Terompet adalah salah satu alat musik tiup yang sering digunakan untuk memeriahkan perayaan tahun baru. Bentuk dan warna terompet yang menarik membuat anak-anak tertarik untuk membeli dan meniupnya. Tapi, tahukah Mama bahwa terompet bisa membahayakan kesehatan anak? Artikel MamaBear kali ini akan membahas tentang bahaya terompet untuk anak. Yuk, baca sampai habis!
Bahaya Terompet untuk Anak
Inilah beberapa bahaya terompet pada anak yang perlu Mama ketahui, antara lain:
1. Penularkan Penyakit
Salah satu bahaya terompet untuk anak adalah meningkatkan risiko penularan penyakit. Terompet yang dijual di pinggir jalan atau pasar biasanya tidak terjamin kebersihannya lho, Mam. Banyak pembeli yang mencoba meniup terompet sebelum membelinya, sehingga air liur mereka bisa menempel di terompet tersebut.
Air liur bisa menjadi media penularan berbagai mikroba, seperti bakteri, virus, atau jamur, yang bisa menyebabkan penyakit pada anak. Beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui terompet adalah:
- Flu
- Radang tenggorokan
- Tonsilitis
- Tuberkulosis
- Hepatitis
- Herpes
- COVID-19
Apalagi, belakangan kasus covid-19 melonjak lagi, Mama perlu lebih waspada terhadap media penularan virus.
Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Perlukah Ibu Menyusui Melakukan Vaksinasi?
2. Tersedak
Selain penularan penyakit, bahaya terompet untuk anak juga bisa menyebabkan tersedak. Terompet yang terbuat dari plastik atau kertas bisa robek atau rusak saat ditiup.
Bagian terompet yang robek atau rusak bisa masuk ke mulut atau tenggorokan anak dan menyumbat saluran napas. Hal ini bisa menyebabkan anak kesulitan bernapas, batuk, muntah, atau bahkan pingsan.
Untuk mencegah bahaya tersedak, pilihlah terompet yang terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah robek. Selain itu, Mama juga harus mengawasi anak saat meniup terompet ya, Mama..
3. Kehilangan pendengaran
Terompet menjadi salah satu mainan anak bersuara keras. Semakin sering anak menggunakan mainan bersuara keras, maka semakin besar pula resiko mengalami noise-induced hearing loss (NIHL) atau kehilangan pendengaran akibat paparan kebisingan.
Hopskinmedicine.org menjelaskan bahaya suara terompet yang keras dan tiba-tiba untuk anak dapat merusak sel-sel rambut di dalam telinga bagian dalam, yang berfungsi untuk mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak.
Sebagai salah satu indra yang vital, kehilangan pendengaran akibat paparan suara bising tentu menjadi bahaya terompet untuk anak yang bisa menghambat tumbuh kembang mereka ya, Mam.
Cara Membuat Terompet
Untuk menghindari bahaya terompet untuk anak, sebaiknya Mama menghindari membeli terompet untuk perayaan tahun baru. Kalau anak tetap ingin meniup terompet gimana? Eitss, jangan bingung, mending ajak anak bikin terompet sendiri yuk, Mam.
Dilansir dari KumparanMom, ada beberapa cara untuk membuat terompet sendiri dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah. Berikut ini adalah beberapa contoh cara membuat terompet dari botol plastik, kertas, dan sedotan:
1. Cara Membuat Terompet dari Botol Plastik:
- Potong botol plastik menjadi dua bagian. Ambil bagian mulut botol.
- Potong juga balon sekitar 10-15 cm dari lubang tiup. Ambil bagian yang ada lubang tiupnya.
- Pasang balon pada bagian mulut botol yang sudah dipotong lalu ikat menggunakan karet.
- Masukkan sedotan ke mulut balon pada sisi lainnya lalu ikat juga menggunakan karet.
2. Cara Membuat Terompet dari Kertas dan Sedotan:
- Potong sedotan sepanjang 5 cm lalu gunting salah satu ujung menjadi runcing.
- Pencet bagian runcing sedotan agar bagian sedotan tersebut lebih pipih.
- Jika sedotan sudah menghasilkan suara, berarti sedotan siap untuk dihias.
- Gulung kertas membentuk corong lalu rekatkan dengan lem atau selotip.
- Masukkan sedotan ke bagian gulungan kertas lalu rekatkan juga dengan lem atau selotip.
3. Cara Membuat Terompet dari Kertas Manila:
- Potong kertas manila sesuai ukuran yang diinginkan.
- Siapkan plastik horn atau alat bunyi terompet.
- Atur kertas manila membentuk corong, rekatkan dengan lem. Untuk menahan lem sampai kering, aplikasikan plester pada beberapa bagian.
- Pasang plastik horn pada ujung corong kertas manila.
Itulah bahaya meniup terompat untuk anak yang perlu Mama ketahui. Sebaiknya hindari membelikan anak terompet di tahun baru. Mama bisa mengisi kegiatan di malam tahun baru dengan membuat terompet bersama anak. Selamat mencoba!
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Hati-hati Risiko Anak Tersedak Terompet di Malam Tahun Baru. URL: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4841089/hati-hati-risiko-anak-tersedak-terompet-di-malam-tahun-baru (diakses 30/12/2023)
2. Bahaya Terompet Tahun Baru, Tularkan Penyakit! URL: https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/bahaya-terompet-tahun-baru-tularkan-penyakit (diakses 30/12/2023)
3. Cara Membuat Terompet Tahun Baru, Mudah dan Bahannya Ada di Rumah. URL: https://kumparan.com/kumparanmom/cara-membuat-terompet-tahun-baru-mudah-dan-bahannya-ada-di-rumah-1ut6ImIOgi2/3 (diakses 31/12/2023)
4. 5. Noise-Induced Hearing Loss. URL: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hearing-loss/noise-induced-hearing-loss-in-children (diakses 30/12/2023)