di bawah kepala.
- Kendurkan pakaian: Kendurkan pakaian apa pun yang digunakan di sekitar kepala dan leher anak.
- Kontrol suhu: Kejang demam umumnya disebabkan oleh peningkatan suhu, sehingga penting untuk mengontrol suhu di sekitar anak. Jika ruangan panas, buka pintu dan jendela untuk memastikan ada aliran udara segar.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika si Kecil mengalami kejang demam, segera hubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Baca juga: Ketahui Gejala dan Penanganan DBD pada Anak
Cara Menurunkan Demam pada Anak
Saat si Kecil mengalami demam, Mama bisa mencoba beberapa cara menurunkan suhu tubuh anak berikut ini:
- Minum banyak air: Pastikan si Kecil terhidrasi dengan baik dengan memberikan minuman yang cukup seperti air putih, jus buah, ASI, atau sup. Hal ini dapat membantu mencegah dehidrasi dan menurunkan suhu tubuh.
- Kompres air hangat: Letakkan kain atau handuk kecil yang sudah dibasahi air hangat di dahi, dada, selangkangan, pergelangan tangan, atau ketiak anak.
- Mandi air hangat: Mandi air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak. Pastikan air tidak terlalu dingin atau terlalu panas ya, Mam.
- Kurangi pakaian: Hindari memakaikan pakaian yang tebal pada anak. Berikan pakaian yang tipis dan nyaman agar anak merasa lebih sejuk.
- Jaga suhu ruangan: Pastikan suhu ruangan di sekitar anak tetap sejuk dan nyaman. Buka jendela atau pintu untuk memastikan ada aliran udara segar.
- Cukup istirahat: Biarkan si Kecil cukup beristirahat dan tidur. Terlalu banyak bergerak dapat meningkatkan suhu tubuh anak.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika suhu tubuh anak tidak kunjung turun atau jika anak mengalami gejala lain seperti muntah, diare, atau sesak napas, segera hubungi dokter.
Cara Mencegah Kejang Demam
Mama bisa mencegah kejang demam pada anak dengan cara:
- Menjaga kebersihan: Pastikan anak selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Ajarkan anak untuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan orang yang sakit.
- Menjaga suhu tubuh: Jaga suhu tubuh anak agar tetap stabil dengan cara memberikan pakaian yang sesuai dengan suhu lingkungan dan memberikan minuman yang cukup.
- Memberikan imunisasi: Imunisasi dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kejang demam. Pastikan si Kecil mendapatkan imunisasi yang diperlukan sesuai jadwal.
- Menghindari faktor pemicu: Hindari faktor pemicu seperti stres, kelelahan, dan kurang tidur yang dapat memicu kejang demam pada anak.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika si Kecil memiliki riwayat kejang demam, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui cara terbaik untuk mencegahnya.
Itulah tadi penjelasan tentang kejang demam yang bisa saja terjadi pada si Kecil. Tidak perlu panik ya, Mam, semoga artikel ini membantu mengatasi kejang demam pada si Kecil dengan tepat. Segera bawa ke dokter jika si Kecil mengalami kejang demam yang berlangsung lama, yaaaa…
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Kejang Demam: Tidak Seseram yang Dibayangkan. URL: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/kejang-demam-tidak-seseram-yang-dibayangkan (22/1/2024)
2. Kejang Demam pada Anak dan Cara Mengatasinya. URL: https://www.alodokter.com/tetap-tenang-menangani-kejang-demam-pada-anak (22/1/2024)
3. Kejang pada Anak. URL: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1476/kejang-pada-anak (22/1/2024)
4. Febrile Seizures in Children. URL: https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/fever/Pages/Febrile-Seizures.aspx (22/1/2024)
5. Febrile seizure. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/febrile-seizure/symptoms-causes/syc-20372522 (22/1/2024)