Beberapa Ibu hamil memilih untuk berpuasa dengan beragam tujuan, salah satunya untuk menjalankannya dengan tujuan religius, seperti puasa Ramadan. Kira-kira, adakah usia kehamilan yang aman untuk Mama ikut puasa? Bolehkah Mama puasa saat hamil trimester 2? Yuk, baca penjelasannya berikut ini!
Puasa saat Hamil Trimester 2?
Untuk memberikan yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, Mama perlu mengimbanginya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi karena Mamalah satu-satunya sumber nutrisi bagi si Kecil. Apa pun yang Mama konsumsi akan disalurkan melalui bayi melalui plasenta untuk kebutuhan tumbuh kembangnya.
Selama berpuasa, Mama tidak diperbolehkan makan dan minum hampir seharian, jadi puasa saat hamil tentunya akan mengurangi asupan nutrisi dan cairan yang didapatkan oleh tubuh Mama. Jadi, sebenarnya menjalani puasa saat hamil, terutama puasa saat hamil trimester 2 tidak dianjurkan.
Hal ini karena Mama memerlukan nutrisi dan cairan yang cukup sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi Si Kecil. Selain itu, puasa saat hamil trimester 2 juga tidak dianjurkan, khususnya bagi mama yang memiliki komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional. Puasa malah akan membuat Mama lebih sulit untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh.
Tapi, kembali lagi, Mam…
Semuanya bergantung pada keinginan masing-masing. Jika Mama merasa sanggup menjalani puasa saat hamil trimester 2, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dulu untuk mengetahui kondisi kesehatan Mama sehingga bisa mendapatkan saran dan keputusan terbaik sebelum memutuskan berpuasa.
Bagaimana Dampak Puasa saat Hamil Trimester 2
Dilansir dari laman Alodokter, waktu perkiraan kelahiran bayi umumnya berada di antara rentang waktu 38-42 minggu. Tapi, beberapa kondisi bayi dan Mama bisa menyebabkan Si Kecil berpotensi terlahir lebih awal dari waktu perkiraan (prematur). Terdapat tiga tipe kelahiran prematur berdasarkan usia kehamilannya, yaitu:
- Kelahiran prematur I terlambat (late): Usia kehamilan 32-36 minggu
- Prematur II sangat terlambat (very late): Usia kehamilan 28-31 minggu
- Prematur III ekstrim: Usia kehamilan 22-27 minggu
Pembatasan energi selama masa kehamilan diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur. Sebuah studi dalam The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa puasa selama trimester kedua kehamilan bisa jadi sangat berbahaya bagi Mama. Studi ini menunjukkan hubungan antara pelaksanaan puasa Ramadan selama kehamilan dengan risiko terjadinya kelahiran prematur.
Dalam penelitian ini, menjalani puasa saat hamil trimester 2 memiliki risiko 35% lebih besar untuk melahirkan prematur dibandingkan dengan Mama yang tidak berpuasa. Risiko kelahiran prematur ini bahkan lebih tinggi saat Mama menjalani puasa pada paruh kedua trimester 2, yaitu pada kehamilan minggu ke-22 dan 27.
Dampak puasa saat hamil trimester 2 ini dapat terjadi karena pada trimester ini, kebutuhan energi Mama meningkat sebesar 340 kkal/ hari. Berbeda dengan kebutuhan energi pada trimester pertama yang tidak jauh berbeda dibandingkan wanita yang sedang tidak hamil. Tapi, puasa saat hamil trimester pertama sebenarnya juga tidak disarankan, Mam… Mengapa begitu? Trimester pertama merupakan usia kehamilan paling krusial karena menjadi masa pembentukan organ-organ vital janin. Mama membutuhkan lebih banyak energi dan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal. Saat puasa, sumber nutrisi yang terserap oleh tubuh Mama otomatis akan berkurang lebih dari biasanya sehingga Mama dianjurkan untuk tidak berpuasa terlebih dulu yaa…
Bagaimana Jika Mama Memutuskan untuk Puasa saat Hamil Trimester 2?
Sebelum memutuskan untuk puasa saat hamil trimester 2, sangat penting bagi Mama berkonsultasi dengan bidan atau dokter untuk mempertimbangkannya. Bidan atau dokter akan memeriksa kondisi dan riwayat kesehatan Mama untuk menentukan boleh tidaknya Mama berpuasa. Pemeriksaan ini meliputi usia kehamilan, berat badan, pola hidup, dan riwayat kesehatan, serta kemungkinan komplikasi. Hasil pemeriksaannya bisa membantu Mama memutuskan jadi berpuasa atau tidak. Dokter dan bidan juga akan memberikan saran dan bantuan yang mungkin Mama akan butuhkan selama puasa saat hamil trimester 2.
Jika akhirnya Mama memutuskan berpuasa, usahakan untuk tidak puasa setiap hari berturut-turut yaa, Mam… Berikan jarak beberapa hari, misalnya dua hari sekali atau tiga hari sekali agar Mama bisa mengejar kebutuhan nutrisinya yang hilang selama puasa. Get plenty of rest while you’re fasting as you’re likely to have less energy.
Perhatikan Hal Ini Jika Memutuskan untuk Puasa saat Hamil Trimester 2
Mama perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini jika puasa saat hamil trimester 2
1. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi
Berpuasa bisa meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi pada Mama. Jadi, selama puasa, Mama perlu memperhatikan tanda-tanda dehidrasi berikut ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain:
- Urin berbau tajam;
- Urin berwarna kuning pekat;
- Pusing berkelanjutan;
- Merasa haus terus-menerus;
- Sakit kepala;
- Kelelahan.
Jika mengalami hal tersebut, sebaiknya segera minum dan batalkan puasa yaa, Mama… Dehidrasi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan Mama mengalami infeksi saluran kemih (ISK) yang sering dialami ibu hamil.
2. Rutin mengukur berat badan
Mama sebaiknya rutin mengukur berat badan agar bisa mengetahui apakah ada penurunan berat badan signifikan selama berpuasa. Kehilangan berat badan selama masa kehamilan adalah hal yang tidak direkomendasikan sehingga perlu diperhatikan. Jadi, kalau berat badan Mama turun selama puasa saat hamil trimester 2, sebaiknya segera periksa ke dokter yaa, Mam.
3. Perhatikan keadaan tubuh
Jika Mama merasa tidak enak badan atau kelelahan, Mama dianjurkan untuk segera membatalkan puasa dan menghubungi dokter sehingga bisa mendapatkan perawatan yang sesuai.
Itulah beberapa informasi yang Mama perlu ketahui sebelum memutuskan untuk puasa saat hamil trimester 2. Hmmm, jadinya Mama bakalan puasa ngga nih? Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
Fasting in pregnancy | Tommy’s
Hamil 9 Bulan: Bayi Siap Lahir ke Dunia – Alodokter.
Rasmi M Tith, Marianne Bilodeau-Bertrand, Ga Eun Lee, Jessica Healy-Profitós, Nathalie Auger, Fasting during Ramadan Increases Risk of Very Preterm Birth among Arabic-Speaking Women, The Journal of Nutrition, Volume 149, Issue 10, 2019, Pages 1826-1832, ISSN 0022-3166, https://doi.org/10.1093/jn/nxz126.