fbpx

Mama mungkin sudah mendengar berita belakangan ini tentang temuan kasus polio pada anak. Melansir laman Sehat Negeriku milik Kemenkes, ditemukan tiga penyakit kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe Dua. Beberapa disebabkan karena imunisasi yang kurang lengkap dan juga malnutrisi.

Tetap waspada ya, Mam. Untuk itu, Mama perlu mengenal penyakit polio lebih lanjut serta bagaimana upaya pencegahannya. Simak penjelasannya berikut ini ya, Mam.

Kasus Polio pada Anak di Indonesia

Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan sebagian atau total pada berbagai bagian tubuh. Kasus polio pada anak lebih sering menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama yang belum mendapatkan vaksin polio.

Indonesia sendiri telah mendapatkan sertifikat bebas polio dari WHO pada tahun 2014. Namun, pada tahun 2022, terdapat satu kasus polio tipe 2 pada anak berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie, Aceh. Kasus ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Penderita polio di Aceh diketahui belum pernah menerima vaksinasi apapun, sehingga Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tidak terpenuhi.

Baru-baru ini, ada lagi laporan temuan kasus polio pada anak di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Itulah kenapa Mama perlu waspada karena kasus polio pada anak belum hilang sepenuhnya di Indonesia.

Cara Penularan Polio pada Anak

Penyakit ini sering menyebar melalui kontak dengan kotoran yang terinfeksi (tinja). Hal ini bisa terjadi saat anak-anak tidak mencuci tangan atau tidak mencucinya dengan benar. Bisa juga karena makan atau minum makanan atau air yang memiliki virus.

Selain itu, virus ini juga bisa menyebar saat anak yang terinfeksi batuk atau bersin tetesan yang terinfeksi ke udara. Anak yang memiliki virus tetapi tidak memiliki gejala juga bisa menularkan virus kepada anak lain lho, Mam.

Faktor risiko lain yang bisa meningkatkan kemungkinan tertular polio antara lain:

  • Tinggal di daerah dengan sanitasi buruk atau akses air bersih yang terbatas
  • Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena malnutrisi
  • Melakukan perjalanan ke daerah yang pernah mengalami wabah polio

Baca juga: ASI Eksklusif Masih Bisa Stunting, Mitos atau Fakta?

Gejala Polio pada Anak

Gejala polio bisa bervariasi antara anak satu dengan yang lain. Inilah beberapa gejala yang muncul tergantung pada tingkat keparahannya, yaitu:

1. Polio nonparalisis

Polio nonparalisis adalah jenis polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan. Gejala polio ini muncul 6–20 hari sejak terpapar virus dan bersifat ringan. Biasanya gejala polio nonparalisis berlangsung selama 1–10 hari dan akan menghilang dengan sendirinya.

Gejala tersebut meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Radang tenggorokan
  • Muntah
  • Otot terasa lemah
  • Kaku di bagian leher dan punggung
  • Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai

2. Polio paralisis

Polio paralisis adalah jenis polio yang berbahaya, karena dapat menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen. Gejala awal polio paralisis serupa dengan polio nonparalisis. Namun, dalam waktu 1 minggu, akan muncul gejala berupa:

  • Hilangnya refleks tubuh
  • Ketegangan otot yang terasa nyeri
  • Tungkai atau lengan terasa lemah

3. Sindrom Pasca Polio

Sindrom ini merupakan sekelompok tanda atau gejala yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada seseorang setelah beberapa tahun mengalami serangan polio. Biasanya, kelumpuhan ini akan datang 15-35 tahun kemudian. Beberapa gejala umum dari sindrom pasca polio dapat berupa kelemahan sendi, sulit bernapas atau sulit menelan, depresi, serta mudah lelah.

Baca juga: Waspada Pneumonia pada Anak, Ini Cara Mencegahnya!

Upaya Pencegahan Polio pada Anak

Untuk mencegah penularan dan dampak peningkatan kasus polio pada anak, inilah beberapa upaya yang bisa Mama lakukan:

1. Melengkapi vaksin polio

Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio lho, Mam. Ada dua bentuk vaksin polio, yaitu suntik (IPV) dan obat tetes mulut (OPV). Vaksin polio dalam bentuk obat tetes mulut (OPV-0) diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir.

Selanjutnya, vaksin polio akan diberikan sebanyak empat dosis, baik dalam bentuk suntik maupun obat tetes mulut. Inilah jadwal pemberian keempat dosis vaksin polio:

  • (polio-1) diberikan saat usia 2 bulan
  • (polio-2) diberikan saat usia 3 bulan
  • (polio-3) diberikan saat usia 4 bulan
  • Dosis terakhir diberikan pada usia 18 bulan sebagai dosis booster

2. Menggunakan masker

Virus ini bisa menyebar saat anak yang terinfeksi batuk atau bersin tetesan yang terinfeksi ke udara. Maka dari itu, menggunakan masker bisa jadi salah satu cara untuk mencegah peningkatan kasus polio pada anak.

3. Menjaga kebersihan

Selalu ajarkan anak untuk membiasakan mencuci tangan ya, Mam. Mama juga bisa membawakan hand sanitizer untuk anak selama bepergian. Selain itu, beri pemahaman pada anak agar tidak berbagi alat makan bersama teman di sekolah.

Itulah penjelasan tentang penyakit polio pada anak. Jika si Kecil belum memiliki vaksin polio lengkap, Mama bisa segera datang ke puskesmas atau dokter anak terdekat ya, Mam. Semoga si Kecil sehat selalu!

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearidTikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Poliomyelitis (Polio) in Children. URL: https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=poliomyelitis-polio-in-children-90-P02536 (diakses 8/1/2023)

2. Poliomyelitis (Penyakit Virus Polio). URL: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/poliomyelitis-penyakit-virus-polio-9 (diakses 8/1/2023)

3. Report of the Indonesia Polio outbreak response assessment – July 2023. URL: https://www.who.int/indonesia/news/publications/other-documents/report-of-the-indonesia-polio-outbreak-response-assessment—july-2023 (diakses 8/1/2023)

4. BULETIN SURVEILANS & IMUNISASI. URL: https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/sit-rep/epi-vpd-bulletin-ed1.pdf?sfvrsn=ae70706f_2 (diakses 8/1/2023)

5. Inilah 3 Tipe Pengidap Polio yang Harus Diketahui. URL: https://www.halodoc.com/artikel/inilah-3-tipe-pengidap-polio-yang-harus-diketahui (diakses 8/1/2023)

6. Polio. URL: https://www.alodokter.com/polio (diakses 8/1/2023)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *